Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo
Tabel 5.2 Perbandingan Fakta dengan PTKAP Mengenai Prosedur
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji Lanjutan
No. Prosedur Teori
Fakta Keterangan
2 Prosedur
pencatatan kas
Kasir mencatat penerimaan
kas berdasarkan
kejadian dan laporan dari
fungsi penerimaan.
Pencatatan BKM
dilakukan oleh Kasir untuk
semua transaksi
penerimaan uang selain
pengambilan uang dari
bank. Pengambilan
uang dari bank untuk mengisi
saldo kas Dewan Paroki
dilakukan oleh Bendahara
Dewan Paroki. Setiap
penerimaan kas dicatat oleh
Kasir ke dalam Buku Kas
Harian. Pembuatan
BKM dilakukan oleh Bendahara
I, sedangkan pencatatan ke
dalam BKDP dilakukan oleh
Kasir. Belum
mengacu. Pencatatan
dokumen BKM yang
seharusnya dilakukan oleh
Kasir namun dilakukan oleh
Bendahara I. Sedangkan
pada pencatatan
BKDP yang seharusnya
dibuat oleh Bendahara I
dibuat oleh Kasir.
Prosedur pencatatan kas
tidak menimbulkan
kemungkinan terjadinya
penyalahguna- an kas namun
membuat prosedur
menjadi lebih rumit.
3 Prosedur
penyimpanan kas
Bendahara akan
menyimpan semua
penerimaan di bank yang
telah ditetapkan.
Penerimaan kas disimpan oleh
Kasir di dalam salah satu
ruangan Pastoral namun jarang
sekali disetorkan ke
bank. Kunci ruang
penyimpanan uang dipegang
oleh Kasir. Belum
mengacu. Penyimpanan
kas yang dilakukan oleh
Kasir di ruang penyimpanan
dan bukan di bank.
Sumber: Data Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji diolah
Berikut ini adalah prosedur penerimaan dan pencatatan kas secara rinci yang terjadi di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul
Loji: 1
Prosedur Penerimaan Kas dari Amplop Persembahan Bulanan Umat APBU
Prosedur penerimaan kas yang berasal dari Amplop Persembahan Bulanan Umat APBU terjadi melalui dua prosedur
yaitu: a
Prosedur Penerimaan APBU dari Ketua Lingkungan Perhitungan APBU yang dikoordinir oleh Ketua
Lingkungan diserahkan kepada Kasir, satu kali setiap bulannya. Ketua Lingkungan menerima APBU dari umat dan
mencatatnya ke dalam Catatan Penerimaan Amplop Persembahan Bulanan Umat CPAP. APBU diserahkan
kembali ke umat sedangkan CPAP diserahkan ke Kasir beserta uang yang diterima.
Kasir menerima uang dan CPAP dari Ketua Lingkungan. Setelah itu, Kasir membuat Tanda Terima TT
rangkap dua. Kasir mencatat ke dalam CPLL berdasarkan TT tersebut, kemudian dilanjutkan dengan mencatat ke dalam
Buku Kas Harian BKH milik Kasir. Kasir lalu menandatangani CPAP, TT dan CPLL. Selanjutnya, Kasir
mengembalikan CPAP dan menyerahkan TT rangkap dua ke
Ketua Lingkungan. BKH, CPLL, TT dan uang diserahkan Kasir ke Bendahara I untuk dibuatkan Bukti Kas Masuk
BKM. Bendahara I menerima uang, BKH, CPLL dan TT dari
Kasir. Berdasarkan catatan dan dokumen tersebut, Bendahara I lalu membuat Bukti Kas Masuk BKM rangkap dua.
Bendahara I mengentry data ke komputer berdasarkan BKM. Output yang dihasilkan adalah Laporan Kas Bendahara.
Setelah itu, Bendahara I menandatangani CPLL dan BKM. LKB diarsipkan berdasarkan tanggal secara permanen. BKM
rangkap satu diarsipkan berdasarkan nomor urut secara permanen. Uang, BKM rangkap dua, BKH, CPLL, TT
rangkap satu diserahkan kembali kepada Kasir sebagai dasar pencatatan ke dalam Buku Kas Dewan Paroki dan untuk
disimpan. Kasir menerima uang, BKM rangkap dua, BKH,
CPLL dan TT rangkap satu dari Bendahara I. Berdasarkan BKM rangkap dua, Kasir lalu mencatat ke dalam BKDP.
Kasir lalu menyimpan uang tersebut di ruang penyimpanan. BKM rangkap dua dan TT rangkap satu diarsipkan secara
permanen berdasarkan nomor urut, sedangkan BKH dan CPLL diarsipkan secara permanen berdasarkan tanggal.
Gambar 5.1 Flowchart Sistem Akuntansi penerimaan APBU dari Ketua Lingkungan
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
KETUA LINGKUNGAN
MULAI Menerima
APBU dari umat
APBU mencatat jumlah
yang diterima dari APBU ke dalam
CPAP CPAP
CPAP APBU
1 UMAT
uang dan CPAP
diserahkan ke Kasir
Catatan: APBU = Amplop Persembahan Bulanan Umat
CPAP = Catatan Penerimaan Amplop Persembahan Bulanan Umat
BKH = Buku Kas Harian CPLL = Catatan Penerimaan Lain - Lain
TT = Tanda Terima BKM = Bukti Kas Masuk
BKDP = Buku Kas Dewan Paroki LKB = Laporan Kas Bendahara I
BENDAHARA I
2 menerima
uang, BKH, CPLL dan TT
dari Kasir BKH
CPLL TT 1
membuat BKM
2 BKM 1
entry data ke dalam
komputer berdasarkan
BKM
LKB
menandatangani CPLL dan BKM
LKB 2
BKM 1 BKH
CPLL TT 1
bersama uang diserahkan ke Kasir
sebagai dasar pencatatanke dalam
BKDP T
N
3 LKB
diarsipkan dalam
komputer
Gambar 5.2 Flowchart Sistem Akuntansi penerimaan APBU dari Ketua Lingkungan Lanjutan
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
KASIR
1
CPAP
menerima uang dan
CPAP dari KL membuat TT
berdasarkan CPAP
2 TT 1
mencatat ke CPLL
berdasarkan TT
CPLL mencatat ke dalam
BKH berdasarkan CPLL
BKH menandatangani
CPAP, TT, dan CPLL
BKH CPLL
2 TT 1
CPAP 2
KL 3
BKM 2 BKH
CPLL TT 1
mencatat ke dalam BKDP berdasarkan
BKM
BKDP
menyimpan uang ke dalam ruang
penyimpanan dan mengarsipkan dokumen
dan catatan
CATATAN: CPAP = Catatan Penerimaan Amplop
Persembahan Bulanan Umat TT = Tanda Terima
CPLL = Catatan Penerimaan Lain-Lain BKH = Buku Kas Harian
KL = Ketua Lingkungan BKM = Bukti Kas Masuk
BKDP = Buku Kas Dewan Paroki menerima,
BKM, BKH, CPLL, TT, dan
uang dari Bendahara I
bersama uang diserahkan ke
Bendahara I
BKDP BKM 2
BKH CPLL
TT 1
SELESAI T
N
b Prosedur Penerimaan APBU dari Kotak Persembahan Gereja
Perhitungan APBU yang dikumpulkan dari kotak persembahan gereja diawali dengan penghitungan isi kotak
persembahan gereja oleh Tim Penghitung. Kemudian, Tim Penghitung mencatat jumlah penerimaan ke dalam Berita
Acara Penghitungan
dan Penyerahan
Hasil Kotak
Persembahan BAKG
dan Rincian
Berita Acara
Penghitungan dan Penyerahan Hasil Kotak Persembahan RBAKG dan menandatanganinya. BAKG dan RBAKG ini
dibuat rangkap dua. Setelah ditandatangani kemudian diserahkan ke Kasir bersama dengan jumlah uang yang
dikumpulkan. Kasir menerima uang, BAKG dan RBAKG dari Tim
Penghitung. Kasir kemudian mencatat ke dalam CPLL berdasarkan RBAKG dan BAKG, kemudian dilanjutkan
dengan mencatat ke dalam Buku Kas Harian BKH milik Kasir. Kasir lalu menandatangani RBAKG, BAKG dan
CPLL. Selanjutnya, Kasir mengembalikan RBAKG rangkap dua dan BAKG rangkap dua kepada Tim Penghitung. BKH,
CPLL, BAKG ,RBAKG dan uang diserahkan Kasir ke Bendahara I untuk dibuatkan Bukti Kas Masuk BKM.
Bendahara I menerima uang, BKH, CPLL, RBAKG dan BAKG dari Kasir. Berdasarkan catatan dan dokumen
tersebut, Bendahara I lalu membuat Bukti Kas Masuk BKM rangkap dua. Bendahara I mengentry data ke komputer
berdasarkan BKM. Output yang dihasilkan adalah Laporan Kas Bendahara. Setelah itu, Bendahara I menandatangani
CPLL dan BKM. LKB diarsipkan berdasarkan tanggal secara permanen. BKM rangkap satu diarsipkan berdasarkan nomor
urut secara permanen. Uang, BKM rangkap dua, BKH, CPLL, BAKG rangkap satu dan RBAKG rangkap satu
diserahkan kembali kepada Kasir sebagai dasar pencatatan ke dalam Buku Kas Dewan Paroki dan untuk disimpan.
Kasir menerima uang, BKM rangkap dua, BKH, BAKG rangkap satu dan RBAKG rangkap satu dari
Bendahara I. Berdasarkan BKM rangkap dua, Kasir lalu mencatat ke dalam BKDP. Kasir lalu menyimpan uang
tersebut di ruang penyimpanan. BKM rangkap dua rangkap satu diarsipkan secara permanen berdasarkan nomor urut,
sedangkan BKH, BAKG rangkap satu, RBAKG rangkap satu dan CPLL diarsipkan secara permanen berdasarkan tanggal.
Gambar 5.3 Flowchart Sistem Akuntansi penerimaan APBU dari Kotak Persembahan
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
TIM PENGHITUNG
MULAI
membuat BAKG dan
RBAKG 2
RBAKG 1 2
BAKG 1
1 BAKG dan RBAKG
yang telah ditandatangani TP
diserahkan ke Kasir bersama dengan uang
yang didapatkan TP membuka
isi kotak persembahan
gereja
BENDAHARA I
menerima uang, BKH, CPLL,
RBAKG dan BAKG dari Kasir
2 BKH
CPLL RBAKG 1
BAKG 1
membuat BKM berdasarkan
BKH 2
BKM 1
entry data ke komputer
berdasarkan BKM
arsip LKB dalam
komputer LKB
menandatangani BKM
LKB 2
BKM 1 BKH
CPLL RBAKG 1
BAKG 1
3 N
T bersama uang
diserahkan kembali ke Kasir
untuk dicatat ke dalam BKDP dan
disimpan ke ruang penyimpanan
Catatan: BAKG = Berita Acara Penghitungan dan
Penyerahan Hasil Kotak Persembahan
RBAKG = Rincian Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Hasil Kotak
Persembahan BKM = Bukti Kas Masuk
LKB = Laporan Kas Bendahara TP = Tim Penghitung
BKH = Buku Kas Harian BKDP = Buku Kas Dewan Paroki
CPLL = Catatan Penerimaan Lain-Lain
Gambar 5.4 Flowchart Sistem Akuntansi penerimaan APBU dari Kotak Persembahan Lanjutan
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
KASIR
1 menerima
BAKG, RBAK dan uang dari
TP 2
RBAKG 1 2
BAKG 1 mencatat
penerimaan ke dalam
CPLL CPLL
mencatat ke dalam BKH
berdasarkan CPLL
BKH menandatangani
BAKG, RBAKG dan
CPLL BKH
CPLL 2
RBAKG 1 2
BAKG 1 bersama uang
diserahkan ke Bendahara I untuk
dibuatkan BKM
dikembalikan ke TP untuk diarsipkan
secara permanen 2
TP 3
BKM 2 BKH
CPLL RBAKG 1
BAKG 1 mencatat ke
dalam BKDP berdasarkan
BKM BKDP
mengarsipkan dokumen dan catatan serta
menyimpan uang ke ruang penyimpanan
BKDP
SELESAI N
T
Catatan : RBAKG = Rincian Berita Acara Penghitungan dan
Penyerahan Hasil Kotak Persembahan BAKG = Berita Acara Penghitungan dan
Penyerahan Hasil Kotak Persembahan TP = Tim Penghitung
CPLL = Catatan Penerimaan Lain-Lain BKH = Buku Kas Harian
BKM = Bukti Kas Masuk BKDP = Buku Kas Dewan Paroki
menerima uang, BKM, BKH, RBAKG, CPLL dan
BAKG dari Bendahara I untuk dicatat ke dalam
BKDP dan disimpan
BKM 2 BKH
CPLL RBAKG 1
BAKG 1
2 Prosedur Penerimaan Kas dari Kolekte
Berbeda dengan prosedur penerimaan dan pencatatan kas yang berasal dari Amplop Persembahan Bulanan Umat APBU,
penerimaan kas yang berasal dari Kolekte dihitung setiap hari Senin oleh Tim Penghitung di tempat yang telah ditentukan di
dalam lingkungan gedung gereja. Uang hasil Kolekte tersebut sebelumnya dikumpulkan dan disimpan di tempat yang telah
ditentukan oleh Tim Penghitung. Lalu pada hari Senin dihitung oleh Tim Penghitung. Setelah selesai menghitung hasil kolekte,
Tim Penghitung mengisi dan menandatangani Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Hasil Kolekte BAPK. BAPK ini
dibuat rangkap dua. Tim Penghitung kemudian menyerahkan BAPK kepada Kasir langsung pada hari itu juga.
Kasir menerima uang dan BAPK dua rangkap dari Tim Penghitung. Berdasarkan BAPK tersebut, Kasir mencatat pada
BKH. Kasir lalu menandatangani BAPK rangkap satu dan dua. BAPK rangkap satu, Buku Kas Harian BKH dan uang hasil
penerimaan kas diserahkan Kasir kepada Bendahara I. BAPK rangkap dua diserahkan ke Tim Penghitung untuk diarsipkan
secara permanen berdasarkan urut tanggal. Bendahara I menerima uang, BKH dan BAPK dari Kasir.
Berdasarkan BKH dan BAPK, Bendahara I membuat Bukti Kas Masuk BKM dua rangkap. Selanjutnya Bendahara I mengentry
data ke komputer berdasarkan BKM. Output dari entry data tersebut adalah Laporan Kas Bendahara LKB. Setelah entry
data, Bendahara I kemudian menandatangani BKM. LKB disimpan secara permanen berdasarkan urut tanggal. BKM
rangkap satu diarsipkan permanen berdasarkan nomor urut. Uang, BKH, BAPK dan BKM rangkap dua diserahkan kembali ke Kasir
untuk disimpan dan dicatat ke dalam Buku Kas Dewan Paroki BKDP.
Kasir menerima BKM rangkap dua, BKH, BAPK rangkap satu dan uang dari Bendahara I. Berdasarkan BKM, Kasir
mencatat ke dalam BKDP. Setelah mencatat ke dalam BKDP, Kasir menyimpan uang ke dalam ruang penyimpanan. BKDP,
BKH dan BAPK rangkap satu diarsipkan secara permanen berdasarkan urut tanggal. Sedangkan, BKM rangkap dua
disimpan berdasarkan nomor urut.
Gambar 5.5 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kolekte
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
Tim Penghitung
mulai mencatat
hasil kolekte ke BAPK
2 BAPK 1
1 BAPK
diserahkan bersama uang
kolekte setelah ditanda tangani
oleh TD 2
BKH BAPK 1
membuat BKM
berdasar BKH
2 BKM 1
entry data berdasar
BKM arsip LKB
di komputer
LKB
menaandatangani BKM
LKB 2
BKM 1 BKH
BAPK 1 T
N 3
menerima uang, BKHdan
BAPK dari kasir
Bendahara I
bersama uang diserahkan
kembali kekasir untuk
sumber pencatatan
BKDP catatan:
BAPK=Berita Acara Perhitungan dan Penyerahan hasil Kolekte
BKH=Buku Kas Harian BKM=Bukti Kas Masuk
LKB=Laporan Kas Bulanan BKDP=Buku kas Dewan Paroki
TP=Tim Penghitung TP menghitung
hasil kolekte setiap hari Senin
Gambar 5.6 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kolekte Lanjutan
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
Kasir
1
2 menerima
uang dan BAPK yang
telah ditandatangani
dari TP
mencatat BAPK ke
dalam BKH
BKH
menandatangani BAPK
BKH
2 bersama uang
diserahkan ke bendahara 1
untuk dibuatkan BKM
dikembaliakn ke TP untuk
diarsipkan secara
permanen BAPK 1
2 BAPK 1
3 BKM 2
BKH BAPK 1
menerima uang untuk disimpan
dan BKM, BKH, serta BAPK
untuk dicatat ke dalam BKDP
dari bendahara 1
mencatat ke dalam BKDP
berdasarkan BKM
BKDP
menyimpan uang ke
dalam ruang penyimpanan
BKDP
N T
selesai
catatan: BAPK=Berita Acara Perhitungan dan Penyerahan
hasil Kolekte BKH=Buku Kas Harian
BKM=Bukti Kas Masuk BKDP=Buku kas Dewan Paroki
TP=Tim Penghitung BKM 2
BKH BAPK 1
TP
b. Dokumen dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Paroki Santo
Fransiskus Xaverius Kidul Loji Tabel 5.3 Perbandingan Dokumen dalam Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dengan PTKAP
No. Dokumen Teori
Fakta Keterangan
1 Amplop
Persembah- an Bulanan
Umat APBU
APBU diisi oleh umat saat
menyerahkan persembahan
bulanan, baik yang diserahkan
ke Ketua Lingkungan
maupun kotak persembahan
gereja. APBU diisi oleh
umat saat menyerahkan
persembahan bulanan, baik
yang diserahkan ke Ketua
Lingkungan maupun kotak
persembahan gereja.
Sudah mengacu.
2 Tanda
Terima Dokumen untuk
mencatat penerimaan kas
secara tunai yang
ditandatangani oleh Bendahara
Dewan Paroki, Kasir, dan
Penyetor. Tanda terima dibuat
rangkap tiga. Tanda Terima
dibuat oleh Kasir.
Tanda terima digunakan untuk
mencatat penerimaan kas
secara tunai yang berasal dari
penyumbang. Dokumen ini
dibuat rangkap tiga dan
ditandatangani oleh Bendahara,
Kasir, dan Penyetor. Tanda
Terima dibuat oleh Kasir.
Sudah mengacu.
Tabel 5.3 Perbandingan Dokumen
dalam Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Kidul Loji dengan PTKAP Lanjutan
No. Dokumen Teori
Fakta Keterangan
3 Bukti Kas
Masuk BKM
Bukti intern untuk mencatat
semua penerimaan kas.
Pencatatan BKM dilakukan
oleh Kasir untuk semua
transaksi penerimaan
uang selain pengambilan
uang dari bank. Pengambilan
uang dari bank untuk mengisi
saldo kas Dewan Paroki
dilakukan oleh Bendahara.
BKM ditandatangani
oleh Pastor Paroki,
Bendahara Paroki, Kasir
dan Operator Dokumen ini
digunakan untuk mencatat
transaksi penerimaan kas
secara tunai. Bukti Kas Masuk
dibuat oleh Bendahara I.
BKM hanya ditandatangani
oleh Pastor Paroki, Bendahara
I dan Operator. Belum
mengacu. Penerapan
sistem akuntansi
penerimaan kas yang
belum mengacu
yaitu tidak adanya
bagian untuk tandatangan
Kasir dan juga pada
prosedur pencatatan
ke dalam dokumen
yang seharusnya
dilakukan oleh Kasir
tetapi dilakukan
oleh Bendahara I.
4 Bukti Bank
Masuk BBM
Bukti intern untuk mencatat
semua penerimaan
uang melalui bank oleh
Bendahara Dewan Paroki
yang ditandatangani
oleh Pastor Paroki,
Bendahara Dewan Paroki
dan Operator. BBM merupakan
dokumen untuk mencatat semua
penerimaan kas melalui bank dan
ditandatangani oleh Pastor Paroki,
Bendahara Dewan Paroki dan
Operator. BBM dibuat oleh
Bendahara I. Sudah
mengacu.
Tabel 5.3 Perbandingan Dokumen
dalam Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Kidul Loji dengan PTKAP Lanjutan
No. Dokumen Teori
Fakta Keterangan
5 Berita Acara
Penghitung- an dan
Penyerahan Hasil Kotak
Parkir BAHP
Dokumen inidigunakan
untuk mencatat penghitungan
hasil Parkir. BAHP
ditandatangani oleh Tim
Penghitung dan Kasir.
Dokumen inidigunakan
untuk mencatat penghitungan
hasil parkir. BAHP
ditandatangani oleh Tim
Penghitung dan Kasir.
Sudah mengacu.
6 Berita Acara
Penghitung- an dan
Penyerahan Kolekte
BAPK BAPK
digunakan untuk mencatat
penerimaan kas dari kolekte.
Dokumen ini dibuat oleh Tim
Penghitung yang minimal terdiri
dari dua orang. Pihak yang
menandatangani dokumen ini
adalah Tim Penghitung dan
Kasir. BAPK merupakan
dokumen untuk mencatat hasil
penerimaan kas dari kolekte.
Dokumen ini dibuat oleh Tim
Penghitung yang terdiri dari
minimal dua orang dan
ditandatangani oleh Kasir dan
Tim Penghitung. Sudah
mengacu.
7 Berita Acara
Penghitung- an dan
Penyerahan Hasil Kotak
Lilin BAHL
BAHL merupakan
dokumen untuk mencatat
penghitungan dan penyerahan
hasil kotak lilin yang dilakukan
oleh Tim Penghitung.
Dokumen ini ditandatangani
oleh Tim Penghitung dan
Kasir. BAHL digunakan
untuk mencatat penerimaan kas
dari hasil penghitungan
kotak lilinyang dibuat oleh Tim
Penghitung. Dokumen ini
ditandatangani oleh Kasir dan
Tim Penghitung. Sudah
mengacu.
Tabel 5.3 Perbandingan Dokumen
dalam Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Kidul Loji dengan PTKAP Lanjutan
No. Dokumen
Teori Fakta
Keterangan
8 Berita Acara
Penghitungan dan
Penyerahan Hasil Panduan
Misa BAHM Dokumen ini
digunakan untuk mencatat
penghitungan hasil teks misa
yang dilakukan oleh Tim
Penghitung. Pihak yang
menandatangani BAHM adalah
Kasir dan Tim Penghitung.
BAHM digunakan untuk
mencatat penghitungan
penerimaan kas hasil dari teks
misa yang dilakukan oleh
Tim Penghitung. Kasir dan Tim
Penghitung adalah pihak
yang menandatangani
dokumen ini. Sudah
mengacu.
Sumber: Data Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji diolah
c. Catatan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Paroki Santo
Fransiskus Xaverius Kidul Loji Tabel 5.4 Perbandingan Catatan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan
Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dengan PTKAP
No Catatan
Teori Fakta
Keterangan
1 Buku Kas
Harian Catatan yang
dibuat Kasir untuk mencatat
penerimaan dan pengeluaran kas.
Kasir mencatat secara historis
atau urut tanggal.
Catatan yang digunakan Kasir
untuk mencatat penerimaan dan
pengeluaran kas. Sudah
mengacu.
Tabel 5.4 Perbandingan Catatan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dengan
PTKAP Lanjutan
No Catatan
Teori Fakta
Keterangan
2 Catatan
Penerimaan Hasil Kotak
Lilin, Kolekte,
Parkir, Teks Misa
CKPTL Catatan yang
dibuat Kasir untuk mencatat
penerimaan berdasarkan
BAPK, BAHM, BAHP dan
BAHL. Tidak digunakan.
Pencatatan penerimaan kas
tersebut langsung dicatat ke dalam
BKH. Sudah
mengacu. Tidak
digunakan- nya CKPTL
tidak menimbul-
kan kemungkinan
terjadinya penyalahgun
a-an kas karena fungsi
CKPTL digantikan
oleh BKH.
3 Catatan
Penerimaan Lain-
LainCPLL Catatan yang
dibuat Kasir untuk mencatat
penerimaan yang tidak bisa
dimasukkan ke dalam CKPTL.
Catatan yang digunakan untuk
mencatat penerimaan yang
tidak bisa dicatat dalam CKPTL.
Pencatatan ke dalam CPLL
dilakukan oleh Kasir.
Sudah mengacu.
4 Catatan
Penerimaan Amplop
Persembah- an Bulanan
Umat CPAP
Catatan yang dibuat Ketua
Lingkungan mencatat
penerimaan APBU dari
umat dan ditandatangani
oleh Kasir. Catatan yang
dibuat Ketua Lingkungan
mencatat penerimaan
APBU dari umat dan
ditandatangani oleh Kasir.
Sudah mengacu.
5 Buku Bank
Terikat Sementara-
Giro Catatan yang
berguna untuk mencatat
transaksi bank terikat
sementara giro masuk.
Tidak menggunakan.
Penyimpanan kas tidak
dilakukan dalam bentuk
Giro.
Tabel 5.4 Perbandingan Catatan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dengan
PTKAP Lanjutan
No Catatan
Teori Fakta
Keterangan
6 Berita Acara
Penghitung- an dan
Penyerahan Dana Kotak
Persembah- an Gereja
BAKG Catatan ini
merupakan bukti pertanggungjaw
aban penghitungan
dan penyerahan hasil Kotak
Persembahan Gereja yang
dilakukan oleh Tim Penghitung.
Ditandatangani oleh Tim
Penghitung dan Kasir.
BAKG dibuat untuk mencatat
jumlah penerimaan dari
kotak persembahan
Gereja yang ditandatangani
oleh Tim Penghitung dan
Kasir. Sudah
mengacu.
7 Rincian
Berita Acara Penghitung-
an dan Penyerahan
Dana Kotak Persembah-
an Gereja RBAKG
Catatan ini berisi rincian
penerimaan kas yang terdapat
dalam BAKG. Penerimaan kas
diklasifikasikan ke dalam
persembahan bulanan umat,
persembahan khusu,
sumbangan maksud tertentu
dan sumbangan bebas. Catatan
ini dibuat oleh tim penghitung
dan ditandatangani
oleh Kasir dan Tim Penghitung.
Catatan ini dibuat untuk merinci
penerimaan kas yang berasal dari
BAKG. Catatan ini dibuat oleh
Tim Penghitung dan diserahkan
beserta BAKG kepada Kasir
untuk ditandatangani.
Sudah mengacu.
Tabel 5.4 Perbandingan Catatan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dengan
PTKAP Lanjutan
No Catatan
Teori Fakta
Keterangan
8 Buku Kas
Dewan Paroki
BKDP Catatan yang
digunakan untuk mencatat
transaksi kas masuk dan
keluar. BKDP dibuat oleh
Bendahara Dewan Paroki.
Catatan ini berguna untuk
mencatat transaksi kas
masuk dan keluar,namun
pencatatan dilakukan oleh
Kasir. Belum
mengacu. Pencatatan
ke dalam BKDP
seharusnya dilakukan
oleh Bendahara
bukan oleh Kasir.
9 Buku Bank
Terikat Sementara-
Tabungan BTST
Catatan ini berguna untuk
mencatat transaksi bank
terikat sementara
tabungan masuk dan keluar.
BTST dibuat oleh Bendahara
Dewan Paroki. Catatan ini
digunakan untuk mencatat
transaksi bank terikat sementara
tabungan masuk dan keluar. Pihak
yang membuat BTST adalah
Bendahara I Sudah
mengacu.
10 Laporan Kas
Bendahara LKB
Catatan ini merupakan output
dari entry data yang dilakukan
bendahara I ke komputer
Catatan ini merupakan output
dari entry data yang dilakukan
bendahara I ke komputer
Sudah mengacu.
Sumber: Data Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji diolah
3.
Praktik yang Sehat
Praktik yang sehat dilakukan untuk menjamin terlaksananya pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan
prosedur pencatatan transaksi penerimaan kas yang telah ditetapkan. Perbandingan praktik sehat yang telah dijalankan Paroki dengan PTKAP
adalah sebagai berikut:
118
Tabel 5.5 Perbandingan Fakta dengan PTKAP Mengenai Praktik yang Sehat dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
No Teori
Fakta Keterangan
1 Pemberian nomor urut tercetak pada setiap
dokumen akuntansi yang digunakan. BKM, BBM, dan Tanda Terima dibuat dengan
nomor urut tercetak. Sudah mengacu.
2 Adanya dokumentasi yang baik untuk
setiap transaksi penerimaan kas yang mencakup pemberian nomor urut bukti
transaksi dan penyimpanan secara rapi sehingga pencarian mudah dilakukan.
Pendokumentasian dan penyimpanan BKM, BBM, secara baik dilakukan seperti:
a. Dokumen dibuat rangkap dengan masing-masing
dokumen dibuat dengan warna yang berbeda. b.
Apabila terdapat kesalahan tulis penerimaan kas dalam dokumen penerimaan kas atau dokumen
penerimaan kas tersebut rusak atau sobek, maka dokumen yang salah, rusak atau sobek tersebut
tetap diarsipkan oleh Bendahara Dewan Paroki. Sudah mengacu.
3 Adanya monitoring secara berkala dan
berjenjang atas penerimaan kas dan proses akuntansi yang dilakukan oleh pihak-pihak
yang berwenang. Monitoring secara berkala dilakukan oleh:
a. Dewan Paroki setiap tiga bulan sekali.
b. Tim Kerja Bendahara satu bulan sekali.
Sudah mengacu.
4 Adanya RAPB dan RAI yang disusun
berdasarkan visi, misi dan fokus pastoral Paroki.
RAPB dan RAI disusun berdasarkan visi, misi dan fokus pastoral.
Penyusunan RAPB dan RAI mengenai sumber penerimaan kas adalah sebagai berikut:
a. Tim kerja, ketua bidang dan bendahara menyusun
kegiatan sesuai dengan sasaran strategis disertai dengan rincian anggarannya.
b. Bendahara dan Dewan Harian melakukan
pencermatan akan anggaran yang diajukan apakah sesuai atau tidak.
c. RAPB dan RAI disahkan melalui Rapat Pleno.
Sudah mengacu.
119
Tabel 5.5 Perbandingan Fakta dengan PTKAP Mengenai Praktik yang Sehat dalam Sistem Penerimaan Kas Lanjutan
No Teori
Fakta Keterangan
5 Penyusunan Laporan Keuangan yang
harus diserahkan ke Keuskupan Agung Semarang terdiri dari Neraca;
Laporan Aktivitas; Laporan Arus Kas; Laporan Realisasi Anggaran;
Catatan Atas Laporan Keuangan; RAPB dan RAI untuk tahun
berikutnya. Laporan Keuangan yang diserahkan ke Keuskupan Agung
Semarang hanya terdiri dari Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas, Laporan Aktivitas, Laporan arus Kas
Bulanan, Neraca, RAPB dan RAI. Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran tidak diserahkan, namun tetap dibuat
oleh Tim Kerja Bendahara dan diserahkan ke Dewan Paroki.
Belum mengacu. Terletak pada
ketidaklengkapan laporan keuangan yang
disampaikan ke Keuskupan Agung
Semarang.
6 Laporan arus kas wajib dilaporkan
kepada Keuskupan Agung Semarang paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya Laporan arus kas dilaporkan ke Keuskupan Agung
Semarang setiap tanggal 20 bulan berikutnya. Belum mengacu.
Terletak pada keterlambatan
penyampaian Laporan Arus Kas.
7 Laporan keuangan tahunan yang
terdiri dari neraca, laporan aktivitas, laporan arus kas, catatan atas laporan
keuangan, realisasi anggaran, RAPB dan RAI untuk tahun yang akan
datang dilaporkan kepada Keuskupan Agung Semarang paling lambat pada
akhir bulan Febuari tahun berikutnya. Laporan keuangan seperti neraca, laporan aktivitas, laporan
arus kas, catatan atas laporan keuangan, realisasi anggaran, RAPB dan RAI untuk tahun yang akan datang dilaporkan
kepada Keuskupan Agung Semarang setiap bulan Desember.
Sudah mengacu. Laporan keuangan
tahunan diserahkan ke Keuskupan Agung
Semarang tidak melewati batas akhir
penyerahan yang telah ditetapkan
Sumber: Data Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji diolah