Analisis Peningkatan Hasil Belajar Berdasar Masing-Masing

t tabel dengan taraf signifikansi 5 = 2,069 5,28 2,069 Artinya adalah ditolak, yang berarti ada perbedaan signifikan antara pre-test dan post-test pada program Bridging Course . Dengan kata lain. pada program Bridging Course terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

b. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Berdasar Masing-Masing

Materi Materi himpunan yang sejatinya tidak masuk dalam materi BC, tetap ikut dianalisis dan masuk ke dalam materi bangun datar. 1 Bilangan Bulat Setelah mendapatkan nilai pre-test dan post-test, perlu dilakukan pengecekan apakah nilai yang didapat siswa berubah secara signifikan atau tidak. Untuk melakukan itu perlu dilakukan uji-t berpasangan yang dipersyarati oleh uji normalitas terlebih dahulu. No Absen Nama Siswa Bilangan Bulat Pr Po Selisih 1 AMO 6,66 16,66 10,00 2 AMP 10,00 13,33 3,33 3 ARK 10,00 10,00 0,00 4 AMK - - - 5 CKW - 16,66 - 6 CDN 13,33 13,33 0,00 7 DKN 13,33 13,33 0,00 8 DK 3,33 16,66 13,33 9 DGP 6,66 - - 10 EPP 16,66 13,33 3,33 11 FMS 10,00 13,33 3,33 12 HS 10,00 13,33 3,33 13 JNA 6,66 10,00 6,67 14 JCS 10,00 16,66 6,66 15 KVT 6,66 13,33 6,67 16 MS 3,33 10,00 6,67 17 NAW 6,66 13,33 6,67 18 PJN 6,66 10,00 6,67 19 PDR 13,33 13,33 0,00 20 PWL 10,00 13,33 3,33 21 RR 3,33 10,00 6,67 22 SJ 3,33 6,66 3,33 23 SR 10,00 6,66 3,34 24 TR 6,66 10,00 3,34 25 WEN 10,00 13,33 3,33 26 YR 13,33 6,66 6,67 27 FH 0,00 13,33 13,33 28 FVB - 0,00 - 29 VS - 13,33 - Tabel 4.A25 Selisih Nilai Pre-test dan Post-test materi bilangan bulat Setelah memperoleh selisih antara nilai pre-test dan post- test kemudian urutkan selisih nilai tersebut dari yang terkecil hingga yang terbesar. 0,00 3,33 3,33 6,67 6,67 0,00 3,33 3,34 6,67 10,00 0,00 3,33 3,34 6,67 13,33 0,00 3,33 6,66 6,67 13,33 3,33 3,33 6,67 6,67 - Tabel 4.A26 Urutan Selisih Nilai pre-test dan post-test bilangan bulat s = 3,68 0,00 4 4 24 -1,36 0,0869 0,0797 0,0381 3,33 7 11 24 -0,45 0,3264 0,1319 0,0903 3,34 2 13 24 -0,45 0,3264 0,2153 0,1736 6,66 1 14 24 0,45 0,6736 0,0903 0,1319 6.67 7 21 24 0,45 0,6736 0,2014 0,1597 10,00 1 22 24 1,36 0,9131 0,0036 0,0381 13,33 2 24 24 2,26 0,9881 0,0119 0,0297 Tabel 4.B1 Perhitungan Uji Normalitas D = maksimum 0,2153 , 0,1736 = 0,2153 Maka bisa disimpulkan data berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan uji-t. Setelah diketahui bahwa materi bilangan bulat berdistribusi normal, maka bisa dianjutkan dengan uji-t berpasangan. Berikut hipotesis uji yang digunakan Wilayah kritik: Ho ditolak jika t hitung - t tabel atau t hitung t tabel No Absen Nama Siswa Bilangan Bulat Pr Po Selisih d 1 AMO 6,66 16,66 10,00 2 AMP 10,00 13,33 3,33 3 ARK 10,00 10,00 0,00 4 AMK - - - 5 CKW - 16,66 - 6 CDN 13,33 13,33 0,00 7 DKN 13,33 13,33 0,00 8 DK 3,33 16,66 13,33 9 DGP 6,66 - - 10 EPP 16,66 13,33 3,33 11 FMS 10,00 13,33 3,33 12 HS 10,00 13,33 3,33 13 JNA 6,66 10,00 6,67 14 JCS 10,00 16,66 6,66 15 KVT 6,66 13,33 6,67 16 MS 3,33 10,00 6,67 17 NAW 6,66 13,33 6,67 18 PJN 6,66 10,00 6,67 19 PDR 13,33 13,33 0,00 20 PWL 10,00 13,33 3,33 21 RR 3,33 10,00 6,67 22 SJ 3,33 6,66 3,33 23 SR 10,00 6,66 3,34 24 TR 6,66 10,00 3,34 25 WEN 10,00 13,33 3,33 26 YR 13,33 6,66 6,67 27 FH 0,00 13,33 13,33 28 FVB - 0,00 - 29 VS - 13,33 - Jumlah 209,92 319,91 120,00 Tabel 4.B2 Jumlah Nilai Pre-test, Post-test dan Selisih pre dan post- test materi bilangan bulat t tabel dengan taraf signifikansi 5 = 2,069 4,60 2,069 Artinya adalah ditolak, yang berarti ada perbedaan signifikan antara soal pre-test bilangan bulat dan soal post-test bilangan bulat pada program Bridging Course. Dengan kata lain, soal bilangan bulat mengalami peningkatan. 2 Bilangan Pecahan Setelah mendapatkan nilai pre-test dan post-test, perlu dilakukan pengecekan apakah nilai yang didapat siswa berubah secara signifikan atau tidak. Untuk melakukan itu perlu dilakukan uji-t berpasangan yang dipersyarati oleh uji normalitas terlebih dahulu. No Absen Nama Siswa Bilangan Pecahan Pr Po Selisih 1 AMO 10,00 6,66 3,34 2 AMP 10,00 23,33 13,33 No Absen Nama Siswa Bilangan Pecahan Pr Po Selisih 3 ARK 3,33 13,33 10,00 4 AMK - - - 5 CKW - 26,66 - 6 CDN 10,00 16,66 6,66 7 DKN 10,00 16,66 6,66 8 DK 6,66 13,33 6,67 9 DGP 13,33 - - 10 EPP 13,33 20,00 6,67 11 FMS 6,66 13,33 6,67 12 HS 6,66 10,00 3,34 13 JNA 10,00 10,00 0,00 14 JCS 13,33 23,33 10,00 15 KVT 3,33 16,66 13,33 16 MS 6,66 16,66 10,00 17 NAW 6,66 13,33 6,67 18 PJN 3,33 10,00 6,67 19 PDR 13,33 10,00 3,33 20 PWL 16,66 20,00 3,34 21 RR 13,33 10,00 3,33 22 SJ 3,33 0,00 3,33 23 SR 6,66 10,00 3,34 24 TR 10,00 16,66 6,66 25 WEN 10,00 13,33 3,33 26 YR 16,66 26,66 10,00 27 FH 0,00 10,00 10,00 28 FVB - 3,33 - 29 VS - 20,00 - Tabel 4.B3 Selisih Nilai Pre-test dan Post-test materi bilangan pecahan Setelah memperoleh selisih antara nilai pre-test dan post- test kemudian urutkan selisih nilai tersebut dari yang terkecil hingga yang terbesar. 0,00 3,34 6,66 6,67 10,00 3,33 3,34 6,66 6,67 10,00 3,33 3,34 6,67 10,00 13,33 3,33 3,34 6,67 10,00 13,33 3,33 6,66 6,67 10,00 - Tabel 4.B4 Urutan Selisih Nilai pre-test dan post-test bilangan pecahan s = 3,47 0,00 1 1 24 -1,88 0,0301 0,0116 0,0301 3,33 4 5 24 -0,92 0,1788 0,0295 0,0121 3,34 4 9 24 -0,92 0,1788 0,1962 0,1545 6,66 3 12 24 0,04 0,5160 0,0160 0,0576 6.67 5 17 24 0,04 0,5160 0,1923 0,1506 10,00 5 22 24 1,00 0,8413 0,0754 0,0337 13,33 2 24 24 1,96 0,9750 0,0250 0,0166 Tabel 4.B5 Perhitungan Uji Normalitas D = maksimum 0,1962 , 0,1545 = 0,1962 Maka bisa disimpulkan data berdistribusi normal  bisa dilanjutkan uji-t. Setelah diketahui bahwa materi bilangan bulat berdistribusi normal, maka bisa dianjutkan dengan uji-t berpasangan. Berikut hipotesis uji yang digunakan Wilayah kritik: Ho ditolak jika t hitung - t tabel atau t hitung t tabel No Absen Nama Siswa Bilangan Pecahan Pr Po Selisih d 1 AMO 10,00 6,66 3,34 2 AMP 10,00 23,33 13,33 3 ARK 3,33 13,33 10,00 4 AMK - - - 5 CKW - 26,66 - 6 CDN 10,00 16,66 6,66 7 DKN 10,00 16,66 6,66 8 DK 6,66 13,33 6,67 9 DGP 13,33 - - 10 EPP 13,33 20,00 6,67 11 FMS 6,66 13,33 6,67 12 HS 6,66 10,00 3,34 13 JNA 10,00 10,00 0,00 14 JCS 13,33 23,33 10,00 15 KVT 3,33 16,66 13,33 16 MS 6,66 16,66 10,00 17 NAW 6,66 13,33 6,67 18 PJN 3,33 10,00 6,67 19 PDR 13,33 10,00 3,33 20 PWL 16,66 20,00 3,34 21 RR 13,33 10,00 3,33 22 SJ 3,33 0,00 3,33 23 SR 6,66 10,00 3,34 24 TR 10,00 16,66 6,66 25 WEN 10,00 13,33 3,33 26 YR 16,66 26,66 10,00 27 FH 0,00 10,00 10,00 28 FVB - 3,33 - 29 VS - 20,00 - Jumlah 223,25 389.92 156,67 Tabel 4.B6 Jumlah Nilai Pre-test, Post-test dan Selisih pre dan post- test materi bilangan pecahan t tabel dengan taraf signifikansi 5 = 2,069 7,76 2,069 Artinya adalah ditolak, yang berarti ada perbedaan signifikan antara soal pre-test bilangan pecahan dan soal post- test bilangan pecahan pada program Bridging Course. Dengan kata lain, soal bilangan pecahan mengalami peningkatan. 3 Bangun Datar Setelah mendapatkan nilai pre-test dan post-test, perlu dilakukan pengecekan apakah nilai yang didapat siswa berubah secara signifikan atau tidak. Untuk melakukan itu perlu dilakukan uji-t berpasangan yang dipersyarati oleh uji normalitas terlebih dahulu. No Absen Nama Siswa Bangun Datar Pr Po Selisih 1 AMO 16,66 16,66 0,00 2 AMP 9,00 13,33 4,33 3 ARK 20,00 20,00 0,00 4 AMK - - - 5 CKW - 13,33 - 6 CDN 16,66 20,00 3,34 7 DKN 10,00 23,33 13,33 8 DK 3,33 20,00 16,67 9 DGP 13,33 - - 10 EPP 13,33 16,66 3,33 11 FMS 13,33 16,66 3,33 No Absen Nama Siswa Bangun Datar Pr Po Selisih 12 HS 13,33 23,33 10,00 13 JNA 40,00 23,33 16,67 14 JCS 20,00 26,66 6,66 15 KVT 23,33 16,66 6,67 16 MS 20,00 23,33 3,33 17 NAW 20,00 26,66 6,66 18 PJN 20,00 23,33 3,33 19 PDR 16,66 20,00 3,34 20 PWL 20,00 20,00 0,00 21 RR 16,66 10,00 6,66 22 SJ 16,66 30,00 13,34 23 SR 20,00 33.33 13,33 24 TR 23,33 16,66 6,67 25 WEN 13,33 10,00 3,33 26 YR 23,33 20,00 3,33 27 FH 0,00 13,33 13,33 28 FVB - 0,00 - 29 VS - 20,00 - Tabel 4.B7 Selisih Nilai Pre-test dan Post-test materi bangun datar Setelah memperoleh selisih antara nilai pre-test dan post- test kemudian urutkan selisih nilai tersebut dari yang terkecil hingga yang terbesar. 0,00 3,33 3,34 6,67 13,33 0,00 3,33 4,33 6,67 13,34 0,00 3,33 6,66 10,00 16,67 3,33 3,33 6,66 13,33 16,67 3,33 3,34 6,66 13,33 - Tabel 4.B8 Urutan Selisih Nilai pre-test dan post-test bilangan pecahan s = 5,18 0,00 3 3 24 -1,29 0,0985 0,0265 0,0152 3,33 6 9 24 -0,65 0,2578 0,1172 0,0755 3,34 2 11 24 -0,65 0,2578 0,2005 0,1588 4,33 1 12 24 -0,46 0,3228 0,1772 0,1355 6,66 3 15 24 -0,01 0,4960 0,1290 0,0873 6.67 2 17 24 -0,01 0,4960 0,2123 0,1706 10,00 1 18 24 0,64 0,7389 0,0111 0,0306 13,33 3 21 24 1,28 0,8997 0,0247 0,0664 13,34 1 22 24 1,28 0,8997 0,0169 0,0247 16,67 2 24 24 1,92 0,9726 0,0274 0,0143 Tabel 4.B9 Perhitungan Uji Normalitas D = maksimum 0,2123 , 0,1706 = 0,2123 Maka bisa disimpulkan data berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan uji-t. Setelah diketahui bahwa materi bangun datar berdistribusi normal, maka bisa dianjutkan dengan uji-t berpasangan. Berikut hipotesis uji yang digunakan Wilayah kritik: Ho ditolak jika t hitung - t tabel atau t hitung t tabel No Absen Nama Siswa Bangun Datar Pr Po Selisih d 1 AMO 16,66 16,66 0,00 No Absen Nama Siswa Bangun Datar Pr Po Selisih d 2 AMP 9,00 13,33

Dokumen yang terkait

BAHAN AJAR BRIDGING COURSE MATEMATIKA SMP KELAS VIII

0 6 29

Meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika dengan metode tutor sebaya pada siswa kelas VII Honest SMP Kanisius Pakem.

3 14 162

Konsep diri siswa SMP : studi deskriptif pada siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap pembuatan satuan pelayanan bimbingan.

0 0 112

Kebiasaan belajar siswa-siswi kelas VII SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar.

1 3 79

Pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika pada pokok bahasan segitiga siswa kelas VII SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

0 1 142

Konsep diri siswa SMP studi deskriptif pada siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013 dan implikasinya terhadap pembuatan satuan pelayanan bimbingan

0 0 110

Pengaruh bridging course terhadap hasil belajar siswa kelas VII Cerdas SMP Kanisius Pakem Yogyakarta

12 59 262

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 SINGKAWANG

0 0 8

Upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Pakem Yogyakarta pada pokok bahasan segitiga dengan memanfaatkan program geogebra dalam proses pembelajaran remedial - USD Repository

0 1 235

Pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika pada pokok bahasan segitiga siswa kelas VII SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 - USD Repository

0 0 140