1. Analisis Data Hasil Belajar Siswa
Analisis data hasil belajar ini terbagi menjadi dua hal yaitu analisis data hasil belajar secara keseluruhan dan analisis data hasil belajar
berdasarkan tiap materinya. Kedua analisis yang dilakukan sama-sama menganalisis tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal pre-test dan post-
test , menghitung nilai rata-rata pre-test dan post-test serta menghitung
peningkatan hasil belajar pre-test dan post-test.
a. Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Sebelum memulai untuk menganalisis hasil pekerjaan siswa, terlebih dahulu melakukan analisis tingkat kesukaran soal. Hal ini
dilakukan untuk membandingkan jawaban siswa dengan tingkat kesukaran setiap item soal. Langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk menghitung tingkat kesukaran soal adalah : -
Inputkan nilai tiap item soal seluruh siswa yang mengikuti pre- test
dan post-test. -
Beri nilai 1 untuk item benar dan 0 untuk item salah -
Jumlahkan seluruh nilai benar dari setiap item soal. -
Bagi setiap jumlah benar di tiap item soal dengan jumlah siswa yang mengikuti pre-test atau post-test.
- Hasil yang didapatkan dibandingkan dengan kriteria tingkat
kesukaran soal yang sudah ditentukan.
No Soal No siswa
1 2
3 4
5 6
n 1
2 m
k L
O p q
R
Tabel 3.A4 lembar analisis kesukaran soal pre-test dan post-test
n = jumlah seluruh soal
m = jumlah siswa yang mengikuti pre-test dan post-test
k, l, o, p, q, r = jumlah benar setiap item soal
setelah mendapatkan jumlah benar dari setiap item soal, maka nilai tersebut k, l, o, p, q, r dibagi dengan m jumlah siswa yang
mengikuti pre-test dan post-test. Hasilnya dibandingkan dengan kriteria tingkat kesukaran soal.
Menurut Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen, kriteria kesukaran dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut :
Rentang Angka Kategori
0,30 Terlalu sukar
0,30 – 0,70
Sedang 0,70
Terlalu Mudah
Tabel 3.A5 Tabel Kategori Tingkat Kesukaran Soal
Dari tabel tersebut diatas dapat diartikan sebagai : 1 Soal yang memiliki rentang angka kurang dari 0,30 dianggap
sebagai soal dengan kategori terlalu sukar bagi siswa di kelas tersebut.
2 Soal yang memiliki rentang angka antara 0,30 hingga 0,70 dianggap sebagai soal dengan kategori cukup sedang bagi siswa
di kelas tersebut.
3 Soal yang memiliki rentang angka lebih dari 0,70 dianggap sebagai soal dengan kategori mudah bagi siswa di kelas tersebut.
b. Analisis Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal tes hasil belajar untuk dapat membedakan mendiskriminasikan antara testee
berkemampuan tinggi
dengan testee
berkemampuan rendah
sedemikian rupa sehingga sebagian besar testee berkemampuan tinggi lebih banyak menjawab betul, sementara testee berkemampuan rendah
sebagian besar menjawab salah Anas Sudijono, 2011:386 Tabel yang digunakan sama seperti tabel sebelumnya
No Soal No siswa
1 2
3 4
5 6
n R
1 2
m k
L O p
Q R
Tabel 3.A6 Lembar Analisis Daya Pembeda Soal
n = jumlah seluruh soal
m = jumlah siswa yang mengikuti pre-test dan post-test
k, l, o, p, q, r = jumlah benar setiap item soal
R = rangking Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencari daya pembeda soal
adalah :
- Buat rangking siswa berdasarkan jumlah soal yang dijawab dengan
benar. -
Setelah mendapat seluruh rangking siswa, buat 2 kategori kelas. kita sebut dengan kelas atas dan kelas bawah. Kelas atas terdiri dari siswa
dengan rangking tertinggi dan kelas bawah terdiri dari siswa dengan rangking terendah.
- Banyaknya siswa yang masuk ke dalam kelas atas dan kelas bawah
adalah 27 dari jumlah siswa yang mengerjakan soal. 27 diambil karena sudah ketetapan peneliti terdahulu.
- Buat tabel baru untuk memasukkan nilai dari siswa kelas atas dan
kelas bawah. Tabel yang dibuat sama seperti tabel sebelumnya namun perlu diurutkan dari rangking tertinggi dari tiap kelasnya.
- Buat tabel baru kembali untuk perhitungan daya pembeda soal
No Soal
B
A
B
B
J
A
J
B
P
A
= P
B
= D = P
A
- P
B
Kategori
Tabel 3.A7 Tabel Hitung Daya Pembeda Soal
B
A
= jumlah benar di kelas atas di nomor-
B
B
= jumlah benar di kelas bawah di nomor-
J
A
= jumlah siswa di kelas atas
J
B
= jumlah siswa di kelas bawah
P
A
= jumlah benar di kelas atas di nomor- dibagi dengan jumlah
siswa di kelas atas
P
B
= jumlah benar di kelas bawah di nomor- dibagi dengan jumlah
siswa di kelas bawah
D = P
A
- P
B
Setelah menghitung seluruhnya, kita padankan D dengan kategori berdasarkan Anas Sudijono.
Rentang Angka Kategori
0,00 - 0,20 Daya Pembeda Jelek
0,20 - 0,40 Daya Pembeda Sedang
0,40 - 0,70 Daya Pembeda Baik
0,70 – 1,00
Daya Pembeda Baik Sekali 0,00
Daya Pembeda Jelek Sekali
Tabel 3.A8 Tabel Kategori Daya Pembeda Soal
Dari tabel diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut : -
Daya pembeda jelek : testee berkemampuan tinggi lebih banyak menjawab salah daripada testee berkemampuan rendah
- Daya pembeda sedang : testee berkemampuan tinggi seimbang
dengan testee berkemampuan rendah dalam menjawab soal. -
Daya pembeda baik : testee berkemampuan tinggi lebih banyak menjawab benar daripada testee berkemampuan rendah
- Daya pembeda baik sekali : testee berkemampuan tinggi dominan
menjawab benar daripada testee berkemampuan rendah -
Daya pembeda jelek sekali : testee berkemampuan tinggi dominan menjawab salah daripada testee berkemampuan rendah.
c. Nilai Rata-rata