modifikasi formula pada sediaan krim ekstrak batang jarak cina tidak menghasilkan krim yang stabil selama penyimpanan. Daya sebar semakin
meningkat disebabkan karena viskositas yang semakin menurun selama masa penyimpanan. Grafik pergeseran daya sebar gambar 16 menunjukkan bahwa
krim mengalami peningkatan daya sebar selama masa penyimpanan sampai 28 hari.
E. Efek Penambahan Tween 80 dan Propilen Glikol dan Interaksinya dalam Menentukan Sifat Fisik dan Stabilitas Krim
1. Viskositas
Viskositas merupakan sifat yang menunjukkan besar kecilnya tahanan sediaan untuk mengalir. Viskositas memiliki peranan penting dalam stabilitas dari
suatu sediaan. Data viskositas yang selanjutnya diolah dengan menggunakan program R 3.1.1. Untuk mengetahui data yang terdistribusi secara normal atau
tidak, langkah pertama yang dilakukan adalah penghitungan normalitas data dengan uji Shapiro Wilk.
Hasil perhitungan statistik menyatakan bahwa terdapat data yang tidak normal karena memiliki p-value kurang dari 0,05. Hasil p-value yang diperoleh
tersebut dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis yang bertujuan untuk melihat pengaruh dari variasi Tween 80 dan propilen glikol terhadap empat formula,
kemudian dilanjutkan post hoc Wilcoxon. P-value yang diperoleh dari hasil uji Kruskal Wallis
sebesar 0,5849 lebih besar dari 0,05, yang berarti data tidak berbeda signifikan.
Tabel X. Uji Wilcoxon untuk melihat pengaruh variasi Tween 80 dan propilen glikol
terhadap respon viskositas
Formula p-
value Keterangan
Kesimpulan
F1 : Fb 0,5002
Tidak berbeda signifikan Tidak ada pengaruh
Fa : Fab 0,5066
Tidak berbeda signifikan Tidak ada pengaruh
F1 : Fa 0,5066
Tidak berbeda signifikan Tidak ada pengaruh
Fb : Fab 0,5002
Tidak berbeda signifikan Tidak ada pengaruh
Uji Wilcoxon tabel X dilakukan dengan menggunakan kedua formula yang bertujuan untuk membandingkan formula 1 dengan yang lainnya berbeda
signifikan atau tidak berbeda signifikan. Perbandingan F1 dengan Fb dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh propilen glikol terhadap level rendah
Tween 80. Jumlah Tween 80 yang digunakan pada F1 dan Fb sebanyak 2 gram. Hasil uji Wilcoxon yang dilakukan dengan membandingkan F1 dengan Fb
menunjukkan hasil yang tidak berbeda signifikan dikarenakan p-value yang diperoleh lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada level rendah
Tween 80, propilen glikol tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap viskositas sediaan krim ekstrak batang jarak cina.
Pengaruh propilen glikol dilihat dengan cara membandingkan Fa dan Fab pada level tinggi Tween 80. Jumlah Tween 80 yang digunakan pada Fa dan Fab
adalah masing – masingnya 4 gram. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
formula Fa : Fab memiliki p-value lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak berbeda signifikan. Dapat disimpulkan bahwa bahwa pada level tinggi Tween 80, propilen
glikol tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap viskositas krim ekstrak batang jarak cina.
Perbandingan yang dilakukan pada F1 dengan Fa bertujuan untuk melihat pengaruh dari Tween 80 pada level rendah propilen glikol, sedangkan Fb
dibandingkan dengan Fab untuk melihat pengaruh dari Tween 80 pada level tinggi propilen glikol. Hasil yang diperoleh dari uji Wilcoxon menunjukan bahwa F1 : Fa
dan Fb : Fab memiliki nilai p-value lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Tween 80 juga tidak memberikan pengaruh signifikan
terhadap viskositas krim ekstrak batang jarak cina.
Tabel XI. Efek faktor terhadap viskositas ekstrak batang jarak cina
Faktor Viskositas
Tween 80 -5,5
Propilen glikol 7,5
Interaksi 17,5
Perhitungan efek dari kedua faktor yaitu Tween 80 dan propilen glikol terhadap viskositas menunjukkan bahwa propilen glikol dan interaksi keduanya
menghasilkan nilai positif. Nilai positif menunjukkan bahwa penambahan propilen glikol dan interaksinya dapat meningkatkan viskositas, sedangkan nilai negatif dari
efek yang diperoleh Tween 80 menunjukkan bahwa penambahan Tween 80 dapat menurunkan viskositas. Hasil pengukuran viskositas setelah penyimpanan selama
48 jam terkaji pada tabel VIII. Peningkatan viskositas yang disebabkan oleh
penambahan propilen glikol pada nilai viskositas yang diperoleh formula b 105 d.Pa.s lebih besar jika dibandingkan dengan formula a 92 d.Pa.s. Penurunan
viskositas yang diakibatkan penambahan Tween 80 menunjukkan bahwa formula a terdiri dari level tinggi Tween 80 dan level rendah propilen glikol memiliki
viskositas yang paling rendah dibandingkan dengan formula 1, b, dan ab. Faktor dominan yang berpengaruh pada viskositas adalah interaksi Tween 80 dan
propilen glikol karena menghasilkan nilai efek yang paling besar. Formula ab yang terdiri dari level tinggi Tween 80 dan level tinggi
propilen glikol memiliki viskositas yang paling tinggi 117 d.Pa.s jika dibandingkan dengan formula 1, a, dan b. Viskositas yang dihasilkan formula a
adalah 92 d.Pa.s dan viskositas yang dihasilkan formula b adalah 105 d.Pa.s, jika dibandingkan dengan formula 1 level rendah Tween 80 dan level rendah propilen
glikol, viskositas formula a dan b lebih rendah. Hal ini sesuai dengan nilai efek yang diperoleh yaitu interaksi Tween 80 dan propilen glikol menjadi faktor yang
dominan terhadap viskositas yaitu dengan meningkatkan viskositas. Persamaan desain faktorial viskositas dihitung dengan menggunakan program Design Expert
9.0.4 menghasilkan persamaan Y = 588,33 – 186,67X
A
– 45X
B
+ 17,5 X
A
X
B
.
Gambar 17. Interaksi antara Tween 80 level rendah dan tinggi dan propilen glikol terhadap viskositas
Interaksi yang terjadi antara Tween 80 level rendah dan tinggi dan propilen glikol dianalisis dengan menggunakan Design Expert 9.0.4 dan
didapatkan hasil seperti yang terkaji pada gambar 17. Garis berwarna hitam menunjukkan Tween 80 level rendah, sedangkan garis berwarna merah
menunjukkan Tween 80 level tinggi. Pada level rendah Tween 80, semakin tinggi jumlah propilen glikol yang ditambahkan menyebabkan penurunan viskositas.
Pengujian viskositas yang dilakukan tabel VIII menghasilkan viskositas yang diperoleh formula 1 lebih besar daripada formula b. Pada level tinggi Tween 80,
seiring dengan penambahan propilen glikol menyebabkan peningkatan viskositas sehingga viskositas yang diperoleh dari formula a lebih rendah daripada formulan
ab.
Gambar 18. Interaksi antara propilen glikol level rendah dan tinggi dan Tween 80 terhadap viskositas
Interaksi yang terjadi antara propilen glikol level rendah dan tinggi dan Tween 80 dianalisis dengan menggunakan Design Expert 9.0.4 dan didapatkan
hasil seperti yang terkaji pada gambar 18. Garis berwarna hitam menunjukkan propilen glikol level rendah, sedangkan garis berwarna merah menunjukkan
propilen glikol level tinggi. Pada level rendah propilen glikol, semakin tinggi jumlah Tween 80 yang ditambahkan menyebabkan penurunan viskositas.
Pengujian viskositas yang dilakukan menghasilkan viskositas yang diperoleh formula 1 lebih besar daripada formula a. Pada level tinggi propilen glikol, seiring
dengan penambahan Tween 80 menyebabkan peningkatan viskositas sehingga viskositas yang diperoleh dari formula b lebih rendah daripada formula ab.
2. Pergeseran viskositas