Analisis data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.17 Penilaian ditinjau dari uncertainty avoidance Skor-skor f fr Kategori 16 5 11,11 Sangat tinggi 14 – 16 26 57,78 Tinggi 12 – 13 12 26,67 Cukup 11 1 2,22 Rendah 11 1 2,22 Sangat rendah Jumlah 45 100 Sumber: data penelitian diolah. Berdasarkan kategori penilaian diatas maka rata-rata skor mean, median dan modus data kultur lingkungan kerja dimensi uncertainty avoidance pada kategori 14-16. Dengan demikian disimpulkan bahwa kultur lingkungan kerja dimensi uncertainty avoidance dikatakan tinggi.

B. Analisis data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data Uji Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan program SPSS.10 Dari hasil pengujian one-sample kolmogorof-smirnov dapat diketahui bahwa data untuk variabel kultur lingkungan kerja, status jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha berdistribusi normal karena asymp.sig 2 tailed dari α . Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian normalitas lampiran 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.18 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Asymp.sig 2- tailed α Kesimpulan 1. Efektivitas mengelola usaha 0,790 0,05 Normal 2. Jiwa kewirausahaan 0,697 0,05 Normal 3. Kultur lingkungan kerja 0,290 0,05 Normal Sumber: data penelitian diolah 2. Pengujian Hipotesis 1 Pengaruh pemodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. a. Rumusan Hipotesis Ho : tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha : ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.. b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik regresi dalam program SPSS versi 10,00. Hipotesis menyatakan bahwa adanya pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Berdasarkan nilai signifikan value koefisien regresi β 3 lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha Berdasarkan hasil pengujian model persamaan regresi dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disajikan sebagai berikut lampiran 7 : Y = 17,428 + 0,500 X 1 + 9,255X 2 a – 0,0533 X 1 X 2 a Keterangan : Y = Efektivitas mengelola usaha X 1 = Variabel jiwa kewirausahaan X 2 a = Variabel permodalan X 1 X 2 a = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel permodalan. 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi β 3 dari interaksi variabel jiwa kewirausahaan dengan variaabel permodalan - 0,0533. Nilai signifikansi koefisien regresi β 3 dari interaksi permodalan dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas mengelola usaha menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ = 0,597 α = 0,05 yang artinya hasil analisis ini tidak dapat digeneralisasikan pada populasi lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ho gagal ditolak. 2 Pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. a. Rumusan Hipotesis Ho : tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha : ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik regresi dalam program SPSS versi 10,00. Hipotesis menyatakan bahwa adanya pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Berdasarkan nilai signifikan value koefisien regresi β 3 lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Berdasarkan hasil pengujian model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 7 : Y = 15,446 + 0,516 X 1 + 11,457X 2 a – 0,0795 X 1 X 2 a Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X 1 = Variabel jiwa kewirausahaan X 2 a = Variabel pendidikan X 1 X 2 a = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel pendidikan. 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi β 3 dari interaksi variabel pendidikan dengan variaabel jiwa kewirausahaan - 0,0795. Nilai signifikansi koefisien regresi β 3 dari interaksi pendidikan dengan jiwa kewirausahaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terhadap efektivitas mengelola usaha menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ = 0,462 α = 0,05 yang artinya hasil analisis ini tidak dapat digeneralisasikan pada populasi lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ho gagal ditolak. 3 Pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Variabel kultur lingkungan kerja terdiri dari 4 dimensi sehingga berikut ini disajikan hipotesis masing- masing dimensi tersebut yang meliputi dimensi sbb. 1 Dimensi power distance a. Rumusan Hipotesis Ho: tidak ada pengaruh kultur lingkungan power distance kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha: ada pengaruh kultur lingkungan kerja power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik regresi dalam program SPSS versi 10,00. Hipotesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menyatakan bahwa adanya pengaruh positif kultur lingkungan kerja power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Berdasarkan nilai signifikan value koefisien regresi β 3 lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh kultur lingkungan kerja power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Berdasarkan hasil pengujian model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 7 : Y = 27,972 + 0,412X 1 + 0,887X 3 a + 0,03035 X α X 2 a Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X 1 = Variabel jiwa kewirausahaan X 2 a = Variabel Power Distance X 1 X 2 = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel power distance 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi β 3 dari interaksi variabel kultur lingkungan kerja power distance dengan variabel jiwa kewirausahaan adalah 0,03035. Nilai signifikansi koefisien regresi β 2 dari interaksi kultur lingkungan kerja dimensi power distance dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas mengelola usaha menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ = 0,769 α = 0,05 yang artinya hasil analisis ini tidak dapat digeneralisasikan pada populasi lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ho gagal ditolak. 2 Dimensi individualism vs collectivism a. Rumusan Hipotesis Ho: tidak ada pengaruh kultur lingkungan individualism vs collectivism kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha: ada pengaruh kultur lingkungan kerja individualism vs collectivism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik regresi dalam program SPSS versi 10,00. Hipotesis menyatakan bahwa adanya pengaruh positif kultur lingkungan kerja individualism vs collectivism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Berdasarkan nilai signifikan value koefisien regresi β 3 lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh lingkungan kerja individualism vs collectivism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Berdasarkan hasil pengujian model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 7 : Y = 24,646 + 0,452X β - 5,565X ρ b + 0,03844 X 2 X 2 b Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X 1 = Variabel jiwa kewirausahaan X 3 b = Variabel individualism vs collectivism X 1 X 2 b = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel individualism vs collectivism 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi β 3 dari interaksi variabel kultur lingkungan kerja individualism vs collectivism dengan variabel jiwa kewirausahaan tadalah 0,03844. Nilai signifikansi koefisien regresi β 3 dari interaksi jiwa kewirausahaan dengan kultur lingkungan kerja dimensi individualism vs collectivism terhadap evektivitas mengelola usaha menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ = 0,767 α = 0,05, yang artinya hasil analisis ini tidak dapat digeneralisasikan pada populasi lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja individualism vs collectivism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ho PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI gagal ditolak. 3 Dimensi masculinity vs femininity a. Rumusan Hipotesis Ho: tidak ada pengaruh kultur lingkungan masculinity vs femininity kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha: ada pengaruh kultur lingkungan kerja masculinity vs femininity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik regresi dalam program SPSS versi 10,00. Hipotesis menyatakan bahwa adanya pengaruh positif kultur lingkungan kerja masculinity vs femininity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Berdasarkan nilai signifikan value koefisien regresi β 3 lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh lingkungan kerja masculinity vs femininity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Berdasarkan hasil pengujian model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 7 : Y = 28,500 + 0,415X 1 - 17,443X 2 c + 0,143 X 1 X 2 c PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan: Y = Efektivitas mengelola usaha X 1 = jiwa kewirausahaan X 2 c = Variabel masculinity vs femininity X 1 X 2 c =Nilai interaksi antara variabel dengan jiwa kewirausahaan variabel masculinity vs femininity 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi β 3 dari interaksi variabel kultur lingkungan kerja masculinity vs femininity dengan jiwa kewirausahaan 0,143. Nilai signifikansi koefisien regresi β 3 dari kultur lingkungan kerja masculinity vs femininity dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas mengelola usaha menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ = 0,318 α = 0,05 yang artinya hasil analisis ini tidak dapat digeneralisasikan pada populasi lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja masculinity vs femininity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ho gagal ditolak. 4 Dimensi uncertainty avoidance a. Rumusan Hipotesis Ho: tidak ada pengaruh kultur lingkungan uncertainty avoidance kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ha: ada pengaruh kultur lingkungan kerja uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. b. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik regresi dalam program SPSS versi 10,00. Hipotesis menyatakan bahwa adanya pengaruh positif kultur lingkungan kerja uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Berdasarkan nilai signifikan value koefisien regresi β 3 lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh lingkungan kerja masculinity vs femininity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Berdasarkan hasil pengujian model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 7 : Y = 38,272 + 0,350 1 + 16,582X 2 d + 0,120 X 1 X 2 Keterangan : Y = Efektivitas mengelola usaha X 1 = Variabel jiwa kewirausahaan X 2 d = Variabel uncertainty avoidance X 1 X 2 d = Nilai interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dengan variabel uncertainty avoidance 3 2 1 , , β β β = Koefisien regresi besaran pengaruh Hasil pengujian regresi ini menunjukkan bahwa nilai koefisien PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI regresi β 3 dari interaksi variabel variabel kultur lingkungan kerja uncertainty avoidance dengan jiwa kewirausahaan adalah 0,120. Nilai signifikansi koefisien regresi β 3 dari interaksi kultur lingkungan kerja uncertainty avoidance dengan jiwa kewirausahaan terhadap efektivitas mengelola usaha menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ρ = 0,417 α = 0,05, yang artinya hasil analisis ini tidak dapat digeneralisasikan pada populasi lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. Ho gagal ditolak.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap manajemen usaha dengan jiwa kewirausahaan sebagai pemoderator : kasus sentra industri bakpia Jl. Laksa Adisucipto Yogyakarta.

0 1 159

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri kerajinan kulit Manding Bantul, Yogyakarta.

0 0 185

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

0 2 188

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus counter HP di sepanjang Jalan Gejayan dan Jogja Phone Market Yogyakarta.

0 0 216

Pengaruh permodalan, pendidikan, dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus di Sentra Industri Bakpia Yogyakarta.

0 1 177

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 175

SKRIPSI PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 214

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 163

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha - USD Repository

0 0 186

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri kerajinan kulit Manding Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 0 183