Deskripsi Teori KAJIAN PUSTAKA
c Peran dan Status Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok, keluarga, klub maupun
organisasi.Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat ditentukan dalam segi peran dan status.
3 Faktor pribadi a Usia dan Tahap Siklus Hidup
Daur hidup orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan
berubah sesuai dengan bertambahnya usia. b Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang akan dibeli.
c Situasi Ekonomi Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk yang
akan dibeli. d Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang menunjukan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya.
e Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian merupakan karakteristik kecenderungan merespon individu
melintasi situasi yang serupa atau mirip. Setiap orang akan mempunyai karakteristik pribadi yang menyebabkan perilaku pembeliannya.
Kepribadian adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang
menyebabkan respon yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan termasuk perilaku pembeliannya
4 Fakor psikologis a Motivasi
Motivasi merupakan kekuatan yang enerjik yang menggerakan perilaku dan memberi tujuan dan arah pada perilaku.
b Persepsi Persepsi yaitu proses yang digunakan oleh individu untuk memilih dan
mengorganisasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran yang mempunyai arti.
c Pembelajaran Pembelajaran dapat mendorong perubahan dalam perilaku kita yang
timbul dari pengalaman. d Kepercayaan dan Sikap
Melalui pembelajaran, seseorang akan mendapatkan suatu kepercayaan dan sikap. Pada akhirnya, kepercayaan dan sikap ini mempengaruhi
perilaku pembelian seseorang.
d. Tipe perilaku pembelian konsumen Menurut Kotler 2006:177 bahwa ada 4 empat tipe perilaku pembelian
konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di Antara merek sebagai berikut:
1 Perilaku pembelian kompleks Complex Buying Behaviour
Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang ditentukan oleh keterlibatan konsumen yang tinggi dalam pembelian dan perbedaan yang
dianggap signifikan antar merek. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, berisiko dan dapat
mencerminkan pembelinya, seperti mobil, televisi, jam tangan, komputer pribadi, pakaian, dan lain-lain.
2 Perilaku pembelian pengurangan disonansi ketidak cocokan Dissonance Reducing Buying Behaviour
Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan tinggi tetapi hanya ada sedikit anggapan perbedaan antar merek.
Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk yang mahal, tidak sering dilakukan, berisiko, dan membeli secara relative cepat karena perbedaan merek
tidak terlihat misalnya karpet, pipa PVC, keramik, dan lain-lain. Pembeli biasanya mempunyai respon terhadap harga atau yang memberikan
kenyamanan. Konsumen akan memperhatikan informasi yang mempengaruhi keputusan pembelian.
3 Perilaku pembelian kebiasaan Habitual Buying Behaviour Perilaku pembelian dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan
konsumen rendah dan anggapan perbedaan merek sedikit. Konsumen memilih produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena konsumen
tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk tersebut. Perilaku ini biasanya terjadi pada produk-produk seperti gula, air mineral
dalam kemasan, garam, deterjen, dan lain-lain.
4 Perilaku pembelian mencari keragaman Variety Seeking Buying Behaviour Perilaku pembelian konsumen yang mempunyai karakter keterlibatan
konsumen yang rendah tetapi dengan anggapan perbedaan merek yang signifikan. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan
bukan kepuasan. Jadi dalam perilaku ini, merek bukan merupakan suatu yang mutlak. Perilaku pembeli yang mencari keragaman biasanya terjadi pada
produk-produk yang sering dibeli, harganya murah dan konsumen sering mencoba merek-merek baru.
2. Komunikasi Teori Komunikasi pada dasarnya sangat dibutuhkan dalam menerapkan suatu
komunikasi baik komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, ataupun komunikasi massa karena kegunaan dari teori komunikasi sebagai penjelas dan pemberi
suatu informasi terhadap objek-objek komunikasi dan agar supaya para komunikan bisa menyerap dengan sangat apa yang disampaikan oleh komunikator adapun yang sangat
dibutuhkan dalam komuikasi termasuk dalam menerapkan teori komunikasi adalah komunikator, media, pesan, pemirsa dan umpan balik. Dan dari kesekian element
komunikasi yang paling banyak mempunyai peran penting dalam proses berkomunikasi adalah seorang komunikator jika seorang komunikator handal maka umpan baliknya
akan tercapai dengan sangat baik. Dan yang paling penting dalam teori komunikasi adalah bagaimana kita bias membangun komunikasi tersebut dengan baik dan jelas.
Teori komunikasi banyak yang menjelaskan dari berbagai kalangan terutama dari kalangan pakar-pakar ilmu komunikasi dan dari definsi-definisi di atas tersebut saya
bias menyimpulkan bahwa teori komunikasi adalah relasi dari berbagai konsep-konsep komunikasi yang ada dan diterapkan secara keseluruhan atau sebagian oleh para
komunikator yang ada kaitannya dengan proses komunikasi.
3. Media Massa Media Massa Mass Media
–sering disingkat jadi “media” saja adalah channel, media, saluran, sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa,
yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak. Menurut Leksikon Komunikasi, media massa adalah “sarana penyampai pesan yang
berhubungan langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar”. Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau perantara.
Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang
digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain Soehadi, 1978:38. Jenis-jenis media masa adalah:
Media Massa Cetak Printed Media. Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas.Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci
meliputi a koran atau suratkabar ukuran kertas broadsheet atau 12 plano, b tabloid 12 broadsheet, c majalah 12 tabloid atau kertas ukuran foliokwarto,
d buku 12 majalah, e newsletter foliokwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8, dan f buletin 12 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8. Isi media massa
umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.
Media Massa Elektronik Electronic Media. Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan
teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film. Media Online Online Media, Cybermedia, yakni media massa yang dapat kita
temukan di internet situs web. Misalnya Path, Instagram, Twitter, Facebook, WhatsApp, LINE dan BeeTalk
.
4. Media Sosial Layanan jejaring sosial adalah layanan dalam jaringan, platform, atau situs yang
bertujuan memfasilitasi pembangunan jaringan sosial atau hubungan sosial di antara orang-orang yang memiliki ketertarikan, aktivitas, latar belakang, atau hubungan dunia
nyata yang sama. Suatu layanan jejaring sosial terdiri dari perwakilan masing-masing pengguna biasanya berupa profil, hubungan sosialnya, dan berbagai layanan
tambahan. Kebanyakan layanan ini berbasis web dan penggunanya berinteraksi melalui Internet, seperti surat elektronik dan pesan instan. Layanan komunitas dalam jaringan
kadang dianggap sebagai layanan jejaring sosial, meski dalam artian yang lebih luas layanan jejaring sosial bersifat terpusat pada individu, sementara layanan komunitas
daring bersifat terpusat pada grup. Situs-situs jejaring sosial memungkinkan pengguna berbagi ide, aktivitas, acara, dan ketertarikan di dalam jaringan individunya masing-
masing. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual.Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
5. Televisi a. Pengertian Televisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai
penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom hitam- putih maupun berwarna.Kata televisi merupakan gabungan dari kata tele jauh
dari bahasa Yunani dan visio penglihatan dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media
visualpenglihatan.” http:id.wikipedia.orgwikiTelevisi Dalam Ensiklopedi Indonesia, televisi dimaksudkan sebagai sistem
pengambilan, registrasi, penyimpanan, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar ditangkap dengan kamera televisi diubah menjadi sinyal
listrik dan dikirim langsung lewat kawat kepada pesawat penerima. Lazimnya penyampaian gambar sekarang menggunakan gelombang elektromagnetis yang
disiarkan statsiun pemancar televisi, pesawat penerima mengubah gelombang elektromagnetis menjadi gambar dan suara.
b. Intensitas Menonton Televisi Pengertian intensitas dalam kehidupan sehari-hari dapat diapahami sebagai
ukuran atau tingkat. Dalam kamus bahasa Inggris, intensitas diistilahkan dengan intensity
, diartikan dengan kehebatan hebar, kuat. Intensitas juga dipahami
sebagai suatu kekuatan untuk mendukung suatu pendapat atau suatu sikap Chaplin, 2006.
Intesitas juga dapat diartikan sebagai sebuah istilah yang terkait dengan “pengeluaran energi” atau banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
dalam waktu tertentu. Intensitas dapat diukur berdasarkan sejauhmana kedalaman informasi yang dapat dipahami oleh responden. Kebanyakan aktivitas menonton
berawal dari sebuah kebutuhan akan informasi yang kemudian berpola dan menjadi semacam ritual keseharian. Aktivitas menonton televise adalah suatu proses yang
rmit, terjadi dalam praktik domestic, yang hanya dapat dipahami dalam konteks kehidupan sehari-hari Triwardani Wicandra, 2007. Menonton adalah:
a Menonton merupakan perilaku pasif. Ketika televise menyala, pikiran penonton berhenti, interaksi personal terhenti dan tubuh pun tidak berpindah-pindah. Hal
ini akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, karena beberapa penyakit kronis berasal dari kegiatan pasif
b Menonton acara yang disajikan televise berarti individu yang menonton akan mengalami proses observational learning modeling yang akan mempengaruhi
berbagai segi kehidupan manusia karena salah satu cara manusia belajar adalah dengan mengobservasi.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas intensitas berarti kualitas dari tingkat kedalaman yang meliputi kemampuan, daya konsentrasi terhadap sesuatu, tingkat
keseringan dan kedalaman cara dan sikap seseorang pada objek tertentu. Jadi, intensitas menonton televise dapat dipahami sebagai tingkat keseringan frekuensi,
kualitas kedalaman menonton atau durasi dan daya konsentrasi untuk menonton.
c. Aspek-aspek intensitas menonton televisi Sebagai media masa, televisi akan member dampak tertentu bagi pemirsanya
baik secara positif ataupun negatif. Pengaruh media televise akan berbeda-beda bagi masing-masing individu sebagai pemirsanya, hal ini diakibatkan seberapa
besar ikatan emosional yan terjalin diantara televise dan permirsanya. Tinggi rendahnya ikatan emosional ini dapat disebabkan oleh beberapa factor, diantarnya
adalah intensitas menonton televisi. Terdapat tiga hal yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengidentifikasi perilaku anak dan remaja dalam menonton
televisi, yaitu: a Total waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menyaksikan televise per hari.
b Pilihan program acara yang ditonton dalam sehari dan program acara yang paling disukai.
c Frekuensi menonton televise program acara tertentu.
6. Minat Baca Minat merupakan gambaran sifat dan ingin memiliki kecenderungan tertentu. Minat
juga diartikan suatu momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif pada suatu tujuan atau objek yang dianggap penting .Objek yang menarik perhatian dapat dapat
membentuk minat karena adanya dorongan dan kecenderungan untuk mengetahui, memperoleh, atau menggali dan mencapainya.
Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang atau siswa terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh
kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Minat baca bersifat pribadi dan
merupakan produk belajar menurut Sudarman dalam http:indiharsono.blogspot
2008. Ada beberapa jenis minat baca bisa melalui :
a. Minat baca spontan, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan inisiatif pribadi, tanpa pengaruh dari pihak lain atau pihak luar.
b. Minat baca terpola yaitu kegiatan membaca yang dilakukan masyarakat sebagai hasil atau akibat pengaruh langsung dan disengaja melakukan serangkaian
tindakan dan program yang terpola terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tradisi membaca dan menulis memang belum dapat diharapkan dari masyarakat
menurut Sugono dalam http:indiharsono.blogspot2009
. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca. Umumnya kemampuan membaca
dimaksud, ditujukan oleh pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan yang dimiliki. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan dalam
membaca antara lain : a. Tingkat inteligensi
b. Kemampuan berbahasa c. Sikap, minat, emosi
d. Keadaan membaca e. Kebiasaan membaca
f. Pengetahuan tentang cara membaca g. Latar belakang sosial ekonomi dan budaya Pengetahuan
Membaca adalah suatu kebiasaan yang harus ditanamkan, harus dipupuk, harus dibina, harus dididik. Pembinaan itu tidak hanya terbatas kepada penguasaan teknik
membaca saja, melainkan juga kepada pemilihan bahan bacaan. Anak – anak harus
secara cepat dan tepat menentukan apakah bahan bacaan yang dia hadapi itu ada nilai untuk dibaca atau tidak.
Faktor – faktor yang menghambat pembinaan minat baca :
a. Tidak adanya atau kurangnya kegemaran membaca buku yang baik yang dicontohkan oleh orang-orang tua termasuk guru-guru.
b. Tidak adanya atau kurangnya bahan-bahan bacaan yang baik yang dapat memuaskan dahaga anak-anak akan bacaan.
c. Tidak adanya pendidikan dan pembinaan membaca, termasuk pendidikan teknik membaca disekolah.
d. Kemajuan teknologi lebih menarik perhatian e. Daya beli bacaan masih sangat kurang
Minat baca usia remaja sering didominasi berbagai hal yang sifatnya menghibur pilihan jenis buku yang sering mereka konsumsi adalah cerita-cerita
hiburan, kemajuan teknologi pun juga tidak kalah pentingnya dalam dominasi penghambat minat baca remaja akibat teknologi yang lebih canggih dan menarik
perhatian dan waktu luang mereka.