Rekapitulasi dan Presentase Kesalahan Siswa Hasil Wawancara

D. Rekapitulasi dan Presentase Kesalahan Siswa

Dari hasil tes soal cerita, peneliti menganalisis kesalahan siswa, dan mengelompokkan kesalahan-kesalahan tersebut berdasarkan pada jenis kesalahan menurut teori Hadar dan kawan-kawan. Ada 5 jenis kesalahan menurut teori Hadar dan kawan-kawan, yaitu kesalahan data, kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan, kesalahan teknis, kesalahan meninterpretasikan bahasa, dan kesalahan definisi atau teorema, kesalahan menginterpretasikan bahasa Kemudian kesalahan-kesalahan yang telah dikelompokkan tersebut direkapitulasi. Rekapitulasi ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dan, banyaknya siswa yang melakukan kesalahan pada tiap soal, berikut hasil dari rekapitulasi kesalahan siswa. Tabel 4.7 Rekapitulasi dan Presentase Kesalahan Siswa Jenis Kesalahan Banyak siswa yang melakukan Kesalahan No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 No.6 jumlah Persentase 5a 5b Kesalahan teknis 10 6 14 3 2 35 22,15 Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali 7 4 11 6,96 Kesalahan definisi atau teorema 1 4 9 8 9 3 6 40 25,31 Kesalahan menginterpretasik an bahasa 10 12 29 21 72 45,56 Jumlah Kesalahan 11 11 19 32 24 32 29 158 100 Tidak selesai 4 6 3 13 Tidak mengerjakan 4 5 18 8 35 Berdasarkan tabel 4.7 terdapat 4 kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes soal cerita, yaitu kesalahan teknis, kesalahan penyelesaian akhir, kesalahan definisi atau teorema, dan kesalahan menginterpretasikan bahasa. Persentase kesalahan yang dilakukan siswa yaitu kesalahan menginterpretasikan bahasa sebesar 45,56 , kesalahan definisi atau teorema sebesar 25,31 , kesalahan teknis sebesar 22,15 , dan penyelesaian yang tidak diperiksa kembali sebesar 6,96 .

E. Analisis Kesulitan Berdasarkan pada Kesalahan Siswa

Setelah mengetahui letak kesalahan siswa, peneliti akan menganalisis kesulitan yang dialami siswa berdasarkan pada kesalahan siswa dalam mengerjakan soal.

1. Analisis Kesulitan Soal nomor 1

Dari 50 siswa, sebanyak 39 siswa 78 menjawab soal nomor 2 dengan benar, dan 11 siswa 22 melakukan kesalahan sehingga jawaban siswa tersebut salah. Kesalahan 11 siswa tersebut yaitu 10 siswa 20 mengalami kesalahan teknis, dan 1 siswa 2 mengalami kesalahan definisi atau teorema. Kesalahan teknis ini meliputi kesalahan perhitungan, dan kesalahan memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar. Berikut analisis kesulitan dari kesalahan teknis ; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Kesalahan S34 soal nomor 1 Gambar 4.3 Kesalahan S34 soal nomor 1 Siswa salah dalam perhitungan mencari nilai tinggi. Dari persamaan 208 = 48 + 20t, siswa salah dalam memanipulasi ruas kiri dan kanan sehingga menyebabkan siswa memperoleh persamaan t = 208 − 20 = 188 , yang berakibat nilai t tinggi yang dicari salah. Kesalahan ini mungkin disebabkan karena siswa kesulitan dalam manipulasi aljabar, memanipulasi ruas kiri dan kanan. b. Kesalahan S17 soal nomor 1 Gambar 4.4 Kesalahan S17 soal nomor 1 Dari pekerjaan siswa, terlihat bahwa siswa salah dalam menentukan nilai tinggi, sehingga, volume nya salah. Kesalahan siswa yaitu salah dalam perhitungan, kedua ruas seharusnya dikurangi dengan 48 supaya mendapat persamaan 20 = 208 − 48, tetapi dari pekerjaan siswa, siswa mendapatkan hasil 20 = 20 + 48. Mungkin siswa kesulitan dalam memanipulasi ruas kiri dan ruas kanan untuk mencari nilai tinggi. Kesulitan dalam memanipulasi aljabar ini menyebabkan siswa salah dalam proses mencari nilai tinggi. c. Kesalahan S7 soal nomor 1 Gambar 4.5 Kesalahan S7 soal nomor 1 Kesalahan siswa dalam mencari tinggi adalah tidak memasukkan nilai luas ke dalam persamaan, tetapi siswa ganti dengan variabel t, sehingga siswa mendapatkan persamaan = 2 + 2 + 2 = 48 + 12 + 8 Kemudian dalam perhitungannya siswa menghilangkan variabel t = 48 + 20 = 68 Terlihat bahwa siswa tidak menguasai materi aljabar, tidak memahami konsep penjumlahan variabel, dan sepertinya siswa kesulitan dalam menghitung nilai variabel. Sama seperti kesulitan yang terjadi pada S17, kesulitan yang dialami S7 adalah kesulitan memanipulasi aljabar untuk mencari variabel, yang pada soal ini harus mencari nilai tinggi untuk menghitung volume balok. Untuk Kesalahan definisi atau teorema pada soal nomor 1, berikut analisis kesulitannya: d. Kesalahan S6 soal nomor 1 Gambar 4.6 Kesalahan S6 soal nomor 1 S6 salah dalam menggunakan rumus. Untuk mencari nilai tinggi, seharusnya memakai rumus luas permukaan, = 2 + 2 + 2 , tetapi siswa menggunakan rumus volume, = . Kemungkinan siswa kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai, atau tidak tahu rumus luas permukaan, sehingga siswa tersebut mencari tinggi dengan menggunakan rumus volume. kesulitan siswa tersebut yaitu kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai untuk mengerjakan soal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal nomor 1 berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya: 1. Kesulitan dalam operasi perhitungan, meliputi kesulitan dalam manipulasi aljabar untuk mencari nilai tinggi. 2. Kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai, ada siswa yang mecari tinggi dengen menggunakan rumus volume.

2. Analisis Kesulitan soal nomor 2

Dari 50 siswa, sebanyak 39 78 siswa menjawab soal nomor 2 dengan benar, dan 11 siswa 22 melakukan kesalahan sehingga jawaban siswa tersebut salah. Kesalahan 11 siswa tersebut yaitu 7 siswa 14 mengalami kesalahan penyelesaian yang tidak diperiksa kembali, dan 4 siswa 8 mengalami kesalahan definisi atau teorema. Kesalahan penyelesaian yang tidak diperiksa kembali terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh peserta tes benar , akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian dari soal tersebut, berikut analisis kesulitan dari jenis kesalahan penyelesaian yang tidak diperiksa kembali. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Kesalahan S1 soal nomor 2 Gambar 4.7 Kesalahan S1 soal nomor 2 Untuk meghitung nilai volume, siswa harus menghitung panjang rusuk kubus terlebih dahulu. Dari luas permukaan kubus yang telah diketahui luasnya dari soal, siswa sudah melakukan perhitungan dengan benar dalam menentukan rusuk kubus, akan tetapi siswa salah dalam menghitung volume. Siswa mengalami kesalahan dalam operasi perkalian sehingga 7 7 7 = 333. Kesalahan pada operasi perkalian ini mungkin disebabkan karena siswa masih kesulitan ketika melakukan perhitungan perkalian. b. Kesalahan S26 soal nomor 2 Gambar 4.8 Kesalahan S26 soal nomor 2 Sama seperti kesalahan S1, S26 salah dalam operasi perkalian, meskipun sudah mampu menemukan nilai rusuk kubus. Siswa menghitung 7 7 7 = 243. Siswa tersebut kesulitan ketika melakukan perhitungan perkalian. Untuk Kesalahan definisi atau teorema pada soal nomor 2 berikut analisis kesulitannya: c. Kesalahan S6 soal nomor 2 Gambar 4.9 Kesalahan S6 soal nomor 2 Dalam mencari rusuk , S6 membagi luas permukaan kubus dengan jumlah rusuk, = .Seharusnya siswa mencari rusuk dengan rumus luas permukaan kubus = 6 , kemungkinan siswa tersebut tidak tahu rumus luas permukaan kubus, sehingga siswa tersebut kesulitan dalam mencari nilai rusuk. Siswa tidak bisa menentukan rumus mana yang seharusnya dipakai untuk mengerjakan soal tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Kesalahan S34 soal nomor 2 Gambar 4.10 Kesalahan S34 soal nomor 2 Jika S6 membagi luas permukaan dengan rusuk kubus, kesalahan yang dilakukan S34 yaitu mencari nilai rusuk dengan rumus volume kubus, = . Dalam prosesnya S34 kesulitan dalam perhitungannya karena harus mencari akar pangkat tiga untuk mencari rusuk,. Karena kesulitan ini, S34 membagi nilai luas permukaan, yang dianggap siswa sebagai nilai volume, dibagi dengan 3. Kesulitan ini karena siswa mungkin tidak tahu rumus luas permukaan kubus. Sama seperti S6, siswa tidak bisa menentukan rumus mana yang seharusnya dipakai untuk mengerjakan soal. Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal nomor 2 berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya: 1. Kesulitan dalam operasi perhitungan, dalam operasi perkalian yang menyebabkan perhitungan volume salah. 2. Kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai, ada siswa yang mecari rusuk kubus dengan menggunakan rumus volume. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Analisis Kesulitan Soal nomor 3

Dari 50 siswa, sebanyak 31 siswa 62 menjawab soal nomor 3 dengan benar, dan 19 siswa 38 melakukan kesalahan sehingga jawaban siswa tersebut salah. Kesalahan 19 siswa tersebut yaitu 6 siswa 12 mengalami kesalahan teknis, dan 4 siswa 8 mengalami kesalahan penyelesaian yang tidak diperiksa kembali, dan 9 siswa 18 mengalami kesalahan definisi atau teorema. Analisis Kesulitan siswa dari jenis kesalahan teknis pada soal nomor 3 seperti berikut: a. Kesalahan S5 soal nomor 3 Gambar 4.11 Kesalahan S5 soal nomor 3 Siswa mengalami kesalahan teknis dalam operasi pembagian. Terlihat siswa mengalami kesulitan dalam operasi pembagian , seharusnya hasilnya 6, tapi siswa menjawab 8. Dari jenis kesalahan penyelesaian yang tidak diperiksa kembali, siswa mengalami kesulitan dalan operasi perkalian. Kesulitan dalam operasi perkalian dapat dilihat dari gambar-gambar berikut ini; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Kesalahan S20 soal nomor 3 Gambar 4.12 Kesalahan S20 soal nomor 3 Siswa sudah mampu menghitung ukuran balok yang diperbesar, tetapi siswa salah dalam operasi perkalian, sehingga 2 10 12 = 140, yang menyebabkan siswa salah dalam menjawab luas permukaan. Selain itu beberapa siswa mengalami kesalahan dalam operasi perhitungan penjumlahan, berikut kesalahan beberapa siswa dalam operasi penjumlahan: c. Kesalahan S35 soal nomor 3 Gambar 4.13 Kesalahan S35 soal nomor 3 d. Kesalahan S37 soal nomor 3 Gambar 4.14 Kesalahan S37 soal nomor 3 e. Kesalahan S40 soal nomor 3 Gambar 4.15 Kesalahan S40 soal nomor 3 S35, S37, dan S40 , melakukan kesalahan dalam operasi penjumlahan 240 + 120 + 100 = 480. Kesalahan ini dimungkinkan karena siswa kesulitan dalam melakukan perhitungan dengan tepat. Siswa sulit dalam menghitung bilangan dengan tepat, dengan teknis yang benar. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada jenis kesalahan penyelesaian yang tidak diperiksa kembali ini disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam operasi perkalian dan juga penjumlahan. Contoh pekerjaan siswa untuk jenis kesalahan definisi atau teorema seperti pekerjaan siswa di bawah ini: f. Kesalahan S24 soal nomor 3 Gambar 4.16 Kesalahan S24 soal nomor 3 S4 menggunakan rumus luas permukaan untuk mencari lebar, seharusnya menggunkan rumus volume. Kesalahan siswa dalam menentukan rumus, mungkin karena siswa tidak memahami soal dengan baik, sehingga siswa kesulitan dalam menentukan rumus yang akan dipakai. Dari soal sudah jelas diketahui bahwa yang diketahui adalah volume, panjang, dan juga tinggi, tetapi S24 malah menggunakan rumus luas permukaan. Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal nomor 3 berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya: 1. Kesulitan dalam operasi perhitungan, meliputi kesulitan dalam operasi pembagian, perkalian, dan penjumlahan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai, siswa menggunakan rumus yang salah dalam mengerjakan soal.

4. Analisis Kesulitan Siswa pada soal nomor 4

Dari 50 siswa, sebanyak 8 siswa 16 menjawab soal nomor 4 dengan benar, 32 siswa 64 melakukan kesalahan sehingga jawaban siswa tersebut salah, 6 siswa 12 tidak selesai mengerjakan, dan 4 siswa 8 tidak mengerjakan. Kesalahan 32 siswa tersebut yaitu 14 siswa 28 mengalami kesalahan teknis, dan 8 siswa 16 mengalami kesalahan definisi atau teorema, dan 10 siswa 20 mengalami kesalahan dalam menginterpretasikan bahasa. Contoh kesalahan teknis yang dilakukan siswa pada soal nomor 4, yaitu kesalahan dalam perkalian. a. Kesalahan S34 soal nomor 4 Gambar 4.17 Kesalahan S34 soal nomor 4 Siswa melakukan kesalahan teknis dalam operasi perkalian, terlihat dari hasil perhitungan 6 8 4 = 202. Kesalahan teknis dalam operasi perkalian karena siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan berupa perkalian. Karena perhitungan volume ini salah, sehingga siswa tidak mampu menentukan jumlah dadu yang dibutuhkan. Selain kesulitan dalam teknis perhitungan , kesulitan lain siswa dalam mengerjakan nomor 4, yaitu kesulitan dalam menentukan rumus yang digunakan, terlihat dari jenis kesalahan definisi atau teorema seperti berikut: b. Kesalahan S16 soal nomor 4 Gambar 4.18 Kesalahan S16 soal nomor 4 Untuk mencari jumlah dadu yang dibutuhkan, siswa harus menghitung volume balok, tetapi S16 menggunakan rumus luas permukaan. Dari perhitungan rumus luas permukaan ini kemudian dibagi siswa dengan volume dadu yang berbentuk kubus. Jika siswa menghitung volume balok, dan membaginya dengan volume dadu, maka siswa bisa mendapatkan jawaban benar, tetapi karena siswa memakai rumus luas permukaan, sehingga jawabannya salah. Mungkin siswa berpikir bahwa untuk menghitung dadu yang dibutuhkan adalah dengan membagi luas permukaan balok yang akan disusun, dengan volume kubus. c. Kesalahan S21 soal nomor 4 Gambar 4.19 Kesalahan S21 soal nomor 4 S21 menghitung luas permukaaan dadu, yang seharusnya tidak diperlukan perhitungan ini untuk menjawab soal. S21 tidak mencari volume balok yang akan disusun, maupun volume dadu. Dari hasil pekerjaan S21, terlihat bahwa S21 kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai. Beberapa siswa juga mengalami kesalahan dalam menginterpretasikan bahasa. Analisis Kesulitan siswa dari jenis kesalahan menginterpretasikan bahasa seperti berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Kesalahan S7 soal nomor 4 Gambar 4.20 Kesalahan S7 soal nomor 4 S7 membagi volume balok yang akan disusun dengan jumlah dadu yang tersedia, bukan dengan volume per dadu. S7 kesulitan dalam menyusun model matematika, mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan tidak tepat, seharusnya bukan dibagi dengan jumlah dadu yang tersedia, tetapi dibagi dengan volume dadu. e. Kesalahan S36 soal nomor 4 Gambar 4.21 Kesalahan S36 soal nomor 4 Kesalahan yang dilakukan S36 adalah melakukan perhitungan yang tidak menjawab apa yang ditanyakan di soal. Untuk menjawab dadu yang dibutuhkan S36 menghitung seluruh volume dadu, dan untuk menjawab sisa dadu S36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengurangi volume keseluruhan dadu dengan volume balok yang akan disusun. Sama seperti S19, S36 kesulitan dalam membuat model matematika untuk menyelesaikan soal cerita ini. Dari soal yang ditanyakan adalah jumlah dadu yang dibtutuhkan, dan dadu yang tersisa, sedangkan jawaban S36 masih dalam satuan volume. Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal nomor 4 berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya: 1. Kesulitan dalam operasi perhitungan, meliputi kesulitan dalam operasi perkalian. 2. Kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai, siswa menggunakan rumus yang salah dalam mengerjakan soal. 3. Kesulitan dalam membuat model matematika dari soal, sehingga siswa salah dalam membuat model penyelesaian dari soal tersebut.

5. Analisis Kesulitan Siswa pada soal nomor 5a

Dari 50 siswa, sebanyak 21 siswa 42 menjawab soal nomor 4 dengan benar, 24 siswa 48 melakukan kesalahan sehingga jawaban siswa tersebut salah, dan 5 siswa 10 tidak mengerjakan. Kesalahan 21 siswa tersebut yaitu 3 siswa 6 mengalami kesalahan teknis, 9 siswa 18 mengalami kesalahan definisi atau teorema, dan 12 siswa 24 mengalami kesalahan dalam menginterpretasikan bahasa. Kesalahan teknis meliputi kesalahan dalam perhitungan a. Kesalahan S40 soal nomor 5a Gambar 4.22 Kesalahan S40 soal nomor 5a Siswa kesulitan dalam operasi perkalian, terlihat dari hasil perhitungan 40 20 20 = 1600 Jenis Kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema terlihat dari pekerjaan siswa sebagai berikut: b. Kesalahan S36 soal nomor 5a Gambar 4.23 Kesalahan S36 soal nomor 5a Pada soal no.5 ditanyakan volume air untuk mengisi akuarium, tetapi S36 menggunakan rumus luas permukaan untuk menjawab volume air yang dibutuhkan untuk mengisi akuarium. Sepertinya S36 kesulitan dalam menentukan rumus yang digunakan untuk menyelesaiakan soal, meskipun sudah jelas di soal ditanyakan volume air. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Kesalahan S27 soal nomor 5a Gambar 4.24 Kesalahan S27 soal nomor 5a Dalam mencari volume air untuk mengisi akuarium, S27 tidak menggunakan rumus volume = , tetapi menggunakan rumus = 1 − 2, dan memasukkan tinggi bak mandi dalam perhitungan. S27 menggunakan rumus yang tidak tepat dalam menyelesaikan soal. Mungkin siswa berpikir karena air tersebut diambil dari bak mandi, maka tinggi bak mandi dimasukkan dalam perhitungan. Kesalahan menginterpretasikan bahasa pada soal nomor 5 seperti contoh berikut ini: d. Kesalahan S43 soal nomor 5a Gambar 4.25 Kesalahan S43 soal nomor 5a S43 menghitung volume bak mandi, dan menguranginya dengan volume akuarium, sedangkan di soal yang ditanya adalah volume untuk mengisi akuarium. Permodelan yang tidak tepat dalam menyelesaikan soal cerita. Jawaban siswa tersebut malah menghitung volume air yang tersisa di akuarium. Mungkin siswa kesulitan dalam menentukan volume air yang dibutuhkan karena ada dua ukuran, volume bak mandi, dan volume akuarium, meskipun di soal sudah jelas yang ditanyakan adalah volume akuarium. Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal nomor 5a berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya: 1. Kesulitan dalam operasi perhitungan, meliputi kesulitan dalam operasi perkalian. 2. Kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai, siswa menggunakan rumus yang salah dalam mengerjakan soal. 3. Kesulitan dalam membuat model matematika dari soal, sehingga siswa salah dalam membuat model penyelesaian dari soal tersebut.

6. Analisis Kesulitan Siswa pada soal nomor 5b

Dari 50 siswa, tidak ada siswa 0 yang menjawab soal nomor 5b dengan benar, 32 siswa 64 melakukan kesalahan sehingga jawaban siswa tersebut salah, dan 18 siswa 36 tidak mengerjakan. Kesalahan 32 siswa tersebut yaitu 3 siswa 6 mengalami kesalahan definisi atau teorema, dan 29 siswa 58 mengalami kesalahan dalam menginterpretasikan bahasa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kesalahan menggunakan definisi atau teorema dapat dilihat seperti pada pekerjaan siswa berikut ini; a. Kesalahan S8 soal nomor 5b Gambar 4.26 Kesalahan S8 soal nomor 5b S8 menggunakan rumus = untuk mencari tinggi permukaan air, seharusnya memakai rumus = , dengan adalah volume bak mandi dikurangi volume akuarium, karena pada soal ditanya tinggi permukaan air setelah air dikurangi. S8 Kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai untuk menyelesaiakan soal tersebut. S8 Mungkin tidak memahami bahwa air yang tersisa di bak mandi juga berbentuk balok, karena sifat air yang bentuknya akan menyesuaikan tempatnya. Kesalahan Menginterpretasikan bahasa paling banyak dilakukan siswa pada soal nomor 5b, berikut kesalahan-kesalahan siswa: b. Kesalahan S20 soal nomor 5b Gambar 4.27 Kesalahan S20 soal nomor 5b Untuk menjawab soal no. 5b, S3 mengurangi ukuran bak mandi dengan ukuran akuarium, kemudian menghitung volume nya.. Dari jawaban S3 ini, S3 melakukan perhitungan yang tidak menjawab pertanyaan di soal. Kesulitan yang dialami S3 ini mungkin karena S3 tidak memahami soal, dan kesulitan dalam membuat model penyelesaian matematika nya, karena yang ditanya tinggi, tapi S3 menghitung volume. c. Kesalahan S43 soal nomor 5b Gambar 4.28 Kesalahan S43 soal nomor 5b S43 mengurangi tinggi permukaan bak mandi dengan tinggi akuarium untuk menjawab tinggi permukaan setelah air dikurangi. Kesalahan ini memperlihatkan bahwa siswa tidak tahu cara untuk mencari tinggi permukaan air setelah air dikurangi untuk mengisi akuarium. Siswa kesulitan dalam membuat model penyelesaian masalah tersebut, dan membuat perhitungan yang tidak menjawab soal. d. Kesalahan S32 soal nomor 5b Gambar 4.29 Kesalahan S32 soal nomor 5b S32 menghitung hasil pembagian = . . = 45, kemudian S32 mengurangi tinggi bak mandi dengan hasil pembagian tersebut, sama seperti kesalahan-kesalahan sebelumnya, siswa melakukan kesalahan dalam merubah soal cerita menjadi kalimat matematika. Kesalahan ini mungkin disebabkan karena siswa kesulitan dalam membuat model penyelesaian masalah dalam soal cerita. e. Kesalahan S34 soal nomor 5b Gambar 4.30 Kesalahan S34 soal nomor 5b S34 menggunakan rumus luas permukaan untuk mencari tinggi permukaan air. Untuk menghitung tinggi permukaan air, harus menghitung sisa air, tetapi S34 tidak melakukan perhitungan tersebut. Kesulitan yang dialami S34 mungkin karena S34 tidak tahu bahwa untuk mencari tinggi permukaan air, harus memakai volume, karena tentu saja air berupa volume, bukan dari luas permukaan Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal nomor 5b berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya: 1. Kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai, siswa menggunakan rumus yang salah dalam mengerjakan soal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Kesulitan dalam membuat model matematika dari soal, sehingga siswa salah dalam membuat model penyelesaian dari soal tersebut.

7. Analisis Kesulitan Siswa pada soal nomor 6

Dari 50 siswa, 10 siswa 20 menjawab soal nomor 6 dengan benar, 29 siswa 58 melakukan kesalahan sehingga jawaban siswa tersebut salah, 3 siswa 6 tidak selesai mengerjakan, dan 8 siswa 16 tidak mengerjakan. Kesalahan 29 siswa tersebut yaitu 2 siswa 4 mengalami kesalahan teknis, 6 siswa 12mengalami kesalahan definisi atau teorema, dan 21 siswa 42 mengalami kesalahan dalam menginterpretasikan bahasa a. Kesalahan S38 soal nomor 6 Gambar 4.31 Kesalahan S38 soal nomor 6 Siswa kesulitan dalam operasi perkalian, terlihat dari hasil perhitungan 2 = 2600. Pada jenis kesalahan teknis ini, terlihat bahwa kesalahan yang dilakukan siswa disebabkan karena siswa kesulitan dalam memanipulasi aljabar untuk mencari nilai variabel, dan juga kesulitan dalam operasi pembagian serta perkalian. Untuk kesalahan menggunakan definisi atau teorema pada soal nomor 6 seperti berikut: b. Kesalahan S37 soal nomor 6 Gambar 4.32 Kesalahan S37 soal nomor 6 S37 memakai rumus luas permukaan untuk mencari lebar, seharusnya memakai rumus volume. Dari soal sudah jelas yang diketahui adalah volume, panjang, dan kedalaman tinggi, sehingga untuk mencari lebar harus dengan volume. Kemungkinan siswa tidak membaca soal dengan teliti, sehingga kesulitan siswa dalam merubah kalimat soal cerita ke dalam persamaan matematika menyebabkan siswa tersebut mengalami kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema c. Kesalahan S7 soal nomor 6 Gambar 4.33 Kesalahan S7 soal nomor 6 Luas permukaan balok tanpa tutup adalah = 2 + 2 + 2 − , sedangkan S7 memakai rumus V= − . Kesulitan siswa pada jenis kesalahan menggunakan definisi atau teorema adalah kesulitan menentukan rumus yang dipakai untuk mengerjakan soal. Siswa mungkin tidak mengetahui rumus luas permukaan tanpa tutup. Jenis Kesalahan dalam menginterpretasikan bahasa pada nomor 6 seperti pada pekerjaan siswa berikut ini: d. Kesalahan S30 soal nomor 6 Gambar 4.34 Kesalahan S30 soal nomor 6 Dari soal sudah diketahui bahwa biaya pembuatan dihitung dari luas permukaan balok tanpa tutup, tetapi S30 menghitung biaya pembuatan dari lebar balok, dikalikan dengan biaya pembuatan. Kesulitan yang dialami S30 adalah kesulitan dalam membuat model matematika untuk menyelesaikan masalah. Kemungkinan siswa tidak tahu rumus luas akuarium yang merupakan luas permukaan balok tanpa tutup, sehingga S30 menghitung biaya pembuatan dari lebar balok e. Kesalahan S45 soal nomor 6 Gambar 4.35 Kesalahan S45 soal nomor 6 Akuarium merupakan balok tanpa tutup, sehingga luas permukaan akuarium = 2 + 2 + 2 − . Dalam mengerjakan soal, S45 memakai rumus luas permukaan balok biasa = 2 + 2 + 2 . S45 Kesulitan dalam membuat model matematika untuk menghitung luas permukaan balok tanpa tutup. Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal nomor 6 berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya: 1. Kesulitan dalam operasi perhitungan, meliputi kesulitan dalam operasi perkalian. 2. Kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai, siswa menggunakan rumus yang salah dalam mengerjakan soal. 3. Kesulitan dalam membuat model matematika dari soal, sehingga siswa salah dalam membuat model penyelesaian dari soal tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Hasil Wawancara

Wawancara dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2016, peneliti mewawancarai 10 siswa dan wawancara dilakukan satu per satu. Berikut hasil wawancara dari beberapa siswa: a. Hasil pekerjaaan S34 nomor 1 Gambar 4.36 Hasil pekerjaaan S34 nomor 1 P : Ditanya kan volumenya, rumus untuk volume balok apa? S34 : Rumus volume balok itu, p x l x t P : Di soal kan belum diketahui tingginya, berarti mencari t nya dulu kan, coba lihat perhitunganmu mencari nilai t S34 : Salah mencari nilai t nya ya mas? P : Ya, kesalahannya dalam proses mencari t nya, Harusnya kan kedua ruas kamu kurangi 48, tapi ini kamu malah memisahkan variabel t nya, makanya t di perhitunganmu salah. Sudah tahu salahnya dimana? S34 : Sudah mas, saya memang masih kesulitan dalam perhitungan-perhitungan seperti itu. Dari wawancara dengan S34, kesulitan yang dialami S34 yaitu kesulitan mencari nilai tinggi. b. Hasil pekerjaan S6 nomor 1 Gambar 4.37 Hasil pekerjaaan S6 nomor 1 P:Soal no 1 ulangan kemarin bagaimana, apakah kamu yakin dengan jawabanmu S6: tidak terlalu yakin sih mas P:tahu tidak salahmu dimana? S6:tidak tahu mas, salah mencari nilai t nya ya? P:Coba kamu baca soalnya,…apa yang diketahui dari soal tersebut, dan apa yang ditanyakan? S6:Yang diketahui itu luas permukaan, panjang, dan lebar P:kemudian yang ditanya? S6:volumenya mas P:lha itu kok kamu mencari tinggi dari volumenya, volumenya kan belum diketahui S6: wah iya mas, brarti saya salah pakai rumus, tidak teliti mungkin kemarin ketika membaca soal. Dari hasil wawancara , siswa salah dalam memakai rumus karena tidak teliti dalam membaca soal. c. Hasil pekerjaaan S6 nomor 2 Gambar 4.38 Hasil pekerjaaan S6 nomor 2 P:Sekarang no. 2 ,apa yang diketahui, dan apa yang ditanyakan? S6: Yang diketahui luas permukaan kubus, dan yang ditanyakan volumenya P:rumus luas permukaan kubus apa? S6:apa ya mas, lupa P:Itu kenapa kamu bagi 12 luas permukaanya? S6: 12 itu kan jumlah rusuk kubusnya mas, mau mencari rusuknya P:mencari rusuknya bukan dengan cara seperti itu, yang diketahui kan luas permukaan kubus, maka pakai rumus luas permukaan kubus, yaitu = 6 S6: ya kemarin waktu ulangan tidak ingat rumusnya Dari jawaban siswa saat wawancara, siswa tidak ingat rumus luas permukaan kubus, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Hasil pekerjaan S34 nomor 2 Gambar 4.39 Hasil pekerjaaan S34 nomor 2 P: Lanjut ke no.2 ya, yang diketahui dari soal apa saja? S34:No. 2 yang diketahui Luas permukaan P:Apa rumus luas permukaan pada kubus? Dari pekerjaanmu kok malah luas permukaan kamu bagi 3 untuk mencari nilai rusuk kubus? S34:Saya bingung kemarin mas, harus memakai rumus yang mana, kalau dalam bentuk soal cerita sering bingung dikerjakan pakai rumus apa Dari hasil wawancara, siswa mengalami kesulitan dalam menentukan rumus karena siswa tidak tahu rumus apa yang dipakai. e. Hasil pekerjaan S20 nomor 3 Gambar 4.40 Hasil pekerjaaan S20 nomor 3 P:Coba lihat hasil pekerjaanmu nomor 3, Cek lagi perhitunganmu S20:Ukuran balok nya yang diperbesar benar kan mas? P:Ukuran balok yang diperbesarnya sudah benar, bagaimana perhitunganmu mencari volume dan luas permukaanya S20:Oh iya mas, ini luas permukaanya saya salah hitung P:Kamu kurang teliti atau bagaimana kemarin S20:Iya kayaknya mas, harusnya kan itu 240, saya tulisnya 140 Dari hasil wawancara, S20 kurang teliti dalam melakukan perhitungan perkalian. f. Hasil pekerjaaan S24 nomor 3 Gambar 4.41 Hasil pekerjaaan S24 nomor 3 P:Ini hasil ulanganmu minggu kemarin, Apakah kamu tahu letak kesalahan no.3 S24:Salah hitung ya mas? P:Untuk mencari volume dan luas permukaan yang baru kan harus mencari lebar dulu, kamu mencari lebar pakai rumus apa? S24:Pakai rumus luas permukaan P:Sedangkan di soal yang diketahui apa? Coba kamu baca lagi soalnya S24:Yang diketahui panjang, tinggi, dan volume P:Kenapa kamu mencari lebar dengan luas permukaan, kan itu yang diketahui volume nya? S24:Wah iya mas, aduh saya salah pakai rumus P:Jadi bukan karena salah hitung ya, tapi salah memakai rumus untuk soal no.3, sudah tahu kan letak kesalahanmu sekarang? S24:Iya mas, saya salah pakai rumus Dari jawaban siswa saat wawancara, siswa salah dalam memakai rumus, kemungkinan siswa tidak teliti dalam membaca soal, sehingga siswa salah dalam memakai rumus untuk mencari lebar. g. Hasil Pekerjaan S7 nomor 4 Gambar 4.42 Hasil pekerjaaan S7 nomor 4 P: no. 4, bagaimana mencari jumlah dadu yang dibutuhkan? S7: saya hitung dulu volume balok, lalu saya bagi dengan jumlah dadunya P:apakah kamu yakin dengan caramu mengerjakan? Volume dadunya tidak dipakai dalam perhitungan? S7:Tidak yakin juga mas, tidak tahu volume dadunya buat apa P:bagi volume balok, dengan volume dadu, kamu akan mendapatkan hasil jumlah dadu yang dibutuhkan S7:Susah mas soalnya, bingung caranya P:berapa volume dadunya? Coba dihitung S7: volumenya, rusuknya kan 2, jadi volumenya 8 mas P: bagi volume balok dengan volume dadu S7: volume balok 192, dibagi 8, ……ketemunya 24 mas P:Apakah susah perhitungannya? S7: tidak susah mas menghitungnya, yang susah kemarin memahami soalnya mas, Dari hasil wawancara, siswa tidak tahu cara untuk mengerjakan soal nomor 4, bingung dengan cara penyelesaian soalnya, dan kesulitan dalam memahami soal. h. Hasil pekerjaan S38 nomor 4 Gambar 4.43 Hasil pekerjaaan S38 nomor 4 P:Sekarang no. 4, yang ditanyakan jumlah dadu yang dibutuhkan, dan dadu yang tersisa, tapi di pekerjaanmu ini tidak diberi keterangan S38:Bingung caranya mengerjakan mas, itu saya hitung volume baloknya, dan volume dadu P:Kemudian hasilnya kamu kurangkan?, sebenarnya pakai cara ini bisa , jadi hasilnya kan 48 , tapi yang ditanya kan dalam satuan dadu, jadi hasil 48 , masih kamu bagi dengan volume dadu, itu untuk sisa dadu, kalau untuk dadu yang dibutuhkan kira- kira bagaimana? S38:Dadu yang ada dikurangi dengan sisa P: Ya seperti itu caranya, tidak susah kan? S36: Kan tidak tahu caranya, makanya susah Dari hasil wawancara, S38 tidak tahu cara mengerjakan soal nomor 4, bingung dengan model penyelesaian soal nomor 4 i. Hasil pekerjaan S43 nomor 5a Gambar 4.44 Hasil pekerjaaan S43 nomor 5a P: soal no, 5 a, apa yang ditanya ? S43: Volume air untuk mengisi akuarium mas? P: Dari pekerjaanmu, mengapa kamu menjawab air untuk mengisi akuarium dengan menghitung volume bak mandi, kemudian kamu kurangi dengan volume akuarium? S43:Kemarin mikirnya , kan volume bak mandi juga diketahui di soal, saya pikir ini juga dipakai dalam perhitungan volume air P:Kalau yang ditanya sisa air di bak mandi perhitunganmu baru benar. Dari jawaban siswa saat wawancara, siswa salah dalam menghitung volume akuarium, karena siswa memasukkan ukuran bak mandi dalam perhitungan, siswa mungkin kesulitan dalam memahami soal tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI j. Hasil pekerjaan S36 nomor 5a Gambar 4.45 Hasil pekerjaaan S36 nomor 5a P: Sekarang no. 5, utnuk mengisi akuarium kan dihitung volume, mengapa kamu hitung luas permukaan S36:Salah menggunakan rumus mas, kemarin kurang teliti dalam membaca soal juga P:Kan sudah jelas dari soal yang ditanyakan apa, besok lagi lebih teliti dalam memahami soal. S36:Iya mas P:Kamu tahu rumus volume balok? S36:Rumusnya P:Itu kamu tahu rumusnya, besok lagi yang lebih teliti dalam membadca soal Dari jawaban siswa saat wawancara, siswa salah dalam memakai rumus, kemungkinan siswa tidak teliti dalam membaca soal, sehingga siswa salah dalam memakai rumus untuk mencari volume. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI k. Hasil pekerjaan S43 nomor 5b Gambar 4.46 Hasil pekerjaaan S43 nomor 5b P: untuk tinggi permukaan air pada soal no. 5 b, coba jelaskan dari mana perhitunganmu S43: saya kurangi langsung tingginya mas P:Kamu sudah menghitung sisa volume air di bak mandi, seharusnya dari situ bisa kamu hitung tinggi permukaan air setelah air dikurangi, dengan rumus volume S43: Tidak tahu saya mas untuk mencari tinggi permukaan air caranya seperti itu, saya kira langsung dikurangi saja langsung ketemu. Dari hasil wawancara, S43 kesulitan dalam membuat model matematika untuk menyelesaikan masalah di soal cerita. l. Hasil pekerjaan S34 nomor 5b Gambar 4.47 Hasil pekerjaaan S34 nomor 5b P:. No. 5 yang b, tinggi permukaan air kan yang ditanya, mengapa kamu malah mencari luas permukaan? S34:Itu saya Cuma asal mengerjakan mas, karena waktu juga sudah mepet P:Kamu tidak tahu rumus mencari tinggi ya? S34:Bingung mas P:Tinggi permukaan air yang ada di bak mandi, volume air di bak mandi setelah air dikurangi, bisa dihitung tidak S34:Bisa mas P:Rumus volume itu apa? S34:Rumusnya P:memakai rumus itu kan seharusnya bisa dicari tingginya, kamu bisa menghitung volume airnya, karena air tersebut di bak mandi, maka panjang, dan lebar nya kan berarti panjang dan lebar bak mandi S34:Ya itu mas, saya tidak, kalau mencari tinggi caranya bagaimana, soalnya susah dipahami Dari hasil wawancara S34 kesulitan dalam memahami soal. m. Hasil pekerjaan S38 nomor 6 Gambar 4.48 Hasil pekerjaaan S38 nomor 6 P: Apakah kamu tahu letak kesalahan no.6 S38:Salah hitung ya mas? P:Iya, padahal itu rumusnya sudah benar, kamu kurang teliti dalam menghitungnya S38:Wah, iya mas, saya masih sering kurang teliti dalam menghitung P:Kenapa kok sampai tidak teliti,padahal sampai langkah mencari lebar sudah benar S38:Ya itu mas, P:Kamu sering latihan soal tidak kalau di luar jam pelajaran? S38:Jarang sih mas, Dari hasil wawancara siswa kesulitan dalam perhitungan karena jarang latihan soal n. Hasil pekerjaan S7 nomor 6 Gambar 4.49 Hasil pekerjaaan S7 nomor 6 P: no.6 bagaimana? S24:Itu mencari lebarnya dulu kan mas?, kan kalo balok yang tanpa tutup, dikurangi di rumusnya P:ya itu lebarnya sudah benar,coba dibaca lagi soalnya, itu biaya pembuatan dihitung dari apa? S7: dari luas permukaan P:sedangkan rumus yang kamu pakai? S7: pakai volume mas P:kenapa kok pakai volume? S7:saya lupa mas, yang saya ingat kalau tanpa tutup itu ada − di belakangnya P:kamu belajarnya hafalin rumus ya? S7:iya mas, tapi kemarin lupa, sering lupa kalau pas ulangan P:jarang latihan soal? S7:ya cuma membaca lagi soal yang sudah dikerjakan di sekolah Dari hasil wawancara, S7 kesulitan dalam membuat model matematika untuk menyelesaikan masalah di soal cerita, kesulitan tersebut disebabkan karena S7 lupa rumus luas permukaan balok tanpa tutup. Dari hasil wawancara , peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang membuat siswa kesulitan dalam mengerjakan tes soal cerita disebabkan karena 1. Siswa tidak tahu apa yang harus dicari terlebih dahulu untuk menyelesaikan soal cerita. 2. Siswa tidak mampu mengaplikasikan materi yang dipelajari untuk menyelesaikan soal cerita. 3. Siswa kurang teliti dalam perhitungan. 4. Siswa kurang latihan soal yang berbentuk soal cerita. 5. Siswa hanya belajar ketika akan ulangan. Dari kesulitan-kesulitan siswa yang telah dibahas sebelumnya, kesulitan dalam membuat model matematika untuk menyelesaikan soal cerita disebabkan karena siswa tidak tahu apa yang harus dicari terlebih dahulu untuk menyelesaikan soal cerita, sehingga dalam pengerjaanya, siswa seringkali melakukan perhitungan yang tidak perlu. Kemudian kesulitan dalam menentukan rumus yang dipakai untuk mengerjakan soal cerita, karena siswa tidak mampu mengaplikasikan materi, rumus-rumus yang telah dipelajari, ke dalam soal cerita, sehingga siswa menggunakan rumus yang tidak tepat untuk menyelesaikan permasalahan dalam soal cerita. Untuk kesulitan dalam operasi perhitungan, dari hasil wawancara diketahui bahwa siswa kurang teliti dalam perhitungan, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, maupun pembagian. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa juga disebabkan karena siswa kurang dalam latihan soal yang berbentuk soal cerita, dan siswa hanya belajar ketika akan menghadapi tes soal cerita.

G. Rangkuman

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERBENTUK CERITA PADA POKOK BAHASAN Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berbentuk Cerita pada Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran Kelas VIII MTs Negeri Ngemplak T

1 3 16

IDENTIFIKASI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS SISWA KELAS IDENTIFIKASI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 DELANGGU TAHUN AJARAN 2014/

0 2 20

IDENTIFIKASI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS SISWA KELAS IDENTIFIKASI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 DELANGGU TAHUN AJARAN 2014/

0 3 16

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BANGUN RUANG POKOK BAHASAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang Pokok Bahasan Prisma Dan Limas.

0 7 12

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BANGUN RUANG POKOK BAHASAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang Pokok Bahasan Prisma Dan Limas.

0 4 16

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL POKOK BAHASAN LINGKARAN DENGAN Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal Pokok Bahasan Lingkaran Dengan Panduan Kriteria Watson.

0 0 16

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENERJEMAHKAN SOAL CERITA KE DALAM MODEL MATEMATIKA DAN Analisis Kemampuan Siswa SMP Dalam Menerjemahkan Soal Cerita Ke Dalam Model Matematika Dan Penyelesaiannya (Pokok Bahasan Kubus dan Balok Kelas VIII Di SMP Negeri

1 8 14

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENERJEMAHKAN SOAL CERITA KE DALAM MODEL MATEMATIKA DAN Analisis Kemampuan Siswa SMP Dalam Menerjemahkan Soal Cerita Ke Dalam Model Matematika Dan Penyelesaiannya (Pokok Bahasan Kubus dan Balok Kelas VIII Di SMP Negeri

0 2 19

Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII Dalam Menyelesaikan Soal Uraian Pokok Bahasan Kubus

0 0 8

Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Kubus dan Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi Nizlel Huda, Angel Gustina Kencana

0 0 12