Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

33 Peneliti memilih beberapa guru tersebut sebagai partisipan karena peneliti mencari guru yang pernah terlibat mengajar dan sedang mengajar siswa hiperaktif tersebut. Alasan peneliti memilih beberapa guru karena mereka yang selama ini telah mengamati dan mengajar siswa tersebut saat berada di kelasnya. Guru tersebut yang selalu menghadapi dan menangani siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan peneliti melakukan wawancara terhadap orangtua siswa karena informasi yang didapat dari orangtua, peneliti gunakan untuk menyeimbangkan informasi dari guru.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Langkah awal yang dilakukan peneliti adalah meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian di SD Kasih dan memberikan surat izin penelitian kepada kepala sekolah. Setelah izin diterima peneliti melakukan perkenalan kepada guru-guru di SD Kasih dan melakukan wawancara kepada beberapa guru untuk mencari informasi mengenai anak hiperaktif di SD tersebut. Setelah mendapat beberapa informasi dari guru ternyata ada tiga anak yang mengalami hiperaktif di SD tersebut yaitu siswa kelas VI, kelas IV, dan kelas II. Setelah peneliti melakukan observasi langsung kepada beberapa anak hiperaktif tersebut secara langsung, peneliti memilih untuk meneliti siswa kelas II yang bernama Marka. Peneliti memilih siswa kelas II tersebut karena siswa tersebut memenuhi kriteria anak hiperaktif dibandingkan dengan dua siswa lainnya. Selain itu, peneliti memilih siswa tersebut karena dia seringkali meluapkan emosinya pada saat keinginannya tidak dapat dia capai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 Untuk memperoleh data tentang persepsi guru terhadap perkembangan emosi siswa yang mengalami hiperaktif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Kartono dalam Gunawan, 2013: 171 menjelaskan bahwa wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Wawancara pada penelitian kualitatif merupakan pembicaraan yang mempunyai tujuan dan didahului dengan beberapa pertanyaan informal. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstuktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Sugiyono, 2014:228. Selanjutnya teknik untuk mengumpulkan data yang digunakan adalah observasi. Observasi merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian apa pun, termasuk penelitian kualitatif. Arikunto dalam Gunawan, 2013:143 menjelaskan bahwa observasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti serta mencatat secara sistematis. Patton dalam Ahmadi, 2014: 161 menjelaskan tujuan observasi untuk mendeskripsikan latar yang diobservasi; kegiatan-kegiatan yang terjadi di latar itu; orang-orang yang berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan; makna latar, kegiatan-kegiatan, dan partisipasi mereka dalam orang-orangnya. Observasi yang digunakan adalah observasi partisipan. Observasi partisipan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan di mana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden Noor, 2011: 140.

3.5 Instrumen Penelitian