Organisasi Non Profit LANDASAN TEORI

2. Harta Benda dan Keuangan Paroki Pengelolaan harta benda Paroki ditetapkan dalam Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji yang telah disahkan oleh Uskup. Keuangan Paroki diatur dalam pasal 21 terdiri dari : a. Dewan Paroki menyerahkan RAPB Paroki kepada Keuskupan setiap awal tahun paling lambat minggu pertama dalam bulan Febuari. b. Pastor Kepala bertanggungjawab atas laporan keuangan kepada Uskup dan Dewan Pleno. c. Pastor Kepala tidak menjabat sebagai Bendahara. d. Penerimaan kas dari mana pun asalnya yang diterima oleh Bendahara tanpa dikurangi untuk apapun disetorkan ke bank yang telah ditentukan secara utuh. e. Setiap penerimaan dana oleh ketua bidangtim kerjapanitia yang dibentuk oleh Dewan Paroki dipertanggungjawabkan kepada Dewan Paroki melalui rapat Dewan Harian tiap bulan. f. Uang kas di paroki tidak boleh lebih dari Rp5000.000,00. g. Penerimaan dan pengeluaran dana lebih dari Rp50.000.00,00 harus mendapat persetujuan dari Uskup. 3. Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki nomor 0100CIa-408 a. Sumber Keuangan Paroki Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki nomor 0100CIa- 408 Bab III pasal 10 menetapkan bahwa sumber keuangan Paroki terdiri dari Kolekte Umum dan Persembahan setelah dipotong kewajiban setor Dana Solidaritas Paroki, 25 dari APP, Kolekte Khusus yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu berdasarkan keputusan Dewan Paroki, Persembahan Khusus yang diselenggarakan berdasarkan keputusan Dewan Paroki, sumbangan bebas, sumbangan dengan maksud tertentu, subsidi dari Keuskupan, Lembaga Gerejawi dan Lembaga Donor lain, dan usaha pengumpulan uang yang diselenggarakan berdasarkan keputusan Dewan Paroki. Setiap usaha penggalangan dana pada tingkat Paroki harus disetujui oleh Dewan Paroki. Pada Bab III pasal 8 dalam Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki nomor 0100CIa-408 tentang penyimpanan uang ditetapkan sebagai berikut: 1 Kas hanya boleh disimpan sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan Paroki. 2 Saldo rekening bank dalam bentuk tabungan dan giro harus dibatasi sesuai dengan proyeksi pembayaran dan kelebihan atas jumlah tersebut harus diinvestasikan dalam bentuk deposito atau jenis investasi lain yang diputuskan dalam rapat Dewan ParokiStasi Harian dan disetujui oleh Uskup.