pada tes ada yang disusun secara objektif maupun esai uraian. Sementara non-tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner angket,
wawancara dan lain sebagainya Nana Sudjana; 2010:5. Penilaian juga masih terbagi menjadi 2 hal, yaitu speed test
menggunakan kecepatan seperti tes objektif dan power test menggunakan kekuatan seperti esai uraian. Penilaian masih dapat dibagi lagi menurut
objek yang dinilai, yaitu tes individu dan tes kelompok.
3. Alat Penilaian Hasil Belajar
Tes adalah salah satu alat penilaian hasil belajar siswa. Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk
mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk lisan, tulisan maupun perbuatan Nana Sudjana, 2010:35. Kebanyakan tes yang diberikan
digunakan untuk menilai hasil belajar kognitif siswa, sementara untuk bidang afektif sikap dan psikomotorik gerak terdapat tes-tes tertentu
pula. Tes yang diberikan kepada siswa sebenarnya memiliki banyak bentuk,
salah satunya adalah tes dalam bentuk tes objektif. Tes objektif terdiri dari beberapa bentuk seperti soal benar-salah, soal berganda, soal menjodohkan
dan soal isian. a. Soal benar-salah
Bentuk soal benar-salah adalah bentuk tes yang soal-soalnya berupa pernyataan. Sebagian dari pernyataan itu merupakan jawaban yang benar
dan sebagian lagi merupakan pernyataan salah. Bentuk soal ini digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa tentang fakta, definisi dan
prinsip Nana Sudjana, 2010:45-47. Kebaikan
Kelemahan
Koreksi dapat dilakukan dengan cepat dan objektif
Kemungkinan menebak jawaban benar setiap soal hanya 50.
Soal dapat disusun dengan mudah
Kurang dapat mengukur aspek pengetahuan
Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan
dua kemungkinan
Tabel 2.A1 Kebaikan dan Kelemahan Tes Benar-Salah
Untuk membuat soal bentuk ini, perlu memperhatikan hal-hal : 1
Hindari pernyataan yang mengandung kata “kadang-kadang”, “selalu”, “umumnya” dan lain sebagainya
2 Hindari penggunaan kalimat langsung dari buku pelajaran. 3 Hindari pernyataan yang merupakan pendapat yang masih
diperdebatkan kebenarannya. 4 Hindari penggunaan pernyataan negatif ganda.
5 Usahakan kalimat soal tidak terlalu panjang 6 Susun pernyataan-pernyataan benar-salah secara random, jangan
membuat pola yang mudah ditebak siswa.
b. Soal berganda Soal berganda adalah bentuk tes objektif yang mempunyai satu
jawaban benar. Bentuk soal ini terdiri atas stem, pernyataan yang berisi permasalahan yang ditanyakan; option, sejumlah pilihan jawaban; Kunci,
jawaban benar paling tepat dan distractor pengecoh, jawaban lain selain jawaban benar.
Kebaikan Kelemahan
Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar
bahan pengajaran yang sudah diberikan
Kemungkinan melakukan “tebak terka” masih cukup besar dan
terbuka
Jawaban siswa dapat dikoreksi dengan cepat menggunakan
kunci jawaban Proses berpikir siswa tidak dapat
dilihat secara nyata Jawaban setiap pertanyaan
sudah pasti benar dan salah sehingga penilaian bersifat
objektif
Tabel 2.A2 Kebaikan dan Kelemahan Tes Berganda
c. Soal menjodohkan Bentuk soal menjodohkan terdiri atas dua kelompok pernyataan yang
paralel. Kedua kelompok ini berada pada satu kesatuan soal. Bagian kiri adalah soal pernyataan dan bagian kanan adalah jawaban. Umumnya
jumlah soal dan jawaban sama jumlahnya namun baiknya pilihan jawaban harus lebih banyak daripada soal. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi siswa menjawab dengan metode “menebak” Nana Sudjana, 2010:47
Kebaikan Kelemahan
Penilaian dapat dilakukan secara cepat dan objektif
Hanya dapat digunakan untuk mengukur hal-hal yang sifatnya
fakta dan hapalan
Tepat digunakan untuk mengidentifikasi dua hal yang
saling berhubungan Sukar untuk menentukan materi
pokok bahasan yang mengukur hal-hal yang berhubungan
Tabel 2.A3 Kebaikan dan Kelemahan Tes Menjodohkan
Untuk membuat soal bentuk ini, perlu memperhatikan hal-hal : 1 Materi yang diajukan berasal dari hal yang sama sehingga
persoalan yang ditanyakan bersifat homogen. 2 Usahakan pernyataan dan jawaban mudah dimengerti.
3 Jumlah jawaban hendaknya lebih banyak dari jumlah soal. 4 Gunakan simbol yang berlainan antara pertanyaan dan jawaban.
5 Susunlah soal dalam satu halaman yang sama.
d. Soal isian Bentuk soal isian merupakan soal yang menghendaki jawaban
dalam bentuk kata, bilangan, kalimat atau simbol dan jawabannya hanya dapat dinilai benar dan salah Nana Sudjana, 2010:44. Tes
dalam bentuk ini dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan yang berhubungan dengan istilah, fakta, prinsip, metode, prosedur
dan lain sebagainya. Kebaikan
Kelemahan
Menyusun soal relatif soal Kurang dapat mengukur aspek
yang lebih tinggi Kecil kemungkinan bagi siswa
untuk memberi jawaban dengan cara menebak
Tetap memerlukan waktu lama untuk mengoreksinya
Menuntut siswa untuk menjawab dengan singkat dan
tepat Menyulitkan pengkoreksian
apabila jawaban testee membingungkan
Hasil penilaian cukup objektif
Tabel 2.A4 Kebaikan dan Kelemahan Tes Isian
Untuk membuat soal bentuk ini, perlu memperhatikan hal-hal : 1 Jangan menggunakan mengambil pernyataan yang langsung dari
buku. 2 Pernyataan hendaknya mengandung hanya satu kemungkinan
jawaban yang dapat diterima.
4. Analisis Hasil Belajar