Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

Keputusan untuk membeli sebuah produk dapat dilihat dari besarnya keinginan konsumen untuk membeli produk Tupperware tersebut. Hasil penelitian menunjukkan nilai Adjusted R Square 0,285 atau 28,5. Hal ini berarti 28,5 variabel keputusan pembelian Tupperware dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu merek dan gaya hidup sedangkan sisanya sebesar 71,5 100 - 28,5 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini. Penelitian ini relevan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mutmainnah Nur Arif dengan judul “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Produk Sophie Martin pada B.C. Ivrina Katili”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang terdiri dari faktor keluarga, situasi ekonomi, dan gaya hidup akan tetapi salah satu yang paling berpengaruh adalah gaya hidup, bisa dilihat pada table coefisients dimana setiap terjadi peningkatan variabel gaya hidup sebesar satu satuan maka keputusan konsumen membeli produk Sophie Martin akan meningkat sebesar 0,314 berbeda dengan variabel keluarga dan situasi ekonomi yaitu 0,227 dan 0,229.

2. Pengaruh parsial merek dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian tupperware

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial merek dan gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian Tupperware. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi t masing-masing variabel kurang dari 5. Merek yang melekat pada sebuah produk akan membawa pengaruh yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh kualitas produk serta persepsi konsumen terhadap merek tersebut. Strategi yang bisa dipilih oleh pemasar adalah menciptakan, memelihara, melindungi dan mengembangkan merek produk. Dengan adanya merek yang kuat pada sebuah produk, dapat dipastikan bahwa konsumen akan mulai mencoba meningkatkan daya belinya pada produk tersebut. Menurut teori yang dikemukakan oleh Tjiptono 2011:4 menyatakan bahwa merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Adanya merek suatu produk dan jasa merupakan hal yang sama-sama penting baik bagi perusahaan maupun kosumen. Untuk konsumen, merek memungkinkan mereka untuk menilai seberapa besar usaha perusahaan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sementara bagi pemasar, merek memberikan keuntungan yaitu memudahkan perusahaan untuk menangani dan melacak keberadaan produk tersebut. Merek yang memiliki citra positif cenderung memiliki daya jual yang tinggi. Merek produk Tupperware memiliki suatu keistimewaan dibandingkan dengan dengan produk lain. Keistimewaan produk Tupperware yaitu SEAL atau tutupnya yang kedap udara dan kedap cairan. Produk Tupperware yang memiliki keistimewaan membuat merek Tupperware dikenal oleh masyarakat. Hal tersebut berpengaruh terhadap keputusan pembelian Tupperware. Hasil koefisien regresi yang memiliki arah positif, artinya semakin baik suatu merek dalam segi kualitas maka semakin tinggi keputusan pembelian produk Tupperware. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variebel independen kedua yaitu gaya hidup berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Tupperware. Menurut teori yang dikemukakan oleh Setiadi 2003:148 menyatakan bahwa gaya hidup adalah bagaimana orang menghabiskan waktu mereka aktivitas, apa yang mereka anggap penting dari lingkungan ketertarikan dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga pendapatan. Gaya hidup setiap orang berbeda, tergantung kemampuan ekonomi masing-masing orang. Hasil analisis dekriptif menunjukkan bahwa 34,0 dari total responden berprofesi sebagai pegawai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dengan pekejaan yang menghasilkan uang maka berdampak pada gaya hidup tinggi. Gaya hidup ini berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Tupperware, mengingat harganya yang relatif mahal dengan kualitas yang bagus.