Uji sifat fisik dan stabilitas fisik

7. Uji sifat fisik dan stabilitas fisik

a. Uji organoleptis

Uji organoleptis dilakukan dengan cara mengamati warna, bau, homogenitas dari krim 48 jam setelah pembuatan.

b. Uji pH

Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan kertas pH stick. Langkah yang dilakukan adalah dengan mengoleskan krim antibakteri ekstrak batang jarak cina ke kertas pH stick dan membandingkan dengan standar warna yang terdapat pada kemasan kertas pH stick.

c. Uji tipe krim

Sebanyak 0,5 gram krim dioleskan pada kaca preparat dan diratakan agar menyebar merata di atas kaca preparat. Krim kemudian ditetesi 1 tetes methylene blue. Warna yang dihasilkan diamati menggunakan mikroskop. Bagian yang berwarna biru menunjukkan fase air sedangkan bagian yang tidak berwarna merupakan fase minyak. d. Uji ukuran droplet Sejumlah krim dioleskan pada gelas obyek, kemudian ditutup menggunakan kaca penutup, diletakkan dibawah mikroskop. Ukuran droplet yang terdispersi dalam krim. Sebanyak 500 droplet diamati dengan perbesaran kuat Martin, Swarbick, dan Cammarata, 1993. e. Uji viskositas Krim dimasukkan ke dalam wadah dan dipasang viskometer. Masing-masing formula krim sebanyak 200 gram ditentukan viskositasnya. Nilai viskositas krim ditunjukkan oleh jarum penunjuk saat viskometer dinyalakan. Pengujian dilakukan setelah jam ke 48, hari ke 7, 21, 28. f. Uji daya sebar Uji daya sebar dilakukan sesuai dengan penelitian Ikhsanudin dkk., 2012 yang telah mengalami modifikasi. Sebanyak 1 g krim antibakteri diletakkan ke bagian tengah kaca bulat. Kaca bulat tersebut ditutup dengan menggunakan kaca bulat yang lain di bagian atasnya. Diberikan beban di atasnya sebesar 125 gram, dibiarkan selama 1 menit. Diameter krim yang menyebar diukur selama 48 jam setelah pembuatan, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. g. Uji iritasi dengan HET CAM Telur ayam yang digunakan berusia 9-10 hari. Bagian bawah cangkang yang terdapat rongga udara dibuka dan diberikan krim sebanyak 0,3 gram pada membran chorioallantoic yang banyak mengandung pembuluh darah. Kontrol negatif yang digunakan adalah NaCl 0,9 sedangkan kontrol positif yang digunakan adalah NaOH 0,1 N. Masing-masing kontrol diambil sebanyak 0,3 mL dengan spuit dan diletakkan diatas membran chorioallantoic . Setelah didiamkan selama 5 menit, perubahan yang terjadi pada pembuluh darah diamati. Apabila terjadi hemoragi, lisis, dan koagulasi, data yang diperoleh dari uji iritasi dimasukkan ke persamaan Irritation Score IS.

F. Analisis Hasil