0,0000,05, maka dapat disimpulkan variabel gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian Tupperware.
Koefisien regresi sebesar 0,346 yang artinya gaya hidup konsumen mempengaruhi keputusan pembelian Tupperware. Berdasarkan analisis di
atas maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
d. Koefisien Determinasi R
2
Nilai koefisien determinasi R
2
dilakukan untuk mendeteksi seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas.
Sebaliknya, nilai R
2
yang mendekati satu menandakan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2005. Hasil koefisien determinasi disajikan pada tabel V.15 berikut:
Tabel V.15 Hasil Koefesien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
dimension0
1 ,547
a
,300 ,285
3,21064 a.
Predictors: Constant, gaya hidup, merek
Sumber: Data primer, 2013
Berdasarkan tabel 5.15 diperoleh nilai adjusted R
2
sebesar 0,285 atau 28,5. Hal ini berarti 28,5 variabel keputusan pembelian
Tupperware dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu merek dan gaya hidup sedangkan sisanya sebesar 71,5 100 - 28,5 dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini.
F. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh merek dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian Tupperware Di Pedukuhan Mutihan,
Desa Wates, Kecamatan Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan merek dan gaya hidup dapat
mempengaruhi keputusan pembelian Tupperware. Berikut adalah hasil penjelasan masing-masing uji hipotesis penelitian:
1. Pengaruh secara simultan merek dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian Tupperware
Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan merek dan gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Tupperware. Adanya gaya hidup serta semakin terkenalnya merek yang memiliki kualitas yang baik akan menimbulkan keputusan untuk membeli
Tupperware semakin meningkat, setelah konsumen mendapatkan informasi tentang barang yang dibutuhkan kemudian konsumen membuat
keputusan untuk melakukan pembelian. Konsumen akan menetapkan memilih merek yang disukainya diantara beberapa merek yang ada.
Keputusan untuk membeli sebuah produk dapat dilihat dari besarnya keinginan konsumen untuk membeli produk Tupperware
tersebut. Hasil penelitian menunjukkan nilai Adjusted R Square 0,285 atau 28,5. Hal ini berarti 28,5 variabel keputusan pembelian Tupperware
dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu merek dan gaya hidup sedangkan sisanya sebesar 71,5 100 - 28,5 dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini.
Penelitian ini relevan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mutmainnah Nur Arif dengan judul “Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Produk Sophie Martin pada B.C. Ivrina Katili”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang terdiri dari faktor keluarga, situasi ekonomi, dan gaya hidup akan tetapi
salah satu yang paling berpengaruh adalah gaya hidup, bisa dilihat pada table coefisients dimana setiap terjadi peningkatan variabel gaya hidup
sebesar satu satuan maka keputusan konsumen membeli produk Sophie Martin akan meningkat sebesar 0,314 berbeda dengan variabel keluarga
dan situasi ekonomi yaitu 0,227 dan 0,229.