1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan UU Nasional No.21989. Upaya
pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut ini adalah dengan menyelengarakan suatu sistem pengajaran nasional melalui sektor
pendidikan. Pemerintah sudah melakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi dan menumbuhkan jiwa wirausaha dikalangan warga. Upaya ini
mencakup juga generasi muda. Hal ini sejalan dengan GBHN 1999 yang menyatakan bahwa usaha untuk meningkatkan kewiraswastaan, keahlian dan
kemampuan dunia usaha nasional perlu terus dilakukan termasuk upaya untuk mendorong tumbuhnya jiwa wiraswasta di kalangan generasi muda.
Berbicara mengenai generasi muda, upaya untuk meningkatkan jiwa wiraswasta dilakukan pemerintah melalui sekolah kejuruan. Sekolah
Menengah Kejuruan SMK merupakan suatu sub sistem pendidikan nasional. Tujuan pendidikan SMK adalah 1 mendidik agar siswa menjadi
manusia seutuhnya berdasarkan pancasila sehingga mampu membangun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dirinya sendiri dan ikut serta bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa, 2 memberikan bekal kemampuan khalayak kerja kepada para
siswa, sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh dunia kerja, 3 memberikan bekal kemampuan siap kerja
pada lulusannya, dapat pula mengembangkan keterampilan kejuruan yang setara maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai
dengan pengembangan kejuruan Depdikbud, 1897:15. Secara struktural pendidikan SMK berada dalam posisi yang strategis yakni terdapatnya dua
kesempatan. Pertama adalah lulusan berkesempatan untuk terjun langsung ke dunia kerja, berkesempatan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Persentase jumlah siswa yang memanfaatkan dua kesempatan tidaklah sama. Hasil penelitian sebelumnya mengungkapkan dari 140 sampel terungkap
bahwa sebanyak 7 3.85 siswa tidak berminat berwiraswasta, alasan ingin melanjutkan kuliah ada 2 1,54 siswa, dan ingin bekerja ada 5 3,85
siswa. Selanjutnya sebanyak 127 96,15 siswa menyatakan keinginan untuk berwiraswasta http:pk.ut.ac.idjsijsi141Siti20Zuhriah.pdf.com.
Ini adalah bukti bahwa masyarakat cenderung lebih banyak untuk memilih terjun ke dunia kerja dari pada melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi. Hal ini sejalan dengan pendidikan menengah kejuruan yang senantiasa berorientasi pada lapangan pekerjaan.
SMK merupakan jenjang pendidikan menengah yang mempunyai tugas untuk menciptakan dan menyediakan tenaga kerja tingkat madya. Oleh
karena itu para siswa lulusan SMK harus dibekali dengan keterampilan tertentu agar para siswa siap bekerja dan berwiraswasta.
Dengan melihat persentase minat berwiraswasta dari hasil penelitian sebelumnya yaitu sebesar 3,85, kita dapat menyimpulkan bahwa minat
berwiraswasta siswa pada saat ini masih sangat rendah. Minat sekolah menengah kejuruan dalam kewiraswastaan yang tidak cukup kuat dapat
ditafsirkan bahwa dorongan, rangsangan, motivasi yang dapat membentuk kepribadian siswa, yang ditimbulkan oleh lingkungan, baik lingkungan
kultural maupun sosial kurang kuat. Hal ini dapat diartikan bahwa secara psikologis segenap stimulus yang diterima dan atau dimiliki oleh siswa,
misalnya sifat-sifat, selera, keinginan, perasaan, tujuan-tujuan, kebutuhan, kemauan, emosi, dan kapasitas intelektual untuk kewiraswastaan kurang
kuat. Pada sisi yang lain, yang mencakup segenap stimulasi, interaksi dan kondisi interaksi dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan
perlakuan, misalnya pola hidup keluarga, pergaulan kelompok, pola hidup masyarakat sekitar, juga kurang memberi kontribusi yang kuat kepada siswa
untuk berwiraswasta http:pk.ut.ac.idjsijsi141Siti20Zuhriah.pdf.com. Dalam menghadapi perkembangan jaman saat ini, tidak hanya
keterampilan saja yang harus dimiliki oleh siswa SMK. Kemampuan atau skill sanga t dibutuhkan oleh siswa SMK. Dengan kemampuan yang terlatih
yang didapat dari sekolah, siswa diharapkan mampu bersaing dengan tenaga-tenaga terdidik dan terlatih yang mungkin saja jenjang pendidikannya
lebih tinggi. Dengan seperti itu para siswa benar-benar disiapkan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghadapi tantangan yang akan muncul dalam dunia kerja pada masa mendatang.
Tinggi rendahnya minat di pengaruhi oleh kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik. Apabila siswa mempunyai sikap kreativitas, mandiri,
dan mempunyai prestasi akademik yang baik maka sangat berpengaruh dalam menumbuhkan minat siswa dalam berwiraswasta. Demikian pula
sebaliknya, apabila siswa tidak mempunyai sikap kreatif, tidak punya sikap mandiri dan tidak punya prestasi akademik maka minat siswa dalam
berwiraswasta rendah. Berdasar uraian tersebut di atas, penelitian ini bermaksud
menyelidiki bagaimana pengaruh antara kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK. Penelitian ini
selanjutnya dituangkan dalam judul: “PENGARUH ANTARA
KREATIVITAS, KEMANDIRIAN, DAN PRESTASI AKADEMIK TERHADAP MINAT
BERWIRASWASTA SISWA SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN ” dan merupakan studi kasus pada SMK Putra Tama Bantul.
B. Batasan Masalah