Tabel 14 Intepretasi Penilaian Variabel Minat Berwiraswasta
Perhitungan Skor
Frekuensi Frekuensi relatif
Penilaian 19+8195-19=81
81 – 95 14
13,21 Sangat tinggi
19+6695-19=69 69 – 80
29 27,36
Tinggi 19+5695-19=62
62 – 68 15
14,15 Cukup Tinggi
19+4695-19=54 54 – 61
33 31,13
Rendah 19+ 095-19=19
19 – 53 15
14,15 Sangat rendah
Jumlah 106
100
Berdasarkan kriteria penilaian di atas, dapat diketahui bahwa untuk kategori sangat tinggi 13,21, tinggi 27,36, cukup tinggi 14,15,
rendah 31,13 dan sangat rendah 14,15. Rata-rata skor mean data variabel minat berwiraswasta sebesar 66,12 dapat disimpulkan bahwa
minat berwiraswasta termasuk dalam kategori cukup tinggi.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini didasarkan
pada rumus Kolmogorov-Smirnov Test dan dikerjakan dengan bantuan program Statistical Package for Social Sciences SPSS. Pengujian
normalitas distribusi data menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov hitung sebesar 1,282 dengan probabilitas ? 0,075 lihat lampiran 5 hal
148. Mengingat nilai probabilitas 0,0750,05, hal tersebut berarti distribus i data variabel kreativitas X
1
adalah normal. Pengujian normalitas distribusi data menunjukkan nilai
Kolmogorov-Smirnov hitung sebesar 1,123 dengan probabilitas ? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0,160 lihat lampiran 5 hal 148 . Mengingat nilai probabilitas 0,160 0,05, hal tersebut berarti distribusi data variabel kemandirian X
2
berdistribusi normal. Pengujian normalitas distribusi data menunjukkan nilai
Kolmogorov-Smirnov hitung sebesar 0,541 dengan probabilitas ? 0,932 lihat lampiran 5 hal 148. Mengingat nilai probabilitas 0,932
0,05, hal tersebut berarti distribusi data variabel prestasi akademik X
3
berdistribusi normal. Pengujian normalitas distribusi data menunjukkan nilai
Kolmogorov-Smirnov hitung sebesar 1,042 dengan probabilitas ? 0,228 lihat lampiran 5 hal 148. Mengingat nilai probabilitas 0,228
0,05, hal tersebut berarti distribusi data variabel minat berwiraswasta Y berdistribusi normal.
Tabe l 15 Normalitas
Variabel Asymptot
Taraf Signifikasi
Kesimpulan
Kreativitas 0,075
0,05 Normal
Kemandirian 0,160
0,05 Normal
Prestasi Akademik 0,932
0,05 Normal
Minat Berwiraswasta 0,228
0,05 Normal
2. Uji Linieritas Tujuan pengujian linieritas adalah untuk mengetahui apakah ada
hubungan yang linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian linieritas dilakukan dengan bantuan komputer program
SPSS digunakan statistik uji F dengan tingkat signifikansi 5 dan derajat kebebasan n-k-1 lihat lampiran 5 hal 149. Hasil pengujian
linieritas variabel bebas kreativitas X
1
dengan variabel minat berwiraswasta didapat F
hitung
sebesar 1,029 pada derajat kebebasan df 21.83 =1,685. Mengingat nilai F
tabel
lebih besar dari F
hitung
, maka hubungan kedua variabel adalah linier. Untuk hasil pengujian linieritas
variabel bebas kemandirian X
2
dengan variabel minat berwiraswasta, didapat F
hitung
sebesar 1,142 pada derajat kebebasan df 22.82 = 1,674. Mengingat nilai F
tabel
lebih besar dari F
hitun g
, maka hubungan kedua variabel adalah linier. Untuk hasil pengujian linieritas variabel bebas
prestasi akademik X
3
dengan variabel minat berwiraswasta, didapat F
hitung
sebesar 1,560 pada derajat kebebasan df 76.28 = 1,746. Mengingat nilai F
tabel
lebih besar dari F
hitung
, maka hubungan kedua variabel adalah linier.
Tabel 16 Linieritas
Variabel Bebas Variabel Terikat
Db F
hit
F
tab
Kesimpulan Kreativitas
Minat Berwiraswasta 21,83
1.029 1.685
Linier Kemandirian
Minat Berwiraswasta 22,82
1.142 1.674
Linier Prestasi Akademik
Minat Berwiraswasta 76,28
1.560 1.746
Linier
3. Uji Asumsi Klasik Sebelum mengadakan pengujian hipotesis, penulis terlebih
dahulu mengadakan uji asumsi klasik sebagai berikut : a.
Uji multikolinieritas Berdasarkan analisis collinearity statistics lihat lampiran 5
hal 156 untuk variabel kreativitas X
1
diperoleh nilai tolerance sebesar 0,962. Hal ini berarti R
2
koefisien determinasi adalah 1- 0,962 = 0,038. Artinya sebesar 3,8 variabilitas kreativitas bisa
dijelaskan oleh prediktor variabel bebas yang lain, sedangkan VIF atau Variance Inflation Factor untuk variabel kreativitas diperoleh
dengan persamaan sebagai berikut : VIF = 1 TOLERANCE, maka
VIF = 1 0,962 = maka = 1,039 Oleh karena nilai VIF kurang dari 5, maka dapat dikatakan
bahwa variabel tingkat kreativitas tidak mempunyai persoalan multiko dengan variabel bebas lainnya. Dengan kata lain tidak terjadi
multikolinieritas. Berdasarkan analisis collinearity statistics lihat lampiran
5 hal 156 untuk variabel kemandirian diperoleh nilai tolerance sebesar 0,954. Hal ini berarti R
2
koefisien determinasi adalah 1- 0,954 = 0,046. Artinya sebesar 4,6 variabilitas kemandirian bisa
dijelaskan oleh prediktor variabel bebas yang lain, sedangkan VIF PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau Variance Inflation Factor untuk variabel kemandirian diperoleh dengan persamaan sebagai berikut :
VIF = 1 TOLERANCE, maka VIF = 1 0,954 = maka = 1,048
Oleh karena nilai VIF kurang dari 5, maka dapat dikatakan bahwa variabel kemandirian tidak mempunyai persoalan multiko
dengan variabel bebas lainnya. Dengan kata lain tidak terjadi multikolinieritas.
Berdasarkan analisis collinearity Statistics lihat lampiran 5 hal 156 untuk variabel prestasi akademik diperoleh nilai tolerance
sebesar 0,977. Hal ini berarti R
2
koefisien determinasi adalah 1- 0,977 = 0,023. Artinya sebesar 2,3 variabilitas prestasi akademik
bisa dijelaskan oleh prediktor variabilitas bebas yang lain sedangkan VIF atau Variance Inflation Factor untuk variabel
prestasi akademik diperoleh dengan persamaan sebagai berikut : VIF = 1 TOLERANCE, maka
VIF = 1 0,977 = maka = 1,024 Oleh karena nilai VIF kurang dari 5, maka dapat dikatakan
bahwa variabel prestasi akademik tidak mempunyai persoalan multiko dengan variabel bebas lainnya. Dengan kata lain tidak terjadi
multikolinieritas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil pengujian heterokedastisitas lihat lampiran 5 hal 158, diperoleh nilai koefisien korelasi r Spearman’s rho hitung
sebesar 0,008 dengan probabilitas ? sebesar 0,934. Nilai probabilitas ? 0,934 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas untuk variabel kreativitas X
1
. Dengan kata lain tidak ada hubungan yang sistematis antara variabel kreativitas dengan kesalahan pengganggunya.
Dari hasil analisis ke dua lihat lamp iran 5 hal 158, diperoleh nilai koefisien korelasi r Spearman’s rho hitung sebesar
0,095 dengan probabilitas ? sebesr 0,330. Nilai probabilitas ? 0,330 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti tidak
terjadi heteroskedastisitas untuk variabel kemandirian X
2
. Dengan kata lain tidak ada hubungan yang sistematis antara variabel
kemandirian dengan kesalahan pengganggunya. Dari hasil analisis ketiga lihat lampiran 5 hal 158,
diperoleh nilai koefisien korelasi r Spearman’s rho hitung sebesar 0,069 dengan probabilitas ? sebesar 0,484. Nilai probabilitas ?
0,484 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas untuk variabel prestasi akademik X
3
. Dengan kata lain tidak ada hubungan yang sistematis antara variabel
prestasi akademik dengan kesalahan pengganggunya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil analisis regresi ganda dengan menggunakan uji Durbin-Watson
diperoleh nilai statistik d sebesar 2,122 lihat lampiran 5 hal 155. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi menggunakan
tabel autokorelasi sebagai berikut :
Tabel 17 Autokorelasi
DW Kesimpulan
Kurang dari 1,61 1,61 s.d 1,74
1,74 s.d 2,26 2,26 s.d 2,39
Lebih dari 2,39 Ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi
Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,122 tersebut terkategorikan tidak ada
autokorelasi.
C. Pengujian Hipotesis Penelitian