Tugas dan Tanggung Jawab Pejabat yang Berwenang atas Sistem

d. Bertanggungjawab atas laporan evaluasi kegiatan dan keuangan tim kerjanya. 12. Bendahara I a. Melaksanakan tugas admnistrasi keuangan Paroki yang berkaitan dengan pemasukan. b. Mengelola kolekte dan amplop persembahan secara bertanggungjawab. c. Menggali dan mengembangkan potensi keuangan baik yang ada di dalam Paroki maupun di luar Paroki. d. Menjadi Bendahara PGPM ex officio. e. Bersama Bendahara II bertanggungjawab memantau pemasukan keuangan Paroki sejauh mana sesuai dengan rencana anggaran pendapatan dan belanja. 13. Bendahara II a. Menyelenggarakan tugas administrasi keuangan Paroki yang berkaitan dengan pengeluaran. b. Menyelenggarakan dan memantau keuangan tim kerja sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Pleno dan tertuang dalam Buku Program Kerja Dewan Paroki. c. Bersama Bendahara I menggali potensi keuangan Paroki. d. Menyelenggarakan keuangan harian Paroki yang berkaitan dengan hal-hal rutin. e. Bersama dengan bendahara I dan III menjadi anggota Dewan Moneter Paroki yang menentukan kebijakan umum penggalian dan penggunaan dana Paroki secara menyeluruh. 14. Bendahara III a. Menyelenggarakan tata pembukuan keuangan Paroki secara umum sesuai dengan pedoman keuangan yang berlaku di Keuskupan Agung Semarang. b. Membuat laporan keuangan Paroki setiap bulan dan tutup tahun kepada Keuskupan. c. Membuat laporan keuangan kepada umat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan dana Paroki. d. Bersama Bendahara yang lain membuat analisis keuangan Paroki secara menyeluruh. 93

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo

Fransiskus Xaverius Kidul Loji Yogyakarta 1. Struktur Organisasi yang Berkaitan dengan Pembagian Tugas Sistem pengendalian intern yang baik harus memisahkan fungsi akuntansi dengan fungsi yang lainnya. Dalam sistem penerimaan kas, fungsi yang harus dipisahkan adalah fungsi penerimaan kas, fungsi akuntansi dan fungsi kas itu sendiri. Fungsi penerimaan kas berkaitan dengan penerimaan kas dari donatur dan penerimaan lainnya. Fungsi akuntansi berkaitan dengan pencatatan semua transaksi penerimaan kas. Sedangkan fungsi kas itu sendiri berkaitan dengan penyimpanan kas yang telah diterima oleh Paroki. Bagian penerimaan kas harus dipisahkan dari pencatatan dan penyimpanan kas. Berdasarkan hasil wawancara, sumber penerimaan kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji berasal dari penerimaan kolekte, kotak persembahan, hasil panduan misa, penerimaan sumbangan bebas, penerimaan devosionalia dan penerimaan subsidi. Kas yang diterima ini dikelola oleh Tim Kerja Bendahara. Fungsi penerimaan kas dilaksanakan oleh Kasir. Fungsi akuntansi dilakukan oleh Kasir dalam hal pencatatan ke dalam Buku Kas Dewan Paroki BKDP dan Bendahara I dalam hal pembuatan BKM untuk penerimaan kas tunai. Fungsi kas yang berkaitan dengan penyimpanan kas dilakukan oleh Kasir. Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa telah terjadi perangkapan jabatan yang dilakukan oleh Kasir yang menangani fungsi penerimaan dan fungsi kas. Namun, perangkapan jabatan ini masih bisa dilakukan karena kemungkinan timbulnya penyalahgunaan kas bisa diatasi. Sebelum kasir menyimpan uang ke dalam ruang penyimpanan, jumlah uang tersebut telah diinput dan dicatat ke dalam BKM oleh Bendahara I. Jadi telah terjadi pemeriksaan silang antara Kasir dengan Bendahara I. Tabel 5.1 Perbandingan Fakta dengan PTKAP Mengenai Fungsi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji No. Fungsi Teori Fakta Keterangan 1 Fungsi penerimaan kas Kasir bertanggung- jawab atas fungsi penerimaan Penerimaan kas dilakukan oleh Bendahara II Kasir dan atau melalui Pastor Paroki. Penerimaan kas oleh Kasir hanya yang bersifat rutin, sedangkan Pastor Paroki menerima kas yang berasal dari sumbangan bebas. Sudah mengacu. 2 Fungsi Akuntansi Pencatatan ke dalam dokumen dan catatan akuntansi dilakukan oleh Bendahara Dewan Paroki. Pencatatan ke dalam dokumen dan catatan akuntansi dilakukan oleh Bendahara I dan Kasir. Belum mengacu. Tidak menimbulkan terjadinya penyalahgunaan kas namun pada pencatatan penerimaan kas secara tunai ke dalam BKM yang seharusnya dilakukan oleh Kasir dilakukan oleh Bendahara. Tabel 5.1 Perbandingan Fakta dengan PTKAP Mengenai Fungsi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji Lanjutan No. Fungsi Teori Fakta Keterangan 3 Fungsi kas Penyimpanan kas dilakukan oleh Bendahara Dewan Paroki Penyimpanan dilakukan oleh Kasir setelah penerimaan kas diinput ke dalam program excel oleh Bendahara I. Belum mengacu. Kasir merangkap jabatan sebagai fungsi penerimaan dan fungsi kas namun tidak menimbulkan terjadinya kemungkinan terjadinya penyalahgunaan kas karena pada saat akan menyimpan ada catatan dan dokumen pendukung yang sebelumnya telah diotorisasi oleh Bendahara I. Sumber: Data Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji diolah 2. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas a. Prosedur Penerimaan, Pencatatan dan Penyimpanan Kas Sistem pengendalian intern yang baik mengharuskan pencatatan transaksi ke dalam catatan dan dokumen akuntansi dilakukan oleh pihak yang diberi wewenang. Pencatatan transaksi ke dalam catatan dan dokumen akuntansi juga harus disertai dokumen pendukung. PTKAP menyebutkan bahwa salah satu contoh pengendalian intern yang baik adalah posedur pencatatan transaksi keuangan harus dibuat dan ditetapkan sedemikian rupa sehingga kebocoran penyelewengan tidak terjadi. Secara umum prosedur yang dilaksanakan Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dalam sistem akuntansi penerimaan kas terdiri dari prosedur penerimaan kas, prosedur pencatatan kas, dan prosedur penyimpanan kas. Prosedur penerimaan dan pencatatan kas secara umum dimulai dengan penerimaan kas oleh Kasir. Kasir membuatkan bukti penerimaan kas lalu dicatat ke dalam Buku Kas Harian. Uang dan Buku Kas Harian tersebut kemudian diserahkan kepada Bendahara I untuk dibuatkan Bukti Kas Masuk BKM. Bukti Kas Masuk yang telah diotorisasi oleh Pastor Paroki lalu diinput ke dalam program excel. Setelah diinput, Bendahara I menyerahkan BKM dan uang tersebut kepada Kasir. Berdasarkan BKM, Kasir membuat BKDP. Sedangkan, prosedur penyimpanan kas yang diterapkan di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dimulai dengan penerimaan kas oleh Kasir dari Bendahara I setelah jumlah penerimaan diinput ke dalam program excel. Uang tersebut kemudian disimpan di salah satu ruangan Pastoral ruang penyimpanan oleh Kasir. Kunci ruang penyimpanan tersebut dibawa oleh Kasir. Batas jumlah uang yang disimpan di ruang Pastoral biasanya mencapai Rp10.000.000,00 atau untuk dua kali Kolekte. Jika sudah mencapai jumlah ini maka kelebihan uang akan disetorkan ke bank. Biasanya penyetoran uang ke bank akan disesuaikan dengan kebutuhan Paroki yang harus dipenuhi dalam waktu dekat. Misalnya adalah adanya kegiatan yang membutuhkan dana dalam waktu dekat atau kebutuhan rutin Paroki. Pada praktiknya Paroki jarang menyetorkan uang ke bank dan hanya disimpan di ruangan penyimpanan. Berikut ini adalah perbandingan prosedur dalam sistem akuntansi penerimaan kas yang terdapat di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dengan PTKAP: Tabel 5.2 Perbandingan Fakta dengan PTKAP Mengenai Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji No. Prosedur Teori Fakta Keterangan 1 Prosedur penerimaan kas Tim Kerja Bendahara menerima kas kemudian membuat bukti penerimaan kas dan menyerahkannya kepada penyetor. Setiap penerimaan kas diterima oleh Kasir. Untuk penerimaan kas rutin, Kasir menandatangani dokumen penerimaan kas sedangkan untuk penerimaan kas yang berupa sumbangan dibuatkan dokumen tanda terima. Sudah mengacu. Kasir menerima kas kemudian membuat bukti penerimaan kas dan menyerahkan kepada penyetor dan pemberi sumbangan. Tabel 5.2 Perbandingan Fakta dengan PTKAP Mengenai Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji Lanjutan No. Prosedur Teori Fakta Keterangan 2 Prosedur pencatatan kas Kasir mencatat penerimaan kas berdasarkan kejadian dan laporan dari fungsi penerimaan. Pencatatan BKM dilakukan oleh Kasir untuk semua transaksi penerimaan uang selain pengambilan uang dari bank. Pengambilan uang dari bank untuk mengisi saldo kas Dewan Paroki dilakukan oleh Bendahara Dewan Paroki. Setiap penerimaan kas dicatat oleh Kasir ke dalam Buku Kas Harian. Pembuatan BKM dilakukan oleh Bendahara I, sedangkan pencatatan ke dalam BKDP dilakukan oleh Kasir. Belum mengacu. Pencatatan dokumen BKM yang seharusnya dilakukan oleh Kasir namun dilakukan oleh Bendahara I. Sedangkan pada pencatatan BKDP yang seharusnya dibuat oleh Bendahara I dibuat oleh Kasir. Prosedur pencatatan kas tidak menimbulkan kemungkinan terjadinya penyalahguna- an kas namun membuat prosedur menjadi lebih rumit. 3 Prosedur penyimpanan kas Bendahara akan menyimpan semua penerimaan di bank yang telah ditetapkan. Penerimaan kas disimpan oleh Kasir di dalam salah satu ruangan Pastoral namun jarang sekali disetorkan ke bank. Kunci ruang penyimpanan uang dipegang oleh Kasir. Belum mengacu. Penyimpanan kas yang dilakukan oleh Kasir di ruang penyimpanan dan bukan di bank. Sumber: Data Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji diolah