Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II

diri, kritis, kooperatif dalam mengikuti model pembelajaran ini. Siswa diminta mempelajari materi secara keseluruhan untuk memperoleh gambaran tentang konsep-konsep secara menyeluruh. b Pengelompokan Misalkan dalam kelas ada 20 siswa, selanjutnya mereka dibagi menjadi 5 grup A-E yang heterogen dalam kemampuan IPS. Berilah indeks 1 untuk kelompok siswa “sangat baik”, indeks 2 untuk kelompok, siswa yang “baik”, indeks 3 untuk kelompok “sedang” dan indeks 4 untuk kelompok “rendah”, misalkan A1 berarti grup A dari kelompok sangat baik,….., A4 grup A dari kelompok rendah Tiap grup akan berisi: Grup A A1, A2, A3, A4 Grup B B1, B2, B3, B4 Grup C C1, C2, C3, C4 Grup D D1, D2, D3, D4 Grup E E1, E2, E3, E4 c Pembentukan dan pembinaan kelompok expert Selanjutnya grup itu dipecah menjadi kelompok yang akan mempelajari materi yang peneliti berikan dan dibina supaya jadi expert, berdasarkan indeksnya. Kelompok 1A1, B1, C1, D1, E1 Kelompok 2 A2, B2, C2, D2, E2 Kelompok 3 A3, B3, C3, D3,E3 Kelompok 4 A4, B4, C4, D4, E4 d Diskusi pemaparan kelompok ahli dalam grup Expertist peserta didik ahli dalam konsep tertentu ini, masing- masing kembali dalam grup semula. Pada fase ini kelima grup 1-5 memiliki ahli dalam konsep-konsep tertentu worksheet 1-4. Selanjutnya pendidik mempersilahkan anggota grup untuk mempresentasikan keahliannya kepada grupnya masing-masing, satu-persatu Aturan dalam fase ini adalah: 1 Siswa memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap anggota tim mempelajari materi yang diberikan. 2 Memperoleh pengetahuan baru adalah tanggung jawab bersama, jadi tidak ada yang selasi belajar sampai setiap anggota menguasai konsep. 3 Tanyakan kepada anggota grup sebelum tanya kepada pendidik. 4 Pembicara dilakukan secara pelan agar tidak mengganggu grup lain. 5 Akhiri diskusi dengan “merayakannya” agar memperoleh kepuasan, e Tes Penilaian Pada fase ini guru memberikan tes tulis untuk dikerjakan oleh siswa yang seluruh konsep yang didiskusikan. Pada tes ini siswa tidak diperkenankan untuk bekerja sama f Pengakuan kelompok Penilaian pada pembelajaran kooperatif berdasarkan skor peningkatan individu, tidak didasarkan pada skor akhir yang diperoleh siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor sebelumnya. Setiap siswa dapat memberikan kontribusi poin maksimum pada kelompoknya dalam sistem skor kelompok. Siswa memperoleh skor untuk kelompoknya didasarkan pada skor kuis mereka melampaui skor dasar mereka.

E. Pembelajaran IPS

Sebelum membahas mengenai materi permasalahan sosial pada mata pelajaran IPS, maka perlu diketahui beberapa hal, sebagai berikut: 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga 2003:424, ilmu pengetahuan sosial diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi. IPS didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang manusia di dalam kelompok yang disebut masyarakat, dengan menggunakan ilmu politik, ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, dan antropologi Menurut Solehatin 2007:15 pola pembelajaran pendidikan IPS menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan. Mata pelajaran yang dapat dijadikan sumber pada pengajaran IPS yaitu geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, politik, a Geografi: mengungkapkan kesuburan tanah, jenis-jenis mata pencaharian penduduk, jenis dan penyebaran sumber daya, transportasi- komunikasi, iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan, pemukiman, tenaga air, globe dan peta, dan lain sebagainya. b Sejarah: mengungkapkan peristiwa-peristiwa berdasarkan kurun waktunya. c Ekonomi: mengungkapkan usaha memenuhi kebutuhan materi dari sumber daya dan modal yang terbatas, produksi bahan kebutuhan, pengangkutannya, distribusinya. d Antropologi: mengungkapkan bagaimana kemampuan manusia menciptakan hasil-hasil kebudayaan dengan perkembangannya dari keadaan yang sederhana kepada keadaan yang maju. e Ilmu politik: menyajikan pelajaran tentang pemerintahan, kenegaraan, proses politik, dan tentang kebijaksanaan. f Sosiologi: mengungkapkan relasi sosial manusia dengan segala faktor dan pengorganisasiannya Ilmu pengetahuan sosial merupakan kajian tentang manusia dan dunia sekelilingnya. IPS lahir dari keinginan para pakar pendidikan untuk “membekali” para siswa supaya nantinya mampu menghadapi dan menangani kompleksitas kehidupan di masyarakat yang sering berkembang secara tidak terduga. “Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah bidang-bidang keilmuwan yang mempelajari manusia sebagai anggota masyaraka t”. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan yaitu mereka memandang IPS sebagai suatu ilmu, IPS mempelajari hubungan antara manusia dan sekelilingnya sebagai anggota masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan suatu ilmu yang memiliki kajian luas antara manusia dan dunianya. 2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial