dengan sebelumnya. Dan selama proses pengecorannya pun juga harus dipadatkan, sehingga cor beton penuh mengisi bekisting.
4. Pekerjaan Finishing
Jika struktur telah berdiri kokoh, baru dapat dilanjutkan dengan pengerjaan finishing, yaitu pengerjaan dinding, elektrikal dan sanitasi, pemasangan keramik, pengecatan dan
sebagainya. Namun, pengerjaan finishing inilah yang membutuhkan waktu paling lama, karena pengerjaannya harus hati-hati sehingga didapat bentuk yang rapi dan sesuai perencanaan.
2.4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bangunan. 2.4.1. Pengendalian
Hygiene dan Kesehatan Kerja
Yang dimaksud dengan pengendalian kesehatan dan higiene adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk melindungi kesehatan pekerja dan yang lainya dari bahaya yang mungkin timbul
sehubungan dengan operasi perusahaan. Kegiatan ini tidak hanya terbatas pada diagnosis dan pengobatan penyakit akibat kerja, tetapi juga upaya yang diperlukan untuk melindungi pekerja
dari penyakit Rijanto, 2010.
2.4.2. Identifikasi Bahaya Terhadap Kesehatan
Pekerjaan untuk mengidentifikasi bahaya terhadap kesehatan ditempat kerja harus dilakukan dengan resmi, terencana, menyeluruh dan dengan teknik yang akurat. Metodanya
dapat melalui inspeksi, pengamatan pekerjaan, survai dan penilaian teknis, serta pengawasan terhadap pengadaan bahan-bahan dan kontrak pekerjaan Rijanto, 2010.
2.4.3. Pengendalian Bahaya
Universitas Sumatera Utara
Apabila diketahui adanya bahaya, tindakan harus segera dilakukan untuk mengendalikan dampaknya terhadap pekerja, yang terbaik adalah dengan cara menghilangkan sumber
bahayanya. Sebagai contoh, mengganti bahan yang berbahaya dengan bahan yang kurang berbahaya, menambah penerangan lampu, rekayasa untuk menghilangkan bahaya kebisingan dan
getaran. Sebagai upaya terakhir apabila apabila tidak mungkin menghilangkan bahayanya sampai pada batas aman, maka harus disediakan alat pelindung diri yang khusus dirancang untuk
melinduginya Rijanto, 2010.
2.4.4. Pedoman Praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pekerjaan Konstruksi
Pada pekerjaan konstruksi kebanyakan bahaya-bahayanya adalah nyata. Sebagian besar dapat ditemukan hampir disetiap lokasi. Penyebab dari kecelakaan-kecelakaan dapat diketahui
dengan baik dan sering kali terulang lagi. Terlalu seringnya terjadinya kecelakaan biasanya hanya dilihat sebagai bagian dari pekerjaan yang tidak terelakkan , dengan demikian tidak ada
tindakan yangdilakukan untuk mengontrol resiko-resiko yang timbul. Akibatnya, angka kecelakaan dan sakit akibat pekerjaan tetap tinggi Rijanto, 2010.
2.4.5. Mesin-mesin dan Peralatan
Pekerjaan konstruksi modern memerlukan berbagai mesin: peralatan penanganan bahan untuk persiapan lokasi, alat menggali, pengaduk beton atau truk pengangkut bahan-bahan
struktur, dan lainya. Hanya petugas yang berwenang yang boleh mengoperasikan mesin-mesin dan peralatan, operator harus mengoperasikan mesin-mesin dan peralatan dengan tidak
membahayakan orang-orang dan harta benda, selalu mengamati kecepatan dan batas beban yang aman, tidak boleh meninggalkan mesin-mesin atau peralatan yang sedang beroperasi tanpa
pengawasan, memberikan pelindung untuk sabuk mesin, puli, roda gigi, rantai, piringan dan bagian yang berputar dari mesin-mesin Rijanto, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.4.6. Pekerjaan Pencetakan dan Pengecoran Beton