Berdasarkan tabel 4.7 terdapat 4 kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes soal cerita, yaitu kesalahan teknis, kesalahan penyelesaian akhir,
kesalahan definisi atau teorema, dan kesalahan menginterpretasikan bahasa. Persentase kesalahan yang dilakukan siswa yaitu kesalahan menginterpretasikan
bahasa sebesar 45,56 , kesalahan definisi atau teorema sebesar 25,31 , kesalahan teknis sebesar 22,15 , dan penyelesaian yang tidak diperiksa kembali
sebesar 6,96 .
E. Analisis Kesulitan Berdasarkan pada Kesalahan Siswa
Setelah mengetahui letak kesalahan siswa, peneliti akan menganalisis kesulitan yang dialami siswa berdasarkan pada kesalahan siswa dalam
mengerjakan soal.
1. Analisis Kesulitan Soal nomor 1
Dari 50 siswa, sebanyak 39 siswa 78 menjawab soal nomor 2 dengan benar, dan 11 siswa 22 melakukan kesalahan sehingga jawaban siswa tersebut
salah. Kesalahan 11 siswa tersebut yaitu 10 siswa 20 mengalami kesalahan teknis, dan 1 siswa 2 mengalami kesalahan definisi atau teorema.
Kesalahan teknis ini meliputi kesalahan perhitungan, dan kesalahan memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar. Berikut analisis kesulitan dari
kesalahan teknis ; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Kesalahan S34 soal nomor 1
Gambar 4.3 Kesalahan S34 soal nomor 1
Siswa salah dalam perhitungan mencari nilai tinggi. Dari persamaan 208 = 48 + 20t, siswa salah dalam memanipulasi ruas kiri dan kanan sehingga menyebabkan
siswa memperoleh persamaan t = 208 − 20 = 188 , yang berakibat nilai t
tinggi yang dicari salah. Kesalahan ini mungkin disebabkan karena siswa
kesulitan dalam manipulasi aljabar, memanipulasi ruas kiri dan kanan. b. Kesalahan S17 soal nomor 1
Gambar 4.4 Kesalahan S17 soal nomor 1
Dari pekerjaan siswa, terlihat bahwa siswa salah dalam menentukan nilai tinggi, sehingga, volume nya salah. Kesalahan siswa yaitu salah dalam
perhitungan, kedua ruas seharusnya dikurangi dengan 48 supaya mendapat persamaan
20 = 208 − 48, tetapi dari pekerjaan siswa, siswa mendapatkan hasil
20 = 20 + 48. Mungkin siswa kesulitan dalam memanipulasi ruas kiri dan ruas kanan
untuk mencari nilai tinggi. Kesulitan dalam memanipulasi aljabar ini menyebabkan siswa salah dalam proses mencari nilai tinggi.
c. Kesalahan S7 soal nomor 1
Gambar 4.5 Kesalahan S7 soal nomor 1
Kesalahan siswa dalam mencari tinggi adalah tidak memasukkan nilai luas ke dalam persamaan, tetapi siswa ganti dengan variabel t, sehingga siswa
mendapatkan persamaan = 2
+ 2 + 2
= 48 + 12 + 8 Kemudian dalam perhitungannya siswa menghilangkan variabel t
= 48 + 20 = 68
Terlihat bahwa siswa tidak menguasai materi aljabar, tidak memahami konsep penjumlahan variabel, dan sepertinya siswa kesulitan dalam menghitung
nilai variabel. Sama seperti kesulitan yang terjadi pada S17, kesulitan yang dialami S7 adalah kesulitan memanipulasi aljabar untuk mencari variabel, yang
pada soal ini harus mencari nilai tinggi untuk menghitung volume balok. Untuk Kesalahan definisi atau teorema pada soal nomor 1, berikut analisis
kesulitannya: d. Kesalahan S6 soal nomor 1
Gambar 4.6 Kesalahan S6 soal nomor 1
S6 salah dalam menggunakan rumus. Untuk mencari nilai tinggi, seharusnya memakai rumus luas permukaan,
= 2 + 2
+ 2 , tetapi siswa
menggunakan rumus volume, =
. Kemungkinan siswa kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai, atau tidak tahu rumus luas permukaan, sehingga
siswa tersebut mencari tinggi dengan menggunakan rumus volume. kesulitan siswa tersebut yaitu kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai untuk
mengerjakan soal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal nomor 1 berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya:
1. Kesulitan dalam operasi perhitungan, meliputi kesulitan dalam manipulasi aljabar untuk mencari nilai tinggi.
2. Kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai, ada siswa yang mecari tinggi dengen menggunakan rumus volume.
2. Analisis Kesulitan soal nomor 2