2. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Akuntansi
Menurut Arens dalam Yusuf, 1991: 310, kegunaan dari sistem akuntansi satu satuan usaha adalah untuk mengidentifikasikan,
menggabungkan, mengklasifikasikan,
mencatat, dan
melaporkan transaksi satu satuan usaha, dan untuk mengelola akuntabilitas tanggung
gugat atas aktiva terkait. Sistem akuntansi yang efektif harus memenuhi semua dari tujuh tujuan rincian pengendalian intern.
Menurut Mulyadi 2001: 19-20 suatu sistem akuntansi dikembangkan dengan tujuan untuk penyediaan informasi bagi
pengelolaan kegiatan usaha baru, memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, memperbaiki pengendalian akuntansi dan
pengecekan intern untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai
pertanggungjawaban perlindungan kekayaan perusahaan dan untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
B. Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Mulyadi, 2006: 163.
Tujuan sistem pengendalian intern Mulyadi, 2001: 163-164 adalah menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong
efisiensi kebijakan
manajemen, mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen. Unsur pengendalian intern terdiri dari struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Struktur organisasi merupakan rerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pemisahan tanggung jawab didasarkan pada prinsip bahwa fungsi operasi dan penyimpanan harus dipisahkan dari
fungsi akuntansi kemudian suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melakukan semua tahap suatu transaksi.
Unsur pengendalian intern selanjutnya yaitu sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap
kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam sebuah organisasi, setiap transaksi yang terjadi harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang
berwenang. Pembagian sistem otorisasi wewenang harus terdapat dalam sebuah organisasi atas setiap transaksi yang terjadi. Pencatatan yang baik
dapat juga menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalannya yang tinggi.
Praktik yang sehat perlu dilakukan dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Praktik yang sehat dapat dilakukan dengan
menggunakan nomor
urut tercetak
yang pemakaiannya
harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Formulir merupakan alat
untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksi, maka pengendalian intern pemakaian dengan menggunakan nomor urut tercetak akan dapat
menetapkan pertanggungjawaban terlaksananya transaksi.