41
3.6.2 Uji Transferabilitas
Sugiyono 2014: 443 berpendapat bahwa transferabilitas dalam penelitian kualitatif, adalah derajat keterpakaian hasil penelitian untuk diterapkan di situasi
yang baru dengan orang-orang yang baru. Peneliti membuat sebuah hasil penelitian yang berupa uraian rinci. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini
dapat menjadi daya transfer bagi pembaca dalam berpersepsi mengenai anak yang mengalami hiperaktif. Kemampuan daya transfer ini juga memiliki tujuan agar
pembaca dapat mengerti dan memahami ketika menemui anak hiperaktif dengan perkembangan emosi yang berbeda. Peneliti dapat membuat laporan dengan
memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya, sehingga peneliti juga dapat memberi referensi yang berarti bagi peneliti lain yang hendak
melakukan penelitian yang sama.
3.6.3 Uji Dependabilitas
Sugiyono 2014:444 menjelaskan uji dependabilitas dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Cara melakukan uji
dependabilitas dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian
dinilai dependabilitas apabila pendekatan yang digunakan konsisten dan dapat diterapkan oleh peneliti-peneliti lain Mahdi, dkk, 2014: 141. Langkah yang
dilakukan peneliti dalam melakukan pengujian dependabilitas, yaitu peneliti menentukan fokus masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, dan
membuat kesimpulan berdasar hasil penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.6.4 Uji Konfirmabilitas
Sugiyono 2014: 445 menyatakan dalam penelitian kualitatif, uji konfirmabilitas mirip dengan uji dependabilitas, sehingga pengujiannya dapat
dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses penelitian yang dilakukan. Pada penelitian ini,
peneliti melakukan pengujian kesesuaian antara hasil penelitian dengan proses penelitian yang sudah dilakukan.
3.7 Teknik Analisis Data