a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data
normal atau mendekati normal. Kita dapat melihatnya dari normal probability plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal, dan
ploting data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah garis
diagonalnya grafik histogram maka menunjukkan pola distribusi normal. Apabila data jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonalnya grafik histogram maka menunjukkan pola distribusi tidak normal Imam Ghozali,2001.
Normalitas akan menguji data variabel bebas X dan variabel terikat Y pada persamaan regresi yang dihasilkan. Menguji sampel
dengan menguji normalitas : H
: X terdistribusi normal H
1
: X tidak terdistribusi normal Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data
variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sekali.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independen
Ghozali,2006. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinearitas pada penelitian dilakukan dengan matrik korelasi. Pengujian ada
tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan meperhatikan nilai matrik korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai
VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance-nya. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang
dibenarkan secara statistik α=10. Nilai Variance Inflation Factor VIF adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat. Nilai
tolerance α dan Variance Inflation Factor VIF dapat dicari dengan
menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut: 1 Besar nilai tolerance
α α = IVIP
2 Besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF VIF = I α
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika : α hitung ≤ α dan VIF hitung VIF.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi berganda terjadi ketidaksamaan varians dari
residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain
Ghozali,2006. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika
varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang
Homoskesdatisitas atau
tidak terjadi
heteroskedastisitas Ghozali,2006. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dan nilai
residualnya SRESID. Homokedastisitas terjadi bila pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah manapun di atas titik orogin angka 0 pada sumbu Y dan tidak
mempunyai pola tertentu. Heteroskedastisitas terjadi bila pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik
menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.
3. Uji Hipotesis a. Uji F
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui merek dan gaya hidup secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Untuk melakukan pengujian secara bersama-sama simultan, maka ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu:
1 Menentukan hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H
a