Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki Santo
Mekanisme Pelaporan Kegiatan dan Keuangan yang diterapkan Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji. Pelaporan
diserahkan satu minggu setelah kegiatan dilaksanakan. Laporan Kegiatan diserahkan kepada Bendahara III. Setelah diterima Laporan
Kegiatan akan diverifikasi oleh Bendahara III terkait dengan keabsahan bukti dan penggunaan dana riil pelaksaannya. Laporan
Kegiatan harus dilengkapi dengan nota dan kwitansi asli serta diotorisasi oleh Tim Kerja dan Ketua Bidang. Jika dalam kegiatan
ada dokumentasi berupa foto atau narasi kegiatan harus diikutsertakan. Pelaporan kegiatan dengan menggunakan buku yang
telah disediakan yaitu Buku Laporan Kegiatan BLK. Bukti pengeluaran yang berupa Tanda Bayar dari Bendahara III yang asli
ditempelkan pada buku Laporan Kegiatan. Berikut ini adalah perbandingan prosedur dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas yang terdapat di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dengan PTKAP:
Tabel 5.7 Perbandingan Fakta dengan PTKAP Mengenai Prosedur Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki Santo
Fransiskus Xaverius Kidul Loji
No Fungsi
Teori Fakta
Keterangan
1 Prosedur
pengajuan pengeluaran
kas Prosedur
pengeluaran kas menggunakan
proposal yang dirapatkan dan
dibuat oleh Tim Kerja Bidang
atau pihak yang membutuhkan
kas. Prosedur
pengajuan pengeluaran kas
menggunakan proposal atau
Buku Pengajuan Dana yang dibuat
oleh Tim Kerja Bidang dan pihak-
pihak yang membutuhkan
kas. Sudah
mengacu.
2 Prosedur
pengeluaran kas
Prosedur pengeluaran kas
dilakukan oleh Bendahara
Dewan Paroki jika otorisasi
dalam proposal telah terpenuhi.
Pengeluaran kas dilakukan oleh
Kasir atas persetujuan Pastor
Paroki, Bendahara I, dan Bendahara
III. Sudah
mengacu.
3 Prosedur
pencatatan pengeluaran
kas Pencatatan
transaksi pengeluaran kas
dilakukan oleh Bendahara
Dewan Paroki. Pencatatan
pengeluaran kas dilakukan oleh
Kasir ke dalam Buku Harian Kas.
Pembuatan BKK dilakukan oleh
Bendahara I, sedangkan
pencatatan ke dalam BKDP
dilakukan oleh Kasir.
Sudah mengacu.
Sumber: Data Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji diolah
Prosedur yang dilaksanakan Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dalam sistem akuntansi pengeluaran kas terdiri
dari prosedur pengeluaran kas untuk keperluan intern dan keperluan ekstern. Pengeluaran kas untuk keperluan intern terdiri dari prosedur
pengeluaran kas untuk biaya tim kerja dan untuk biaya kepanitiaan. Sedangkan prosedur pengeluaran kas untuk keperluan ekstern adalah
pengeluaran kas untuk penyetoran dana ke Keuskupan Agung Semarang.
Berikut ini adalah prosedur dan pencatatan sistem pengeluaran kas secara rinci yang dilakukan oleh Paroki:
1 Prosedur Pengeluaran Kas untuk Biaya Tim Kerja
Tim Kerja menyusun Rincian Anggaran Kegiatan RAK dengan menggunakan Buku Pengajuan Dana BPD yang dibuat
rangkap empat. BPD tersebut ditandatangani oleh Ketua Tim Kerja, Ketua Bidang dan Pastor Paroki sebagai bentuk
persetujuan. BPD diserahkan ke Bendahara III, lalu diperiksa apakah kegiatan yang diajukan telah sesuai dengan RAPB.
Jika Bendahara
III menolak
BPD, maka
akan dikembalikan ke Tim Kerja untuk direvisi. Jika menerima maka
BPD akan ditandatangani oleh Bendahara III. BPD rangkap satu diserahkan ke Pastor Paroki untuk diarsipkan, BPD rangkap tiga
dan empat diserahkan ke Kasir untuk pencairan dana. Sedangkan, BPD rangkap dua diarsipkan sementara untuk diserahkan ke
bendahara I bersamaan dengan penyerahan Buku Laporan Kegiatan BLK.
Kasir menerima BPD rangkap tiga dan empat dari Bendahara III kemudian membuat Tanda Bayar TB berdasarkan
jumlah di BPD. TB dibuat rangkap dua. Kasir mencatat jumlah pengeluaran kas ke dalam BKH berdasarkan TB. Kasir kemudian
menandatangani TB dan menyerahkan uang ke Tim Kerja untuk pelaksanaan kegiatan. TB rangkap dua, BPD rangkap tiga dan
empat diserahkan ke Tim Kerja untuk pelaksanaan kegiatan. BKH diarsipkan berdasarkan tanggal sedangkan TB diarsipka
berdasarkan nomor urut. Setelah Tim Kerja mencairkan dana serta menerima TB,
BPD rangkap tiga dan empat, Tim Kerja melaksanakan kegiatan. BPD rangkap empat diserahkan ke Ketua Bidang sedangkan
rangkap tiga disimpan sebagai arsip Tim Kerja. Setelah pelaksanaan kegiatan dilakukan maka Tim Kerja membuat
laporan kegiatan menggunakan BLK. BLK dibuat rangkap empat. BLK serta TB rangkap dua diserahkan ke Bendahara III sebagai
bentuk pertanggungjawaban. Bendahara III menerima BLK empat rangkap dan TB
rangkap dua dari Tim Kerja. Bendahara III kemudian memeriksa apakah BLK yang dilaporkan telah sesuai dengan BPD. Jika tidak
sesuai maka dikembalikan ke Tim Kerja untuk direvisi. Jika telah
sesuai maka Bendahara III akan menandatangani BLK. BLK rangkap satu diserahkan ke Pastor Paroki, rangkap tiga diserahkan
ke Tim Kerja, dan rangkap empat diserahkan ke Ketua Bidang. Sedangkan BLK rangap dua dan TB rangkap dua diserahkan ke
Bendahara I bersamaan dengan BPD untuk dibuatkan BKK. Bendahara I menerima BLK rangkap dua, TB rangkap
dua, dan BPD dua dari Bendahara III. Berdasarkan BLK, Bendahara I membuat BKK dua rangkap. Selanjutanya mengentry
data ke computer yang outputnya menghasilkan Laporan Kas Bendahara LKB. BKK tersebut kemudian ditandatangani oleh
Bendahara I. LKB, BLK rangkap dua dan BPD rangkap dua diarsipkan secara permanen bersadarkan urut tanggal. BKK
rrangkap satu dan TB rangkap dua diarsipkan secara permanen berdasarkan urut nomor. Sedangkan BKK rangkap dua diserahkan
ke Kasir untuk dasar pencatatan Buku Kas Dewan Paroki BKDP.
Kasir menerima BKK rangkap dua dari Bendahara I. Kasir mencatat ke dalam BKDP berdasarkan BKK rangkap dua. BKK
rangkap dua diarsipkan secara permanen urut nomor sedangkan BKDP diarsipkan permanen berdasarkan urut tanggal.
Gambar 5.7 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Tim Kerja
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
TIM KERJA
MULAI
membuat rincian anggaran kegiatan
dalam BPD 4
3 2
BPD 1
1 BPD diserahkan ke
Bendahara III setelah ditandatangani oleh Pastor
Paroki, Ketua Tim Kerja dan Ketua Bidang
3 menerima uang, TB
dan BPD dari Kasir untuk
melaksanakan kegiatan
TB 2 4
BPD 3
melaksanakan kegiatan lalu
membuat laporan kegiatan dengan
BLK 4
3 2
BLK 1
menyerahkan BLK disertai TB 2
ke Bendahara III
4 3
2 T
BLK 1
4 Ketua Bidang
TB 2 diserahkan ke
Bendahara III sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan CATATAN:
BPD = Buku Pengajuan Dana TB = Tanda Bayar
BLK = Buku Laporan Kegiatan
Gambar 5.8 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Tim Kerja Lanjutan
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
BENDAHARA III
1
4 3
2 BPD 1
apakah BPD telah sesuai
dengan RAPB ?
menandatangani RAPB
diserahkan ke Pastor Paroki
untuk diarsipkan
diarsipkan sementara untuk diserahkan ke
Bendahara I bersama denga penyerahan BLK
T 2
menerima BPD yang telah ditandatangani oleh
Ketua Bidang, Ketua Tim Kerja, dan Pastor Paroki
dari Bendahara III
tidak
ya 4
3 2
BPD 1
4 3
2 BPD 1
Pastor Paroki Tim Kerja
4
4 3
2 BLK 1
TB 2
apakah BLK telah sesuai
dengan BPD?
menandatangani BLK
menerima BLK disertai TB dari
Tim Kerja
3
diserahkan ke Bendahara I bersama
dengan BPD untuk dibuatkan BKK
5 tidak
ya
Pastor Paroki Tim Kerja
Kepala Bidang 4
3 2
BLK 1 TB 2
4 3
2 BLK 1
TB 2 diserahkan ke
Tim Kerja untuk direvisi
CATATAN: BPD = Buku Pengajuan Dana
BLK = Buku Laporan Kegiatan TB= Tanda Bayar
BKK = Bukti Kas Keluar
Gambar 5.9 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Tim Kerja Lanjutan
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
KASIR
2
4 BPD 3
menerima BPD yang telah ditandatangani Pastor
Paroki, Ketua Tim Kerja, Ketua Bidang dan
Bendahara III membuat TB
sesuai dengan jumlah di BPD
2 TB 1
mencatat ke BKH berdasarkan TB
BKH
menandatangani TB dan
menyerahkan uang ke Tim Kerja
BKH 2
TB 1 4
BPD 3 T
N 3
bersama uang diserahkan ke Tim
Kerja untuk pelaksanaan kegiatan
6
BKK 2 menerima BKK dari
Bendahara I sebagai sumber pencatatan
BKDP
mencatat BKDP
berdasarkan BKK
BKDP
mengarsipkan BKK dan BKDP
secara permanen
BKDP BKK 2
N T
selesai
CATATAN: BPD= Buku Pengajuan Dana
TB = Tanda Bayar BKH = Buku Kas Harian
BKK = Bukti Kas Keluar BKDP = Buku Kas Dewan Paroki
Gambar 5.10 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Tim Kerja Lanjutan
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
BENDAHARA I
5 T
BLK 2 TB 2
BPD 2
membuat BKK berdasarkan
pengeluaran yang terdapat di BLK
2 BKK 1
entry data berdasarkan
BKM arsip LKB
dalam komputer
LKB
menandatangani BKK
LKB 2
BKK 1 BLK 2
TB 2 BPD 2
BKK diserahkan ke Kasir untuk dasar
pencatatn ke dalam BKDP
6 T
N menerima
BPD dari Bendahara III
menerima BLK dan TB
dari Bendahara III
CATATAN: BPD = Buku Pengajuan Dana
BLK= Buku Laporan Kegiatan TB = Tanda Bayar
BKK = Bukti Kas Keluar LKB = Laporan Kas Bendahara
BKDP = Buku Kas Dewan Paroki
2 Prosedur Pengeluaran Kas untuk Biaya Kepanitiaan
Setiap kepanitiaan seperti Panitia Natal dan Paskah wajib membuat proposal kegiatan kepanitiaan yang mencakup tujuan
kegiatan, targetsasaran peserta, susunan panitia, waktu
penyelenggaraan, tempat kegiatan, teknis pelaksanaan dan Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya Kegiatan RAPB.
Kepanitiaan dibentuk oleh Dewan Paroki. Proposal tersebut ditandatangani oleh Ketua dan Pastor Paroki, kemudian dibuat
rangkap dua dan diserahkan ke Bendahara III paling lambat 14 hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
Bendahara III memeriksa kesesuaian antara kegiatan kepanitiaan yang akan dilaksanakan dengan program kegiatan
yang telah disahkan dalam Rapat Pleno Dewan Paroki. Setelah proposal kegiatan tersebut disetujui, Bendahara III kemudian
memberikan tanda tangan di proposal tersebut dan menyerahkan proposal rangkap dua ke Kasir untuk pencairan dana. Sedangkan,
proposal rangkap satu diarsipkan sementara untuk nanti diserahkan ke Bendahara I bersamaan dengan penyerahan
Laporan Pertanggungjawaban LPJ. Kasir menerima proposal kegiatan rangkap dua yang telah
ditandatangani Ketua Panitia, Pastor Paroki dan Bendahara III kemudian membuat Tanda Bayar TB sesuai dengan jumlah
permintaan dana di proposal. TB dibuat rangkap dua. Kasir lalu
mencatat pengeluaran kas ke dalam Buku Kas Harian BKH. Kasir menandatangani TB. Kasir lalu menyerahkan TB rangkap
dua, proposal rangkap dua dan uang kepada Panitia untuk pelaksanaan kegiatan. BKH dan TB rangkap satu diarsipkan
secara permanen. Panitia menerima uang, TB rangkap dua dan proposal
kegiatan rangkap dua dari Kasir, kemudian melaksanakan kegiatan. Setelah kegiatan selesai dilakukan, Ketua Panitia wajib
membuat laporan pertanggungjawaban kepanitiaan LPJ yang di dalamnya berisi laporan pelaksanaan kegiatan, laporan realisasi
anggaran dan bukti-bukti pendukung. Laporan ini wajib dilaporkan tujuh hari setelah kepanitiaan dilaksanakan dan dibuat
rangkap dua. Laporan pertanggungjawaban diserahkan ke Bendahara III beserta TB rangkap dua.
Bendahara III menerima LPJ dua rangkap dan TB rangkap dua dari Panitia. Bendahara III kemudian memeriksa kesesuaian
LPJ dengan proposal kegiatan yang diajukan. Jika tidak sesuai maka dikembalikan ke Tim Kerja untuk direvisi. Jika telah sesuai
maka Bendahara III akan menandatangani LPJ. TB rangkap dua dan LPJ rangkap I diserahkan ke Bendahara I bersamaan dengan
proposal kegiatan rangkap I. Sedangkan LPJ rangkap dua diserahkan ke Panitia untuk diarsipkan.
Bendahara I menerima LPJ rangkap satu, TB rangkap dua, dan Proposal rangkap satu dari Bendahara III. Berdasarkan LPJ,
Bendahara I membuat BKK dua rangkap. Selanjutnya mengentry data ke computer yang outputnya menghasilkan Laporan Kas
Bendahara LKB. BKK tersebut kemudian ditandatangani oleh Bendahara I. LKB, LPJ rangkap satu dan proposal rangkap satu
diarsipkan secara permanen bersadarkan urut tanggal. BKK rangkap satu dan TB rangkap dua diarsipkan secara permanen
berdasarkan urut nomor. Sedangkan BKK rangkap dua diserahkan ke Kasir untuk dasar pencatatan Buku Kas Dewan Paroki
BKDP. Kasir menerima BKK rangkap dua dari Bendahara I. Kasir
mencatat ke dalam BKDP berdasarkan BKK rangkap dua. BKK rangkap dua diarsipkan secara permanen urut nomor sedangkan
BKDP diarsipkan permanen berdasarkan urut tanggal.
Gambar 5.11 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Kepanitiaan
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
PANITIA
MULAI
membuat Proposal
Kegiatan
2 PROP 1
1 diserahkan ke
Bendahara III setelah ditandatangani Ketua
Panitia dan Pastor Paroki
3
TB 2 PROP 2
menerima proposal, TB dan uang dari Kasir
untuk melaksanakan kegiatan
melaksanakan kegiatan dan
membuat LPJ
2 LPJ 1
menyerahkan LPJ disertai TB
ke Bendahara III
2 LPJ 1
TB 2
4 diserahkan ke
Bendahara III sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan
kegiatan
T PROP 2
Catatan: PROP = Proposal
TB = Tanda Bayar LPJ = Laporan
Pertanggungjawaban
Gambar 5.12 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Kepanitiaan Lanjutan
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
BENDAHARA III
1
menerima pengajuan
proposal dari Panitia
2 PROP 1
apakah proposal telah sesuai
dengan proker dalam RPDP?
menandatangani proposal
2 PROP 1
T diarsipkan
sementara untuk diserahkan ke
Bendahara I bersamaan
dengan penyerahan LPJ
2 diserahkan ke
Kasir untuk pencairan
dana dikembalikan
ke Panitia untuk direvisi
ya tidak
2 PROP 1
4 menerima LPJ
atas kegiatan yang dilaksanakan
Panitia disertai TB 2
LPJ 1 TB 2
apakah LPJ telah sesuai dengan
Proposal?
3 diserahkan
kembali ke Panitia untuk
direvisi menandatangani
LPJ
5 diserahkan ke
Bendahara I bersamaan
dengan PROP 1 diserahkan ke
Panitia untuk diarsipkan secara
permanen YA
Tidak
2 LPJ 1
TB 2
2 LPJ 1
TB 2
Panitia Catatan:
Prop = Proposal Kegiatan LPJ = Laporan Pertanggungjawaban
TB = Tanda Bayar
Gambar 5.13 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Kepanitiaan Lanjutan
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
KASIR
2
menerima Proposal yang telah
ditandatangani KP, PP dan Bendahara III
PROP 2
membuat TB berdasarkan jumlah
pengajuan pengeluaran kas di
Proposal 2
TB 1
mencatat ke BKH
berdasarkan TB
BKH
menandatangani TB dan
meyerahkan uang kePanitia
BKH 2
TB 1 PROP 2
bersama uag diserahkan ke
Panitia untuk pelaksanaan
kegiatan 3
N T
6
menerima BKK dari Bendahara I untuk
dicatat ke dalam BKDP
BKK 2
mencatat ke dalam
BKDP
BKDP
mengarsipkan BKDP dan
BKK BKDP
BKK 2
SELESAI N
T
Catatan: PROP = Proposal
KP = Ketua Panitia PP = Pastor Paroki
TB = Tanda Bayar BKH = Buku Kas Harian
BKK = Bukti Kas Masuk BKDP = Buku Kas Dewan Paroki
Gambar 5.14 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Kepanitiaan Lanjutan
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
BENDAHARA I
T
PROP 1 menerima
proposal dari Bendahara III
5
LPJ 1 TB 2
menerima LPJ dan TB dari
Bendahara III
membuat BKK berdasarkan
pengeluaran di LPJ
2 BKK 1
entry data berdasarkan
BKK
arsip LKB dalam
komputer LKB
menandatangani BKK
LKB 2
BKK 1 LPJ 1
TB 2 PROP
diserahkan ke Kasir untuk dasar
pencatatan ke dalam BKDP
6
T N
Catatan: PROP = Proposal
LPJ = Laporan Pertanggungjawaban
TB = Tanda Bayar BKK = Bukti Kas Keluar
LKB = Laporan Kas Bendahara
3 Prosedur Pengeluara Kas untuk Penyetoran Dana ke Keuskupan
Agung Semarang KAS Jadwal untuk penyetoran dana ke KAS telah ditetapkan
jadwalnya. Penyetoran dana ke KAS diawali dengan pengambilan uang dari ruang penyimpanan oleh Kasir. Kasir mengambil uang
sesuai dengan jumlah penyetoran lalu mencatat ke dalam Tanda Bayar TB yang dicetak rangkap dua. TB tersebut kemudian
dijadikan dasar pencatatan ke dalam Buku Kas Harian. Setelah menandatangani TB, Kasir lalu menyerahkan uang. TB dan BKH
kepada Bendahara I untuk ditandatangani. Bendahara I menerima uang, TB dan BKH dari Kasir lalu
menandatangani TB. Uang, TB rangkap dua dan BKH diserahkan ke Kasir untuk disetorkan ke KAS lewat transfer tunai bank.
Setelah Kasir menerima uang, TB rangkap dua dan BKH dari Bendahara I, kemudian Kasir mentransferkan uang tersebut
lewat bank ke rekening KAS. Kasir mendapatka Bukti Transfer Bank BTB dari bank yang bersangkutan. BKH, TB rangkap dua
dan BTB rangkap dua disimpan berdasarkan urut tanggal, sedangkan BTB rangkap satu diserahkan ke Bendahara I untuk
dibuatkan Bukti Kas Keluar BKK. Bendahara I menerima BTB rangkap satu dari Kasir
kemudian membuat BKK berdasarkan BTB tersebut. Setelah itu mengentry data. Output dari entry data ini adalah Laporan Kas
Bulanan LKB. Bendahara menandatangani BKK. LKB dan
BTB rangkap satu disimpan berdasarkan urut tanggal, sedangkan BKK rangkap dua diserahkan ke Kasir untuk dicatat ke dalam
Buku Kas Dewan Paroki BKDP. Kasir menerima BKK rangkap dua dari Bendahara I.
berdasarkan BKK tersebut Kasir mencatat ke dalam BKDP, kemudian mengarsipkan BKK dan BKDP berdasarkan urut
tanggal dan nomor.
Gambar 5.15 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Penyetoran Dana ke Keuskupan Agung Semarang
Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
Mulai
KASIR
penyetoran uang ke KAS sudah ada
jadwalnyadilakukan sesuai jadwal yang
telah ada
mengambil uang di ruang penyimpanan
mencatat ke TB
2 TB 1
mencatat BKH berdasarkan TB
menandatangani TB
BKH
BKH 2
TB 1
1 bersama uang
diserahkan ke bendahara 1
2
BKH TB 2
menyetorkan jumlah uang
meminta BTB
2 BTB 1
menyerahkan BTB ke
bendahara 1
BKH TB 2
2 BTB 1
T 3
diserahkan ke BI untuk
dibuatkan BBK 4
BKK 2
mencatat BKK ke
dalam BKDP
BKDP
mengarsipkan BKK BKDP
BKK 2 BKDP
N T
selesai
catatan: TB:Tanda bayar
BKH:Buku Kas Harian BTB:bukti transfer bank
BKK:Bukti klas keluar BKDP:Buku kas Dewan paroki
menerima BKK dari
Bendahara 1 untuk dicatat
di BKDP
Gambar 5.16 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Penyetoran Dana ke Keuskupan Agung Semarang
Lanjutan Sumber: Data diolah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
Bendahara 1
1
BKH 2
TB 1
menandatangani TB
BKH 2
TB 1
N 2
menerima uang yang akan
disetorkan, BKH, dan TB
bersama uang diserahkan ke kasir
untuk disetorkan ke kas lewat bank
catatan: TB:Tanda bayar
BKH:Buku Kas Harian BTB:bukti transfer bank
BKK:Bukti klas keluar BKDP:Buku kas Dewan paroki
KAS: Keuskupan Agung Semarang 3
BTB 1
membuat BBK berdasarkan BTB
2 BBK 1
entry data BBK
LKB arsip dalam
komputer LKB
menandatangani BKK
LKB 2
BKK 1 BTB 1
menerima BTB dari Kasitr
sebagai bukti penyetoran
dana ke KAS
diserahkan ke kasir untuk
dasar pencatatan
BKDP
4 T
N
b. Dokumen dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di Paroki Santo
Fransiskus Xaverius Kidul Loji Tabel 5.8 Perbandingan
Dokumen dalam
Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dengan PTKAP
No Dokumen
Teori Fakta
Keterangan
1 Bukti kas
keluar BKK
Dokumen ini digunakan
sebagai bukti intern untuk
mencatat semua pengeluaran kas
oleh Bendahara Dewan Paroki.
BKK dibuat per tanggal dan
ditandatangani oleh Pastor
Paroki, Bendahara Dewan Paroki dan
Operator. BKK
merupakan bukti intern
pengeluaran kas yang
dibuat oleh Bendahara I.
BKK dibuat per tanggal
dan ditandatangani
oleh Pastor Paroki,
Bendahara I, dan Operator.
Tepat
2 Bon
sementara Bukti pengeluaran
yang bersifat masih sementara
dan belum dibebankan ke
BKDP. Tidak
menggunakan. Tepat.
Pencatatan pengeluaran
kas mengguna-
kan tanda bayar.
Tabel 5.8 Perbandingan Dokumen
dalam Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Kidul Loji dengan PTKAP Lanjutan
No Dokumen
Teori Fakta
Keterangan
3 Bukti bank
keluar BBK
Dokumen untuk mencatat semua
pengeluaran bank oleh Bendahara
Dewan Paroki yang
ditandatangani oleh Pastor
Paroki, Bendahara Paroki dan
Operator. Bukti intern
untuk mencatat
semua pengeluaran
bank yang dibuat oleh
Bendahara I dan
ditandatangani oleh Pastor
Paroki, Bendahara
Paroki, dan Operator.
Tepat
4 Tanda bayar Dokumen ini
merupakan media otorisasi atau
tanda persetujuan Pastor Paroki dan
Bendahara Dewan Paoki atas
pengeluaran kas yang dilakukan.
Dokumen ini dibuat oleh
Bendahara Dewan Paroki dan
dicetak rangkap dua. Dokumen ini
ditandatangani oleh Pastor
Paroki, Bendahara Dewan Paroki,
Kasir dan Penerima.
Tanda Bayar dibuat oleh
Kasir untuk media otorisasi
atas pengeluaran
kas dan ditandatangani
oleh Pastor Paroki,
Bendahara I, dan Penerima.
Dokumen ini dicetak
rangkap tiga. Tepat
Sumber: Data Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji diolah
147
c. Catatan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji
Tabel 5.9 Perbandingan Catatan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dengan PTKAP
No Catatan
Teori Fakta
Keterangan
1 Buku Kas Dewan
Paroki BKDP Catatan yang digunakan untuk
mencatat semua transaksi kas keluar. BKDP dibuat oleh
Bendahara Dewan Paroki. BKDP merupakan catatan
transaksi pengeluaran kas yang dibuat oleh Kasir.
Belum mengacu. Pencatatan ke dalam
BKDP seharusnya dilakukan oleh
Bendahara.
2 Buku Kas Harian
Catatan yang dibuat Kasir untuk mencatat pengeluaran kas.
Catatan yang digunakan Kasir untuk mencatat pengeluaran kas.
Sudah mengacu. 3
Buku Bank Terikat Sementara-Tabungan
BTST Catatan ini berguna untuk
mencatat transaksi bank terikat sementara tabungan masuk dan
keluar. BTST dibuat oleh Bendahara Dewan Paroki.
Catatan ini digunakan untuk mencatat transaksi bank terikat
sementara tabungan masuk dan keluar. Pihak yang membuat
BTST adalah Bendahara I. Sudah mengacu.
4 Buku Bank Tidak
Terikat BBTT Catatan ini digunakan untuk
mencatat transaksi bank tidak terikat masuk dan keluar.
Pencatatan ke dalam BBTT dilakukan oleh Bendahara Dewan
Paroki. Catatan ini digunakan untuk
mencatat transaksi bank tidak terikat masuk dan keluar.
Pencatatan ke dalam BBTT dilakukan oleh Bendahara I.
Sudah mengacu.
5 Buku Bank Terikat
Sementara-Giro Catatan ini digunakan untuk
mencatat transaksi bank terikat sementara giro masuk dan keluar.
BBTG dicatat oleh Bendahara Dewan Paroki.
Tidak menggunakan karena Penyimpanan kas tidak
dilakukan dalam bentuk Giro sehingga tidak ada pengeluaran
kas dalam bentuk giro. Sudah mengacu.
148
Tabel 5.9 Perbandingan Catatan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dengan PTKAP Lanjutan
No Catatan
Teori Fakta
Keterangan
6 Laporan Kas Kecil Dewan
Paroki LKKP LKKP digunakan untuk
mencatat pengeluaran kas sehari-hari dengan jumlah
yang relatif kecil. Catatan ini menggunakan metode Saldo
Dana Tetap. Pencatatan ke dalam LKKP dilakukan oleh
Kasir. Catatan ini hanya diisi oleh
kebutuhan kas kecil untuk bagian kesekretariatan saja.
Pencatatan ke dalam LKKP dilakukan oleh petugas
kesekretariatan dengan menggunakan metode Saldo
Dana Tetap. Sudah mengacu.
7 Laporan Kas Kecil
Devosionalia LKKD LKKD digunakan Kasir
Devosionalia untuk mencatat pengeluaran kas devosionalia
sehari-hari dengan jumlah yang relatif kecil. Catatan ini
menggunakan metode Saldo Dana Tetap.
Tidak menggunakan. Pengeluaran di luar
pengeluaran bagian kesekretariatan dicatat
langsung dalam Buku Kas Dewan Paroki.
Sudah mengacu. Fungsi dari LKKD
digantikan oleh BKDP dan BKH.
8 Laporan Kas Kecil Wisma
Paroki LKKW LKKW digunakan Kasir
Devosionalia untuk mencatat pengeluaran kas devosionalia
sehari-hari dengan jumlah yang relatif kecil. Catatan ini
menggunakan metode Saldo Dana Tetap.
Tidak menggunakan. Pengeluaran di luar
pengeluaran bagian kesekretariatan dicatat
langsung dalam Buku Kas Dewan Paroki.
Sudah mengacu. Fungsi dari LKKD
digantikan oleh BKDP dan BKH.
149
Tabel 5.9 Perbandingan Catatan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji dengan PTKAP Lanjutan
9 Buku Laporan
KegiatanBLK Buku yang dibuat untuk
melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan. Buku ini
berisi deskripsi kegiatan dan rincian anggaran dari kegiatan
yang telah dilaksanakan. Buku Laporan Kegiatan dibuat oleh
Tim Kerja yang telah melaksanakan kegiatan. BLK
dicetak rangkap empat. BLK dibuat untuk
melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan. BLK ini
dibuat oleh Tim Kerja yang telah melaksanakan kegiatan
dan dicetak rangkap empat. Sudah mengacu.
10 Buku Pengajuan Dana
BPD Buku yang dicetak untuk
proses pengajuan dana dan pencairan dana oleh Tim
Kerja. BPD dibuat rangkap empat.
Buku ini digunakan oleh Tim Kerja untuk pengajuan dana
dan pencairan dana dicatat dalam buku ini. BPD dicetak
rangkap empat. Sudah mengacu.
Sumber: Data Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji diolah
3. Praktik yang Sehat
Praktik yang sehat dilakukan untuk menjamin terlaksananya pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan
prosedur pencatatan transaksi pengeluaran kas yang telah ditetapkan. Perbandingan praktik sehat dalam transaksi pengeluaran kas yang telah
dijalankan Paroki dengan PTKAP adalah sebagai berikut: Tabel 5.10 Perbandingan Fakta dengan PTKAP Mengenai Praktik yang
Sehat dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
No Teori
Fakta Keterangan
1 Pemberian nomor
urut tercetak pada setiap dokumen
akuntansi yang digunakan.
BKK, BBK, dan Tanda Bayar dibuat dengan nomor urut
tercetak. Sudah
mengacu
2 Adanya dokumentasi
yang baik untuk setiap transaksi
penerimaan kas yang mencakup pemberian
nomor urut bukti transaksi dan
penyimpanan secara rapi sehingga
pencarian mudah dilakukan.
Pendokumentasian dan penyimpanan BKK, BBK dan
Tanda Bayar secara baik dilakukan seperti:
a. Masing-masing dokumen
dibuat rangkap dan dicetak dengan warna yang
berbeda untuk memudahkan pengarsipan.
Dokumen disimpan oleh pihak-pihak yang
memberika otorisasi pada dokumen pengeluaran kas,
b. Apabila terdapat kesalahan
tulis penerimaan kas dalam dokumen penerimaan kas
atau dokumen penerimaan kas tersebut rusak atau
sobek, maka dokumen yang salah, rusak atau
sobek tersebut tetap diarsipkan oleh Bendahara
Dewan Paroki. Sudah
mengacu
Tabel 5.10 Perbandingan Fakta dengan PTKAP Mengenai Praktik yang Sehat dalam Sistem Pengeluaran Kas Lanjutan
No Teori
Fakta Keterangan
3 Adanya monitoring
secara berkala dan berjenjang atas
pengeluaran kas dan proses akuntansi
yang dilakukan oleh pihak-pihak yang
berwenang. Monitoring secara berkala
dilakukan oleh: a.
Dewan Paroki setiap tiga bulan sekali.
b. Tim Kerja Bendahara satu
bulan sekali. Sudah
mengacu
4 Laporan arus kas
wajib dilaporkan kepada Keuskupan
Agung Semarang paling lambat tanggal
10 bulan berikutnya. Laporan arus kas dilaporkan
ke Keuskupan Agung Semarang setiap tanggal 20
bulan berikutnya. Belum
mengacu. Fakta
pengacuan tidak
dilakukan saat penyerahan
laporan arus kas ke
Keuskupan Agung
Semarang secara tepat
waktu yang disebabkan
karena kurangnya
pertemuan dari tim kerja
Bendahara.
5 Adanya RAPB dan
RAI yang disusun berdasarkan visi, misi
dan fokus pastoral Paroki.
RAPB dan RAI disusun berdasarkan visi, misi dan
fokus pastoral. Penyusunan RAPB dan RAI
mengenai sumber penerimaan kas adalah sebagai berikut:
a. Tim kerja, ketua bidang dan
bendahara menyusun kegiatan sesuai dengan
sasaran strategis disertai dengan rincian
anggarannya.
b. Bendahara dan Dewan
Harian melakukan pencermatan akan anggaran
yang diajukan apakah sesuai atau tidak.
c. RAPB dan RAI disahkan
melalui Rapat Pleno. Tepat
Tabel 5.10 Perbandingan Fakta dengan PTKAP Mengenai Praktik yang Sehat dalam Sistem Pengeluaran Kas Lanjutan
No Teori
Fakta Keterangan
6 Penyusunan Laporan
Keuangan yang harus diserahkan ke
Keuskupan Agung Semarang terdiri dari
Neraca; Laporan Aktivitas; Laporan
Arus Kas; Laporan Realisasi Anggaran;
Catatan Atas Laporan Keuangan; RAPB
dan RAI untuk tahun berikutnya.
Laporan Keuangan yang diserahkan ke Keuskupan
Agung Semarang hanya terdiri dari Laporan
Penerimaan dan Pengeluaran Kas, Laporan Aktivitas,
Laporan arus Kas Bulanan, Neraca, RAPB dan RAI.
Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran tidak diserahkan,
namun tetap dibuat oleh Tim Kerja Bendahara dan
diserahkan ke Dewan Paroki. Belum
mengacu. Fakta
pengacuan tidak
dilakukan kelengakapan
laporan keuangan yang
disampaikan ke Keuskupan
Agung Semarang.
7 Laporan keuangan
tahunan yang terdiri dari neraca, laporan
aktivitas, laporan arus kas, catatan atas
laporan keuangan, realisasi anggaran,
RAPB dan RAI untuk tahun yang
akan datang dilaporkan kepada
Keuskupan Agung Semarang paling
lambat pada akhir bulan Febuari tahun
berikutnya. Laporan keuangan seperti
neraca, laporan aktivitas, laporan arus kas, catatan atas
laporan keuangan, realisasi anggaran, RAPB dan RAI
untuk tahun yang akan datang dilaporkan kepada Keuskupan
Agung Semarang setiap bulan Desember.
Sudah mengacu
Sumber: Data Paroki Fransiskus Xaverius Kidul Loji diolah