Manfaat perawatan yang dilakukan Respon masa menopause

acok pulo minum jus pokat jo makan makanan yang banyak saladari jo bawang putiah. Tapi ibu banyak pulo minum ubek dari dokter”. Ibu mengatasinya dengan membatasi makanan yang menjadi pantangan misalnya yang banyak mengandung lemak, makan yang asin-asin…ibu juga sering minum jus alpokat dan mengkonsumsi makanan dengan seledri dan bawang putih yang banyak juga. Tetapi ibu juga banyak minum obat dari dokter. P1 Sedangkan dua orang partisipan lain nya mengkombinasikan obat dokter dengan obat tradisional, berikut ungkapannya: “Ibu hanyo minum ubek dokter untuak mailangan hipertensi ko dan paliang ditambah jo siriah arab yang diobuh tu diminum aia e”. Ibu cuma minum obat dokter buat menghilangkan hipertensi ini dan palingan ditambah minum sirih arab direbus dan diminum airnya. P2 “Kalau kini, kiro-kiro alah 5 tahun mulai minum ubek-ubek berkimia jo ubek dokter untuak mailangan keluhan sakik pinggang…tapi totop ibu imbangi jo ubek alami”. Kurang lebih sudah 5 tahun ibu mulai mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung zat kimia dan obat dokter untuk menghilangkan sakit pinggang…Tapi obat yang alami tetap ibu barengi kok minumnya. P4\ Partisipan ketujuh mengungkapkan menghilangkan keluhan postmenopause hanya dengan menggunakan obat-obatan medis, berikut ungkapannya: “Untuak mengatasi keluhan yang datang dek jantuang tu ibu harus barubek rutin samo dokter jo minum ubek nan yobana banyak tu”. Untuk mengatasi keluhan yang muncul karena jantung ini ibu harus berobat rutin sama dokter dan mengkonsumsi obat yang sangat banyak. P7

f. Manfaat perawatan yang dilakukan

Hasil wawancara terhadap ibu suku Minang ditemukan manfaat dari perawatan yang dilakukan. Sebagian besar Ibu suku Minang mengungkapkan manfaat yang dirasakan yaitu dapat meningkatkan kondisi kesehatan dan berkurangkannya gejala yang dirasakan. Universitas Sumatera Utara a Manfaat dari Perawatan diri Semua ibu suku Minang yang melakukan perawatan diri ketika masa menopause mengungkapkan adanya manfaat yang dirasakan, manfaat yang dirasakan yaitu dapat meningkatkan kesehatan, berikut ungkapan yang mewakili: “Sasudah diuruik itu mambuek perasaan ibu rileks, raso kelelahan hilang, aliran darah lancar. Mambuek awak bafikia jernih baliak. Itu yang ibu rasoan…Alhamdulillah raso ponek, lotiah ilang”. Setelah dipijat itu membuat perasaan rilek, rasa kelelahan hilang aliran darah lancar. Membuat saya berfikir jernih kembali. Itu yang ibu rasakan… Alhamdulillah rasa capek, lelah dan pegal hilang karena aliran darah ditubuh lancar. P1 “Yo langsuang ilang domom ibu nak, kalau poruk nan podiah bisa ilang dek silukuang anak”. Ya langsung ilang demam ibu nak, kalau perut yang terasa perih pun juga bisa hilang karena “silukuang anak” daun meniran. P4 b Manfaat dari tindakan mengatasi keluhan Ibu suku Minang yang melakukan tindakan mengatasi keluhan menopause mengungkapkan adanya manfaat yang dirasakan yaitu menghilangkan keluhan, berikut ungkapan yang mewakili: “Manfaik yang ibu rasoan dari manjago makanan jo minum jus pokat ri. Tensi ibu copek turun normal baliak ”. Manfaat yang ibu rasakan dengan menjaga makanan dengan minum jus pokat ya ada perubahan nya. Tensi ibu cepat turun dan normal kembali. P1

g. Respon masa menopause

Respon masa menopause merupakan setiap reaksi ibu terhadap masa menopause. Hasil wawancara terhadap ibu suku Minang ditemukan respon terhadap masa menopause. Ibu suku Minang mengungkapkan pasrah pada masa menopause, berikut ungkapannya: Universitas Sumatera Utara …kan baranti menstruasi ko lah kadar dari Allah SWT, ndak bisa dibuek- buek. Alah dari Tuhan yang mambarontian e. alah ditetapkan Allah uma sakian awak ndak menstruasi lai. Yo Tuhan yang berkuasa”. …karena berhenti mestruasi ini kan sudah kadar dari Allah SWT, tidak bisa dibuat-buat. Sudah dari Tuhan yang menghentikannya. Sudah ditetapkan Allah umur sekian sudah tidak ada lagi menstruasi. Ya Tuhan yang berkuasa. P1 “Menopause iko kan lah manjadi takdir untuak awak, lah ditetapkan Allah dan tajadi untuak setiap padusi, sabagai padusi awak yo bisa manjalaninyo jo baribadah kapado Allah”. Menopause ini kan sudah menjadi takdir buat kita, sudah ditetapkan Allah bakalan terjadi untuk setiap wanita, sebagai wanita ya kita hanya bisa menjalaninya dengan beribadah kepada Allah. P2 “Menopause ri kan takdir dari Allah, katiko umua awak lah tuo…”. Menopause ini kan takdir dari Allah, ketika usia kita sudah mencapai masa tua…. P3 “Yo ka ba’a juo lai nak, Allah yang maagiah dan harus ditarimo”. Ya mau gimana lagi nak, Allah yang memberi dan harus diterima. P4 “Dek ibu menopause ri sesuatu yang nio ndak nio harus ditarimo kan lah jadi kodrat Allah”. Bagi ibu menopause itu sesuatu yang mau tidak mau harus diterima karena kodrat dari Allah. P5 “Menopause ko pamborian Allah jadi harus dijalani jo sonang hati..” Menopause ini pemberian dari Allah dan harus dijalani dengan senang hati. P6 “…tapi ndak ba lah menopause memang lah kondak yang kuaso jadi ibu tarimo sajo jo lapang dado”. …tapi tidak apa lah menopause ini memang sudah kehendak yang kuasa jadi ibu terima dengan lapang dada. P7 Sebagian besar ibu suku Minang yang berespon pasrah mengungkapkan perasaan senang ketika masa menopause karena bisa beribadah dengan lancar, berikut ungkapanya: “Parasaan ibu katiko menopause yobono sonang maraso lah barasia . sumbayang ibu ndak terganggu le gara-gara menstruasi. Ibu bisa pulo bapuaso full mode waktu ketek dulu. Ibu bisa menyempurnakan ibadah ibu”. Universitas Sumatera Utara Perasaaan ibu ketika menopause sangat senang, merasa sudah bersih. Sholat ibu tidak terganggu lagi gara-gara menstruasi, ibu juga bisa berpuasa penuh seperti waktu kecil dulu. Ibu bisa menyempurnakan ibadah ibu. P1 “Parasaan ibu katiko partamo kali tau menopause sonang ajo nak… dek awak lah baliak model samulo liak apo yang nio dikarojan lancar, sholat lancar, kan sonang hati awak dek’e…”. Perasaan ibu ketika pertama kali mengetahui menopause senang saja nak…karena kita kembali seperti semula anak kecil apa yang mau dikerjakan lancar, sholat lancar, kan senang kita. P2 “Parasan ibu sonang sajo, ibu bisa baribadah ponuah dan ndak parolu takuk punyo anak lai”. Perasaan ibu senang saja, ibu bisa beribadah penuh dan tidak perlu takut punya anak lagi. P4 “Awak maraso sonang, bersyukur bono awak menopause dek menopause sholat jadi ponuah, puaso ponuah. Malah awak minta samo Alloh supayo copek menopause”. Saya merasa senang, bersyukur saya menopause karena sholat saya jadi penuh, puasa saya penuh. Malah saya minta sama Allah supaya cepat menopause. P5 Salah saorang partisipan mengungkapkan perasaan yang senang namun sering disertai kecemasan, berikut ungkapannya: “Parasaan ibo yo sonang tapi ibu comeh, sonang dek sholat ndak ado tinggo lai, ibadah sehari-hari lancar. Kalau menstruasi ndak nyaman ado tinggo-tinggo sholat wak”. perasaan ibu ya senang tapi ada rasa cemas, ibu senang karena sholat tidak ada yang tinggal lagi, ibadah sehari-hari lancar. Kalau menstruasi tidak nyaman ada tinggal sholat saya. P3 Sedangkan partisipan ketujuh mengungkapkan adanya rasa takut namun tetap senang karena bisa beribadah dengan lancar, berikut ungkapannya: “Yo ibu masih ndak manyangko katiko umua samudo iko baranti menopause. Dan agak takuik juo dek umua masih mudo…Tapi ibu yo bana sonang jadi ibadah ndak ado gangguan, misal nyo puoaso panuah jadi 30 hari, solat ndak ado gangguan lai, ndak ado tingga solat ibu lai dek gara- gara menstruasi”. Ya ibu masih tidak tidak menyangka ketika umur semuda itu berhenti menopause. Dan waktu itu agak takut juga nak karena umur yang masih Universitas Sumatera Utara muda… namun ibu senang ibadah tidak ada gangguan, misalnya ibadah puasa jadi penuh 30 hari, sholat tidak ada gangguan lagi, tidak ada sholat ibu yang ketinggalan seperti ketika menstruasi. P7

h. Dampak masa menopause

Hasil wawancara terhadap ibu suku Minang ditemukan dampak menopause. Ibu suku Minang mengungkapkan adanya dampak menopause terhadap fisiologis terjadinya penyakit hipertensi dengan komplikasi jantung dan dampak menopause terhadap konsep diri. Dampak menopause terhadap fisiologis terjadinya komplikasi penyakit diungkapkan oleh partisipan, Tekanan darah tinggi atau hipertensi sebagian besar dilaporkan oleh partisipan, berikut ungkapannya: “Kini ko tensi ibu sodang naiak me, olah duo kali pariso ka dotor olun juo turun le, kini ko tensi ibu 160, tapi lai ndak terlalu poniang de…kalau tensi naiak ghe kapalo ibu taraso borek”. Sekarang ini tensi ibu sedang naik. Sudah dua kali periksa belum juga turun, sekarang ini 160 tensi ibu, tapi tidak terlalu pusing sih… kalau tensi naik kepala ibu terasa berat. P1 “Tensi tinggi ghe boru kali iko ibu mancubo e, kalau ndak salah boru 1 tahun ko, tinggi bono tensi ibu sampai 240 potang ghe tapi lai ndak sampai dirawat diuma sakik de, ndak nio ibu dirawat diuma sakik de…” Tensi tinggi baru kali ini ibu mencoba nya, kalau tidak salah baru 1 tahun belakangan ini. Tinggi sekali tensi ibu, kemaren sampai 240 tapi tidak sampai dirawat dirumah sakit, ibu tidak mau dirawat di RS nak…. P2 Tekanan darah tinggi dengan komplikasi pembengkakan jantung dan juga mengalami katarak pada mata dialami oleh partisipan ketujuh, berikut ungkapannya: “…Ibu kan emang ado sakik darah tinggi jo jantuang mah, dulu ibu acok bolak baliak rumah sakik… tu mato ibu ndak manampak lai do, lah pernah pulo operasi dulu mah…”. Universitas Sumatera Utara Ibu kan memang ada sakit darah tinggi dan jantung, dulu ibu sering bolak-balik rumah sakit…mata ibu juga sudah tidak nampak lagi nak, bahkan udah pernah dioperasi…. P7 Dampak menopause terhadap konsep diri yaitu citra diri diungkapkan oleh empat partisipan. Partisipan mengungkapkan merasa masih sangat sehat dan tetap kuat ketika menopause, berikut ungkapannya: “ Ibu ndak ado perubahan yang ibu rasoan do, kini ko ibu masih tolok untuak malakuan aktivitas, ndak ado parasaan sakik saketek pun do”. ibu tidak ada merasakan perubahan apa-apa, sekarang saja ibu masih sanggup untuk melakukan aktifitas, tidak ada perasaan sakit sedikitpun. P1 “Kalau ibu Alhamdulillah ndak ado manjadi masalah menopause ko do, sehat toru. Kasawah mode biaso, yob a le lah manjadi karojo ibu”. Kalau ibu alhamdulillah tidak menjadi masalah menopausenya, selalu sehat. Kesawah seperti biasa, ya mau gimana lagi sudah itu menjadi kerja ibu. P2 “Ibu masih sangaik kuek untuak karojo, misal nyo manyabik rumpuk untuak jawi, maagiah makan ayam walaupun umua ibu olah 90 tahun”. Ibu masih sangat kuat untuk bekerja, misalnya menyabit rumput untuk sapi dan memberi makan ayam walaupun usia ibu sudah 90 tahun. P4 “Dek alah samakin tuo, tanago ibu lah agak bakurang. Tapi ibu masih kuek kok untuak beraktifitas. Melok’an loteng sajo ibu masih kuek”. Karena sudah semakin tua, tenaga ibu sudah agak berkurang. Tapi ibu masih kuat kok untuk beraktifitas. Memperbaiki loteng saja ibu masih sanggup. P6 Dampak menopause terhadap konsep diri fungsi peran diungkapkan oleh tiga partisipan. Partisipan mengungkapkan masih rutin mengikuti pengajian, bekerja membantu suami, melayani suami dengan baik dan dekat dengan anak- anak, berikut ungkapannya: “…ibu masih acok ikuk kalompok pengajian baco yasin”. …ibu masih sering ikut pengajian kelompok baca yasin. P4 Universitas Sumatera Utara “Ibu masih ado malayani suami kok, itu kan lah manjadi kawajiban istri supayo ndak badoso samo suami…kabara bana tuo nyo awak kalau masih ado laki yo harus dipenuhi kawajiban awak”. Ibu masih melayani suami ibu kok, itu kan sudah menjadi kewajiban istri terhadap suami supaya tidak berdosa…betapapun tuanya kita kalau masih ada suami ya harus memenuhi kewajiban. P5 “Samakin tuo ibu samakin bahagia, anak-anak ibu yobono perhatian ka ibu. Mangaroti bono nyo kondisi ibu. Kasado kebutuhan ibu dipenuhi dek anak ibu”. Semakin tua ibu semakin bahagia, anak-anak ibu sangat perhatian kepada ibu dan sangat mengerti dengan kondisi ibu. Semua kebutuhan ibu dipenuhi oleh anak ibu. P6 Dampak menopause terhadap konsep diri ideal diri diungkapkan oleh dua partsipan, berikut ungkapannya: “Ibu lah sudah magrib toru rutin mangaji sampai datang wakotu isya. Ibu rutin pulo sholat sunnah mode solat tahajud, duha sholat sunah fajar. Baribadek ajo karojo ibu katiko tuo ko”. Ibu setelah magrib selalu rutin mengaji sampai datang waktu isya. Ibu juga rutin sholat sunah seperti tahajud, duha, sholat sunah fajar. Beribadah saja kerja ibu ketika sudah tua ini. P1 “Ibu maraso mode ado kekurangan tapi dilain sisi ibu agak lega soal e sebagai wanita tugas reproduksi ibu lah lewat”. Ibu merasa seperti ada kekurangantapi di satu sisi ibu agak lega tugas ibu sebagai wanita dalam hal reproduksi sudah terlewati. P3 Dampak menopause terhadap konsep diri idenditas diri diungkapkan oleh empat partisipan. Partisipan mengungkapkan kedekatan hubungan dengan sang pencipta karena ibadah tidak ada gangguan dan meningkatkan ibadah, berikut ungkapannya: “Ibu sonang bono katiko menopause, ibadah ibu bisa bajalan lancar ndak ado gangguan. Ibu sangat senang ketika menopause ibadah ibu bisa berjalan lancar dan tidak ada gangguan. P1 “Patolongan Tuhan yang maagiah ibu kekuatan, kasadonyo kan Tuhan yang punyo kuaso, ndak awak. Bersyukurlah banyak-banyak jo baibadah Universitas Sumatera Utara dan maningkekan ibadah suah mode sumabayang tahajut, sumbayang duha, jo puaso. Pertolongan Tuhan yang memberikan ibu kekuatan, semua ini kan Tuhan yang punya kuasa, bukan kita. Bersyukurlah banyak banyak dengan beribadah dan meningkatkan ibadah sunah seperti sholat tahajut, sholat duha dan puasa sunah. P2 “Ibadah awak ndak ado lumping-lumpang le, kalau puaso sholat ndak ado nan tinggo le”. Ibadah saya tidak ada yang bolong-bolonglagi, puasa dan sholat tidak ada yang absen. P4 “Awak ndak ado perasaan apo-apo de, bersyukur ajo awak menopause bio bisa solat ponuah, puaso ponuah. Saya tidak ada perasaan apa-apa, bersyukur saya menopause karena sholat saya penuh dan puasa saya penuh. P5 “Mungkin panyakik darah tinggi ibu ko ilang dek banyak badoa ka Allah. Ibu rutin sholat tahajut, sholat duha dan sholat sunnah lainnyo untuak mamohon kapado Allah…”. Mungkin penyakit darah tinggi ibu ini hilang karena banyak berdoa kepada Allah. Ibu rutin sholat tahajut, sholat duha dan sholat sunnah lainnya untuk memohon kepada Allah…. P7

2. Pembahasan