Identifikasi dan Pembuatan Ekstrak Batang Jarak Cina

64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi dan Pembuatan Ekstrak Batang Jarak Cina

Jarak cina yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Desa Gondang, Kebonarum, Klaten. Tujuan pengumpulan tanaman jarak cina dari satu daerah yang sama adalah untuk meminimalkan faktor pengacau yang mungkin berpengaruh dalam penelitian ini, misalnya perbedaan suhu, kelembaban dan kondisi tanah. Sebelum jarak cina digunakan, perlu dilakukan pemastian spesies dengan cara melakukan determinasi. Determinasi dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri morfologi dari jarak cina. Determinasi dilakukan di bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hasil determinasi seperti terkaji dalam lampiran 1. Batang jarak cina yang dikumpulkan memiliki warna hijau kecoklatan. Untuk menghilangkan kotoran seperti serangga, debu serta benda-benda asing yang masih menempel pada batang jarak cina, sebelumnya dilakukan pencucian batang jarak cina terlebih dahulu. Batang jarak cina dijemur di bawah sinar matahari, namun sebelumnya telah ditutup kain berwarna hitam untuk menghindarkan menempelnya pengotor pada jarak cina, misalnya debu. Setelah batang dijemur, kemudian batang dipotong kecil – kecil dan dilakukan penghalusan dengan menggunakan blender. Pengayakan dilakukan dengan menggunakan mesh 40. Sebanyak 30 gram serbuk batang jarak cina dilarutkan dalam 250 ml etanol 70 di dalam erlenmeyer. Tanin merupakan senyawa yang larut dalam air dan etanol. Kelarutan tanin dalam air sebesar 0,656 gml dan pada etanol sebesar 0,82 gml Lubis, 2011 sehingga dipilih etanol 70 sebagai pelarut untuk ekstraksi. Ekstraksi dengan metode maserasi dilakukan selama 2 hari, dan kemudian dilakukan penyaringan Serbuk simplisia sisa maserasi, diremaserasi dengan menggunakan 250 ml etanol 70. Hasil maserasi dan remaserasi digabung dan disaring dengan bantuan corong Buchner . Setelah disaring, ekstrak yang telah digabung dan dilakukan pemekatan dengan menggunakan vaccum rotary evaporator pada suhu antara 60 o C - 70 o C. Dilakukan penghitungan kadar air dalam ekstrak dengan memanaskan ekstrak tersebut dengan menggunakan penangas air. Ekstrak hasil pemekatan tersebut dihitung bobot tetapnya. Kadar air yang terkandung dalam simplisia batang jarak cina sebanyak 6,34 . Hal ini sesuai dengan kriteria kadar air simplisia maksimal yaitu kurang dari 10 Herawati dkk., 2012. Rata – rata rendemen ekstrak batang jarak cina yang didapat adalah 35,85. Uji kualitatif untuk mengetahui keberadaan tanin dilakukan dengan menambahkan reagen FeCl 3 . Sebanyak 3 tetes ekstrak batang jarak cina diteteskan pada tabung reaksi kemudian tambahkan reagen FeCl 3 sebanyak 3 tetes. Sebelum ditambahkan dengan FeCl 3 , ekstrak batang jarak cina berwarna coklat, namun setelah penambahan FeCl 3 dapat menimbulkan perubahan warna menjadi hijau kehitaman gambar 8. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam ekstrak batang jarak cina terkandung tanin. Gambar 8. Hasil uji kualitatif tanin i Ekstrak batang jarak cina sebelum ditambahkan FeCl 3 ii setelah penambahan FeCl 3 Perubahan warna pada ekstrak batang jarak cina dikarenakan terjadinya pembentukan kompleks warna yang disebabkan adanya kandungan tanin di dalam ekstrak batang jarak cina. Reaksi pembentukan kompleks warna hijau kehitaman dikarenakan FeCl 3 melibatkan struktur tanin yang merupakan senyawa polifenol dimana gugus fenol akan membentuk ikatan dengan reagen FeCl 3. Untuk uji penegasan tanin dilakukan menggunakan gelatin. Hasil yang diperoleh menunjukkan hasil positif tanin terjadinya endapan pada ekstrak batang jarak cina. Gambar 9. Hasil uji kualitatif tanin menggunakan gelatin

B. Uji Antibakteri Ekstrak Batang Jarak Cina