Hipotesis Tayangan Iklan dan Brand Awareness Khalayak (Studi Korelasional Iklan NutriSari Versi Joshua Suherman Di Televisi Swasta Indonesia Terhadap Brand Awareness Para Atlet Baseball dan Softball PengCab Perbasasi Medan)

47

II.5 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi Nazir, 1988: 182. Berdasarkan konsep dan teori sebagaimana yang telah peneliti kemukakan di atas maka peneliti menggunakan hipotesis penelitian, yakni: Ho = Tidak terdapat hubungan antara iklan NutriSari versi Joshua Suherman terhadap brand awareness khalayak pada para Atlet Pelatda Baseball Softball Medan. Ha = Terdapat hubungan antara iklan NutriSari versi Joshua Suherman terhadap brand awareness para Atlet Pelatda Baseball Softball Medan. Universitas Sumatera Utara 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Tentang Olah Raga Baseball dan Softball Lapangan Rimbawan USU Lapangan Rimbawan USU merupakan satu-satunya lapangan Baseball dan Softball yang ada di kota Medan. Lapangan ini pertama kali digunakan pada tahun 1978. Pada masa pembangunannya, Lapangan Rimbawan hanya digunakan untuk bermain Softball. Olah raga Softball sendiri pertama kali dimainkan di Medan pada tahun 1957. Dengan keterbatasan informasi yang ada mengenai cara bermain maupun peraturan Softball, maka pada saat itu para warga negara Amerika yang sedang menjadi relawan di Dolok Merangir, Simalungun diundang untuk memberikan pelatihan kepada para atlet di kota Medan. Pada Agustus tahun 1973, tim Softball Sumatera Utara untuk pertama kalinya turut serta dalam PON VIII di Jakarta. Olah raga Baseball baru mulai dimainkan di Medan pada tahun 2000. Sampai saat ini Lapangan Rimbawan digunakan oleh 8 delapan tim Baseball dan 5 lima tim Softball. Untuk di Medan sendiri, Baseball dikhususkan untuk atlet pria sementara Softball untuk atlet wanita. Namun pada tingkat Nasional, Softball juga dimainkan oleh atlet pria. Perbedaan Baseball dan Softball diantaranya adalah perbedaan ukuran bola yang digunakan, jarak antar base ke base, teknik melempar dan juga peraturan yang digunakan. Jumlah pemain yang berada di lapangan ketika sedang jaga adalah 9 sembilan orang melawan tim pemukul yang berjumlah sama. Ke-delapan tim Baseball tersebut adalah Mocxy 19 anggota, Sora 14 anggota, Mizu 12 anggota, Vanderfull 11 anggota, Valhalla 16 anggota, Prambors 10 anggota, Unimed 16 anggota dan Pelatda 23 anggota yang merupakan hasil perekrutan dari semua tim. Ke-lima tim Softball yaitu Mocxy 14 anggota, Vanderfull 12 anggota, Valhalla 12 anggota, Unimed 14 anggota dan Pelatda 21 orang yang merupakan hasil perekrutan dari tim yang ada. Universitas Sumatera Utara 49 Atlet Pelatda merupakan atlet binaan provinsi yang berada di bawah KONI Komite Olahraga Nasional Indonesia dan secara langsung ditangani oleh PengCab PERBASASI Medan Pengurus Cabang Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia. III.2 Visi dan Misi PengCab PERBASASI Medan Visi : Berprestasi secara profesional dan membangun citra baik baseball softball Kota Medan Misi : 1. Memberikan dukungan kepada para atlet untuk mencapai puncak prestasi. 2. Menggali dan mengembangkan potensi dan prestasi keolahragaan baseball softball dengan cara yang inovatif dan berkarakter. 3. Berperan aktif dalam kejuaraan-kejuaraan tingkat daerah, tingkat nasional maupun tingkat internasional. 4. Mengharumkan nama Kota Medan dengan Olahraga Baseball dan Softball yang berprestasi di tingkat daerah, tingkat nasional maupun tingkat internasional.

III. 3. Struktur Organisasi PengCab PERBASASI Medan

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran atau susunan perangkat instansi, perusahaan atau organisasi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Penyediaan lingkungan kerja dan fasilitas yang sesuai dengan penempatan pada masing-masing orang yang ditugaskan pada struktur organisasi sangat berpengaruh pada lancarnya roda-roda kegiatan hingga membuat kenyamanan dan keamanan semua pengurus maupun anggota organisasi. Pengorganisasian yang baik dan terstruktur akan sangat berpengaruh sehingga dapat mempermudah suatu instansi dalam menyelesaikan aktifitas sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal. Universitas Sumatera Utara 50 Struktur organisasi disusun dengan memperlihatkan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Adapun bentuk struktur organisasi Pengcab Perbasasi Medan dapat dilihat dari data berikut ini: Struktur Organisasi PengCab PERBASASI Medan DEWAN PENASEHAT : Padmi Sembiring, ST KETUA UMUM : Irfan Riady, SP KETUA HARIAN : Asthar Pramana Abdard, ST SEKRETARIS : Chandra Fadhillah Dhuha BENDAHARA : Tri Teguh Mahdata, ST KABID PEMBINAAN PRESTASI : RA Mahyul Dani KABID PENELITIAN PENGEMBANGAN : Budi Irawan, SE KABID HUMAS : Bachyuni Amin KABID PERWASITAN : Musa Surbakti KABID PERALATAN PERAWATAN : Nasrullah Saputra Universitas Sumatera Utara 51 III.4. Uraian Tugas Susunan organisasi di PengCab PERBASASI Medan yaitu sebagai berikut: 1. Dewan Penasehat Dewan Penasehat adalah suatu Dewan yang anggotanya terdiri dari orang- orang tertentu yang karena jabatannya, keahliannya dan pengalamannya serta atas kesediaannya diangkat menjadi Pembimbing atau Penasehat. Tugas dan tanggung-jawabnya adalah memberikan saran-saran, nasehat serta bimbingan, baik diminta maupun tidak diminta, dalam rangka memajukan organisasi. 2. Ketua Umum Ketua Umum adalah pemimpin organisasi yang bertugas memimpin rapat- rapat Pengurus dan rapat-rapat Anggota, baik rapat reguler maupun rapat khusus. Ketua mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus sebagai keputusan organisasi. Ketua juga mewakili organisasi dalam menandatangani dan memelihara hubungan baik dengan pihak ketiga. Mengawasi dan bertanggung jawab atas semua kegiatan yang diselenggarakan organisasi. Memastikan bahwa PengCab PERBASASI sebagai organisasi dapat mencapai tujuannya secara efektif sebagaimana diatur dalam pasal yang berlaku. 3. Ketua Harian Ketua Harian bertindak sebagai Ketua apabila Ketua Umum berhalangan hadir dan mengurus bidang administrasi. Bertanggung jawab melakukan pengawasan pekerjaan secara langsung pada setiap Kepala Bidang. 4. Sekretaris Sekretaris merencanakan, mengkordinasikan dan menyelenggarakan semua kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas. Sekretaris bertanggung jawab atas semua kegiatan organisasi atas petunjuk dan pengarahan Ketua Umum. Pada batas-batas tertentu, Sekretaris dapat mewakili Ketua dalam hal-hal yang tidak bersifat menentukanmemutuskan. 5. Bendahara Bendahara bertanggung jawab atas semua kegiatan yang menyangkut keuangan organisasi atas pengendalian dan pengarahan dari Ketua. Bendahara menyiapkan Rencana Anggaran Pendapatan R.A.P dan Rencana Anggaran Universitas Sumatera Utara 52 Belanja R.A.B serta merencanakan upaya peningkatan dana untuk kepentingan organisasi. 6. Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Kabid Pembinaan dan Prestasi Kabid Pembinaan dan Prestasi bertanggung jawab dalam mempersiapkan program latihan jangka pendek maupun jangka panjang untuk para atlet. Sekaligus meninjau yang menjadi kelemahan atau kelebihan para atlet untuk dapat dibina selalu menghasilkan prestasi. 7. Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Kabid Litbang Kabid Litbang menyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta perekrutan para atlet. Kabid Litbang juga merencanakanmengikuti penyelenggaraan perlombaan-perlombaan dan upaya peningkatan prestasi. 8. Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Kabid Humas Kabid Humas bertanggung jawab menjadi jembatan antara Pengcab Medan dengan masyarakat luar dalam memperkenalkan program-program ataupun acara-acara yang diselenggarakan atau diikuti oleh para atlet. Kabid Humas juga bertanggung jawab bagaimana olahraga baseball dan softball dapat dikenal masyarakat. 9. Ketua Bidang Perwasitan Kabid Perwasitan Kabid Perwasitan wajib menyelenggarakan serta mengawasi Pendidikan dan Pelatihan di bidang coaching dan scoring sekaligus memelihara mutu sarananya. Kabid Perwasitan bertanggung-jawab terhadap pelaksanaan Peraturan Permainan dan menunjuk Umpire untuk pertandingan kompetisi. 10. Ketua Bidang Peralatan dan Perawatan Kabid. Peralatan dan Perawatan Kabid Peralatan dan Perawatan bertanggung-jawab sebagai konsultan mengenai kebutuhan peralatan softball dan baseball sekaligus mengurus pengadaan pemeliharaan sarana penunjang latihan. Melaksanakan pengelelolaan perlengkapan dan fasilitasi ruang rapat. Universitas Sumatera Utara 53 III.5 Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional, yaitu metode yang berusaha untuk meneliti sejauhmana variasi pada suatu varibel berhubungan dengan variasi- variasi pada variabel lainnya Rakhmat, 2007:27. Kelebihan metode korelasional adalah dapat mengukur hubungan diantara berbagai variabel, meramalkan variabel tidak bebas, dan memudahkan untuk membuat pandangan eksperimen. Sedangkan kelemahan metode ini adalah korelasi yang tinggi dapat menunjukkan hubungan sebab akibat. III.6 Populasi dan Sampel III.6.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan dan tumbuh- tumbuhan, gejala- gejala, nilai tes atau peristiwa- peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian Nawawi, 2001:141. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi yang dijadikan objek penelitian adalah para Atlet Baseball dan Softball PengCab PERBASASI Medan di Lapangan Rimbawan USU. Tabel 7 Jumlah Atlet Pelatda Baseball 23 Jumlah Atlet Pelatda Softball 21 Total 44 III.6.2 Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu Nawawi, 2001:144. Jika populasi tidak terlalu banyak, maka digunakan total sampling Prasetyo, 2005:121, artinya keseluruhan jumlah populasi dijadikan dari sampel. Menurut Arikunto 2002:12, jika populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sampel dari penelitian ini adalah para atlet Baseball dan Softball PengCab PERBASASI Medan di Lapangan Rimbawan USU yang berjumlah 44 orang dengan menggunakan total sampling. Universitas Sumatera Utara 54 III.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian kepustakaan library research Penelitian kepustakaan dilakukan dengan melakukan studi terhadap literatur dan berbagai sumber bacaan yang relevan dan dapat mendukung jalannya penelitian. Studi kepustakaan dilakukan melalui buku-buku, jurnal, dan internet yang memiliki kaitan dengan penelitian. 2. Penelitian lapangan field research Pengumpulan data di lapangan meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian yang dilakukan melalui kuesioner, sebagai alat pengumpul data, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis, yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden. Sehubungan dengan itu, kuesioner dapat disebut juga sebagai wawancara interview tertulis Nawawi, 1995: 120. Penelitian ini dilakukan di Jalan Almamater, Lapangan Rimbawan Pintu III USU Medan. III.8 Pelaksanaan Pengumpulan Data Peneliti mengumpulkan data penelitian dari berbagai bahan bacaan seperti buku dan bahan-bahan lainnya yang diperoleh peneliti dari berbagai situs internet. Kemudian peneliti mempelajari bahan bacaan tersebut, sehingga diperoleh data- data yang relevan dan dapat mendukung penelitian ini. Untuk memperoleh data jumlah Atlet Baseball dan Softball PengCab PERBASASI Medan di Lapangan Rimbawan, peneliti langsung mendatangi Ketua Harian PengCab Perbasasi Medan. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah atlet Pelatda Baseball berjumlah 23 orang dan atlet Pelatda Softball berjumlah 21 orang. Selanjutnya peneliti mengajukan surat penelitian dari bagian pendidikan FISIP USU, untuk melakukan penelitian di Lapangan Rimbawan yang menjadikan para atlet sebagai khalayaknya dengan cara memberikan kuesioner. Peneliti menyebarkan kuesioner selama kurang lebih dua minggu yakni mulai Mei 2013 – Juni 2013 di Lapangan Rimbawan USU di sore hari menunggu para atlet selesai latihan wajib. Pada saat pengisian kuesioner, peneliti Universitas Sumatera Utara 55 membimbing responden dalam menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan , terutama untuk pertanyaan-pertanyaan yang tidak dimengerti oleh responden untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Setelah kuesioner disebarkan, maka peneliti menganalisa data dengan menggunakan penganalisaan tabel tunggal dan analisis statistik deskriptif. III.9 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan Singarimbun, 2006:263. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa yakni: 1. Analisis Tabel Tunggal Yaitu suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data kolom yang merupakan sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori Singarimbun, 2006:273. 2. Uji Hipotesis Yaitu pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus koefisien korelasi tata jenjang oleh Spearman Spearman’s Rho Rank-Order Correlations. Dalam teknik ini setiap data dari variabel- variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai yang terbesar Bungin, 2001:242. Rumus Koefisien korelasinya Kriyantono, 2008:176 adalah: Rs Rho = koefisien korelasi rank order Angka 1 = bilangan konstan 6 = bilangan konstan Universitas Sumatera Utara 56 d = perbedaaan antara pasangan jenjang ∑ = sigma atau jumlah N = jumlah individu dalam sampel Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika r s 0, maka hipotesa ditolak. Jika r s 0, maka hipotesa diterima. Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford Rakhmat, 2004:29: 0,20 = Hubungan rendah sekali ; lemas sekali 0,20 - 0,40 = Hubungan rendah tetapi pasti 0,41 - 0,70 = Hubungan yang cukup berarti 0,71 - 0,90 = Hubungan yang tinggi; kuat 0,90 = Hubungan sangat tinggi;kuat sekali;dapat diandalkan Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika n 10, digunakan rumus t test pada tingkat signifikasi 0,05 Kriyantono, 2008:177 sebagai berikut: Keterangan: t = nilai t hitung r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel jika t hitung t tabel , maka hubungannya signifikan jika t hitung t tabel , maka hubungannya tidak signifikan 3. Teknik Pengolahan Data Setelah peneliti berhasil mengumpulkan data dari 71 orang responden, kemudian dilakukan pengolahan data dengan tahap-tahap berikut: 1. Penomoran kuesioner Penomoran kuesioner yaitu memberikan nomor urut kuesioner sebagai pengenal, yakni mulai dari 1-44. Universitas Sumatera Utara 57 2. Editing Editing yaitu proses pengedian jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian kotak kode yang disediakan. 3. Coding Coding yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka score. 4. Inventarisasi variabel Inventarisasi variabel yaitu data mentah yang diperoleh dan dimasukkan ke dalam lembar Foltron Cobol FC sehingga data dalam satu kesatuan. 5. Menyediakan kerangka tabel Banyaknya kerangka tabel minimal sejumlah pertanyaan dalam bentuk kuesioner, maksimal sesuai dengan bentuk kebutuhan analisis kerangka tabel ini dilengkapi dengan nomor tabel, judul tabel, kolom vertikal, dan horizontal, kategori dan indikator, frekuensi, persen dan jumlah. Fungsi kerangka tabel ini untuk mewadahi sebaran data dalam penelitian. 6. Tabulasi data Tabulasi data yaitu memindahkan variabel responden dari lembar Foltron Cobol FC ke dalam kerangka tabel. Adapun tabel yang disajikan berbentuk tabel tunggal. Penyebaran data dalam tabel secara pasti melalui kategori, frekuensi, persentase dan selanjutnya analisis. Universitas Sumatera Utara 58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Iklan Dan Brand Awareness Siswa (Studi Korelasional Iklan “Pocari Sweat versi Irfan Bachdim” Di Televisi Terhadap Brand Awareness Murid – Murid SD Negeri 106837 Melati II Perbaungan)

2 55 107

Iklan Dan Brand Awareness Khalayak (Studi Korelasional Iklan “Mie Gelas“ Versi Luna Maya Di Televisi Terhadap Brand Awareness Khalayak di SMA Negri 13 Medan)

0 35 102

Pengaruh penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi dan pesan iklan televisi terhadap efektifitas iklan serta dampaknya dalam menumbuhkan brand awareness pada program periklanan produk indosat IM3

0 12 136

Iklan Manulife dan Brand Awareness (Studi Korelasional Analisis Iklan Manulife terhadap Brand Awareness Nasabah PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia di Kota Medan)

0 0 16

Iklan Manulife dan Brand Awareness (Studi Korelasional Analisis Iklan Manulife terhadap Brand Awareness Nasabah PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia di Kota Medan)

0 0 2

Iklan Manulife dan Brand Awareness (Studi Korelasional Analisis Iklan Manulife terhadap Brand Awareness Nasabah PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia di Kota Medan)

0 0 11

Iklan Manulife dan Brand Awareness (Studi Korelasional Analisis Iklan Manulife terhadap Brand Awareness Nasabah PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia di Kota Medan)

0 0 25

Iklan Manulife dan Brand Awareness (Studi Korelasional Analisis Iklan Manulife terhadap Brand Awareness Nasabah PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia di Kota Medan)

0 0 3

Tayangan Iklan dan Brand Awareness Khalayak (Studi Korelasional Iklan NutriSari Versi Joshua Suherman Di Televisi Swasta Indonesia Terhadap Brand Awareness Para Atlet Baseball dan Softball PengCab Perbasasi Medan)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Tayangan Iklan dan Brand Awareness Khalayak (Studi Korelasional Iklan NutriSari Versi Joshua Suherman Di Televisi Swasta Indonesia Terhadap Brand Awareness Para Atlet Baseball dan Softball PengCab Perbasasi Medan)

0 0 8