Review Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

2. Dokumentasi Metode dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengutip data dari dokumen yang sudah ada di Paroki. Dokumentasi pada penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data, dan melihat buku-buku, catatan dan dokumen serta arsip-arsip yang berhubungan dengan pengendalian atas sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji Yogyakarta.

F. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah adalah: 1. Analisis Deskriptif Teknik analisis deskriptif dilakukan dengan mendeskripsikan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas serta pengendalian intern pada setiap prosedur dari sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas. Prosedur yang dianalisis adalah prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di dalam Paroki. Prosedur penerimaan yang diteliti yaitu prosedur penerimaan kas yang berasal dari APBU yang dikoordinir Ketua Lingkungan, penerimaan APBU yang dikumpulkan dari kotak persembahan gereja dan penerimaan kas yang berasal dari kolekte. Prosedur pengeluaran kas terdiri dari pengeluaran untuk biaya tim kerja, kepanitiaan, dan penyetoran dana ke Keuskupan Agung Semarang. Berdasarkan PTKAP dalam sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas terdapat elemen pokok yang harus dipenuhi: a. Adanya pembagian tugas dalam pengelolaan keuangan khususnya yang berkaitan dengan kewenangan otorisasi pemberian persetujuan, pencatatan transaksi dan penyimpanan uang. b. Prosedur pencatatan transaksi keuangan. c. Praktik yang sehat, terdiri dari: 1 Pemberian nomor urut tercetak pada setiap dokumen akuntansi yang digunakan. 2 Adanya dokumentasi yang baik untuk setiap transaksi keuangan yang mencakup pemberian nomor bukti transaksi dan penyimpanan secara rapi sehingga pencarian kembali mudah dilakukan. 3 Adanya monitoring secara berkala dan berjenjang atas pengelolaan keuangan dan proses akuntansi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. 4 Adanya RAPB dan RAI yang disusun berdasarkan visi, misi dan fokus pastoral Paroki. 5 Laporan keuangan yang tepat waktu. 2. Menggunakan Teknik Komparatif Membandingkan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan oleh Paroki dengan Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki, sehingga dapat diketahui sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan dalam Paroki sudah mengacu dengan teori dalam Petunjuk Teknis Akuntansi dan Keuangan Paroki atau belum. Item yang dibandingkan dalam sistem akuntansi penerimaan kas meliputi pembandingan fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem penerimaan kas yaitu fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi yang menyangkut dokumen-dokumen dan pencatatan yang dilakukan dalam transaksi penerimaan kas. Item selanjutnya yaitu prosedur yang terkait dengan sistem penerimaan kas. Prosedur penerimaan kas, prosedur pencatatan kas dan prosedur penerimaan kas yang terjadi dalam praktik sesungguhnya di Paroki dibandingkan dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam PTKAP. Dokumen-dokumen dan catatan yang digunakan dalam Paroki juga dibandingkan dengan PTKAP. Kelengkapan dokumen dan catatan dalam praktek dapat menjadi indikator terlaksananya pengendalian intern dengan baik. Dokumen tersebut meliputi tanda terima,APBU Amplop Persembahan Bulanan Umat, BKM Bukti Kas Masuk, BSB Bukti Setoran Bank, BBM Bukti Bank Masuk, tanda terima, BMM Bukti