Alat Pelindung Diri APD Pekerjaan Konstruksi

korban adalah pekerja khusus konstruksi atap, sebagian lagi pekerja pemeliharaan dan pembersihan atap. Beberapa dari pekerja ini meninggal setelah terjatuh dari pinggiran dan atap yang miring. Banyak pekerja yang meninggal setelah terjatuh melalui bahan-bahan yang mudah pecah. Pada atap yang mudah pecah atau yang sangat miring, dapat menggunakan tangga atap yang dibuat khusus atau papan geser untuk membagi beban pekerja dan bahan. Pagar pengaman dan papan pelindung atau penghalang yang sesuai dipasang pada pinggiran atau bagian dari atap biasanya diperlukan untuk menahan pekerja dan bahan-bahan terjatuh. Menurut Rijanto 2010, sebagai tindakan pengamanan pada pekerjaan atap yaitu: 1. Jalan yang aman ke dan dari atap, contohnya suatu perancah. 2. Suatu sarana yang aman untuk bergerak melintasi atap, contohnya tangga atap yang sesuai atau papan geser. 3. Suatu sarana yang aman untuk bekerja ditas atap atau suatu anjungan yang berpagar pengaman, contohnya suatu perancah atau anjungan bergerak. 4. Jangan melemparkan bahan-bahan seperti kepingan atap bekas, puing-puing ubin dan sebagainya, gunakan kantong peluncur atau turunkan dengan menggunakan tempat tersendiri.

2.4.8. Alat Pelindung Diri APD Pekerjaan Konstruksi

Menurut Rijanto 2010, pada hampir semua lokasi ada resiko cedera akibat benda-benda yang jatuh dan resiko cedera kaki. Minimalkan resiko ini dengan menyediakan penghalang yang sesuai, dan papan penahan kaki atau peralatan lain pada pinggiran suatu anjungan kerja untuk mencegah benda-benda jatuh. Jaga keteraturan lokasi dan jaga jalanan tetap bersih. Terhadap resiko yang tersisa sediakan pelindung kepala dan kaki yang sesuai. Universitas Sumatera Utara Menurut Rijanto 2010, kebijakan tentang APD meliputi: 1. Diupayakan untuk menghilangkan sumber bahaya ditempat kerja. 2. Apabila tidak memungkinkan untuk menghilangkan semua sumber bahaya, APD akan disediakan bagi seluruh pekerja untuk melindungi, baik dari cedera maupun bahaya terhadap kesehatan. 3. Perlindungan dengan APD ini akan diberikan juga kepada para pekerja kontraktor dan tamu, sama seperti yang diberikan kepada pekerja perusahaan. 4. Semua APD yang disediakan harus dibuat sesuai standar yang berlaku, sesuai dengan kebijakan mitra kerja, yang disetujui oleh perusahaan. 5. APD akan diberikan kepada pekerja berdasarkan kebutuhan, dengan pengertian bahwa beberapa pekerjaan mungkin memerlukan standar yang berbeda dengan lainya, dan beberapa pekerjaan mungkin memerlukan penggantian yang lebih sering dari yang lainya. 6. Penggunaan APD didalam operasi perusahaan secara terus-menerus dimonitor oleh atasannya, didata dan dilaporkan kepada pimpinan. a. Alat Pelindung Diri Untuk Pelindung Kepala Topi pelindung kepala diperlukan bila seseorang kemungkinan akan kejatuhan benda- benda atau terbentur kepalanya terbenturterantuk. Beberapa bahaya yang perlu diperhitungkan: 1. Bahan yang runtuh saat pekerjaan penggalian. 2. Benda yang jatuh dari suatu anjungan kerja. Universitas Sumatera Utara 3. Benda yang jatuh saat diangkat dengan derekalat angkat, saat atau dimuat atau dibawa oleh kendaraan. 4. Bagian perancah yang jatuh saat membangun atau membongkarnya. b. Alat Pelindung Diri Untuk Pelindung Kaki Melindungi kaki dari resiko: 1. Benda yang jatuh ke kaki. 2. Paku, atau benda tajam lainya yang menusuk telapak kaki 3. Benda tajam yang melukai urat nadi kaki. c. Alat Pelindung Mata Ini diperlukan untuk melindungi terhadap: 1. Benda-benda beterbangan, misalnya bila menggunakan alat penanam paku. 2. Percikan, misalkan saat memotong dengan piringan. 3. Radiasi ultra violet saat pengelasan diperlukan pelindung atau penutup khusus. 4. Percikan bahan kimia. 5. Pekerjaan pengelasan, pemotongan logam, menggerinda. d. Alat Pelindung Diri Pakaian Kerja Banyak kecelakaan terjadi saat pekerja posisi berbahaya tetapi tidak kelihatan. Penting untuk merencanakan pekerjaan juga untuk menghindarkan orang pada posisi yang demikian. Bila memungkinkan sdiakan pakaian yang terlihat cerah, mudah terlihat. Pakaian yang terlihat cerah diperlukan antara lain bila pekerja: 1. Berhubungan dengan kendaraan, misalnya harus memberi tanda membantu pergerakan kendaraan, dan pekerja yang bekerja dijalanan. Universitas Sumatera Utara 2. Agar mudah terlihat oleh sesama pekerja, misalnya pada pekerjaan membantu operasi pengangkatan agar mudah terlihat oleh operator alat angkatnya. e. Alat Pelindung Diri Sarung Tangan Sarung tangan yang sesuai dapat melindungi terhadap debu misalnya semen, beton cair dan bahan pelarut yang dapat menyebabkan penyakit kulit. Jjuga akan melindungi terhadap teriris dan tergores saat menangani batu bata, besi dan kayu Rijanto, 2010.

2.4.9. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Proyek Konstruksi

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Berdasarkan Kebiasaan Sarapan pada Pekerja Kurir Pengiriman Barang JNE di Kota Medan Tahun 2015

2 66 127

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan pada Pekerja Pembuatan Pipa dan Menara Tambat Lepas Pantai (EPC3) di Proyek Banyu Urip PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013

1 48 184

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja Workshop Di PT. X Jakarta Tahun 2013

1 19 149

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) (STUDI KASUS : PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PELAYANAN PAJAK DI BANTUL, DIY)

0 7 65

ANALISIS PENGARUH KERJA LEMBUR TERHADAPPRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS PENGARUH KERJA LEMBUR TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAPEFEKTIVITAS KERJA LEMBUR PADA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA LEMBUR PADA PROYEK KONSTRUKSI.

0 7 13

PENGARUH PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KUALITAS HASIL KERJA DAN KENYAMANAN PEKERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI PROBOLINGGO

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Waktu Kerja Lembur dan Jenis Tugas Terhadap Tingkat Kelelahan Pekerja Proyek Pembangunan Gedung Telkomsel di Kota Medan Tahun 2013

0 0 9

PENGARUH WAKTU KERJA LEMBUR DAN JENIS TUGAS TERHADAP TINGKAT KELELAHAN PEKERJA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TELKOMSEL DI KOTA MEDAN TAHUN 2013 SKRIPSI

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK TUGAS AKHIR - PENGARUH MOTIVASI KERJA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK - repository perpustakaan

0 0 14