B. DeskripsiResponden
1. Profil Responden Paroki Santa Theresia Lisieux Boro mempunyai Orang Muda Katolik OMK.
Sebagai generasi penerus gereja. Kriteria orang muda katolik adalah yang berumur 15 tahun sampai dengan 35 tahun atau yang belum menikah. OMK terdiri dari organisasi
kategorial kepemudaan yang terdiri dari Putra Putri Altar Papita dan lektor. Jumlah keseluruhan baik yang aktif dan non aktif berdasarkan criteria dari keuskupan agung
semarang berjumlah 89 orang muda, namun yang aktif hanya 89 orang, yang selanjutnya diambil sampel sejumlah 47 orang. OMK yang aktif dalam kegiatan kepemudaan yang
ada di Gereja Theresia Lisieux Boro tidak hanya berasal dari Boro melainkan dari berbagai daerah di sekitar Boro. Dari sampel sejumlah 47 responden yang berjenis
kelamin laki-laki sejumlah 23 responden dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 24 responden. Dilihat dari segi usia mayoritas responden berusia antara 20-25
tahun sebanyak 24 orang, selanjutnya yang berusialebih dari 25 tahun berjumlah 14 tahun dan yang berusia kurang dari 20 tahun berjumlah 9 orang. Lalu berdasarkan daerah asal
responden dari Boro, Kalibawang, Kulon Porgo, Samigaluh dan Yogyakarta, mayoritas responden berasal dari Samigaluh yang berjumlah 24 orang. Berdasarkan pendidikan
terakhir responden mayoritas berpendidikan SMAsederajat sebanyak 22 orang, yang berpendidikan S1 sebanyak 15 orang, yang berpendidikan Diploma sebanyak 6 orang dan
yang berpendidikan SMP sebanyak 4 orang. Lalu berdasarkan pekerjaan ayah yaitu buruh, guru, karyawan swasta, petani, PNS, polisi, supir, TNI dan wiraswasta, mayoritas
pekerjaan ayah responden adalah pertani sebanyak 15 orang. Lalu berdasarkan pendidikan terahir ayah yaitu Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP,
Sekolah Menengah Atas SMA, Sekolah Pendidikan Guru SPG, Diploma III D III dan S1, mayoritas pendidikan terakhir ayah responden adalah Sekolah Menengah
Pertama SMA sebanyak 22 orang. Untuk mengguyupkan orang muda katolik yang ada di paroki St. Theresia
Luxieux, sering diadakan kegiatan rutin yaitu pertemuan seminggu sekali di sekretariat paroki pada hari Sabtu malam. Kegiatan tersebut digunakan untuk sekedar sharing,
menonton film bersama atau sekedar berkumpul untuk mengenal satu sama lain. Selain itu OMK sering melakukan kegiatan seperti Ziarah, rekoleksi, out bond, tarsisius cup, doa
taize dan yang kini mereka sedang ikuti adalah FKT Festival KesenianTradisional. Untuk mencari dana FKT mereka menjual kaos-kaos di gereja-gereja di daerah Boro,
Jogja dan Solo. Banyak kendala yang dihadapi oleh OMK untuk berkumpul bersama atau
melakukan kegiatan bersama yaitu keterbatasan waktu yang mereka miliki karena kebanyakan anggota OMK masih sekolah SMA, kuliah ataupun kerja di luar wilayah
Boro. Selain keterbatasan waktu yang mereka miliki, jarak antara rumah yang jauh dari gereja karena jalan menuju ke gereja sangat gelap dan melewati sawah-sawah juga
merupakan kendala yang mereka hadapi. Untuk OMK yang tidak bisa ikut berkumpul atau rapat diinfokan melalui SMS atau media sosial yang mereka miliki agar OMK yang
tidak hadir tetap mengetahui kegiatan yang akan diadakan dan sebagainya.
2. KeadaanSosialEkonomi Penduduk wilayah Paroki Theresia Luxieux Boro berasal dari suku bangsa Jawa
dan sehari-hari menggunakan Bahasa Jawa. Sebagian besar penduduk Boro bermata
pencaharian sebagai petani sawah ladang dan sebagian besar adalah guru, buruh dan karyawan. Sebagian besar responden OMK Paroki St. Theresia Lisieux Boro ayahnya
bekerja sebagai petani. Dengan berbeda-bedanya pekerjaan orang tua OMK maka berbeda-beda pula pendapatan orang tua mereka.
48
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 47 Orang Muda Katolik OMK paroki St. Theresia Lisieux. Berikut ini akan disajikan mengenai
identitas dan deskripsi responden berdasarkan data penelitiannya. 1. Deskripsi Responden Berdasarkan Gender
Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan jenis kelamin responden di OMK Paroki St. Theresia Lisieux Boro.
Tabel V.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Gender
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase Laki-Laki
23 48.9
Perempuan 24
51.1 Total
47 100
Sumber: Data Primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 47 responden
penelitian, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 24 orang 51,1 dan sisanya berjenis kelamin laki - laki yaitu
sebanyak 23 orang 48,9.