Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Variabel Penelitian

kategori cukup rasional yaitu sebanyak 18 responden 38,3, lalu kategori kurang rasional ada sebanyak 7 responden 14,9, yang masuk dalam kategori rasional ada sebanyak 15 responden 31,9, dan sangat rasional sebanyak 7 orang atau 14,9. Sedangkan hasil analisis deskriptif per indikator dapat ditunjukkan dengan nilai mean atau rata – rata, hasil analisis deskriptif per indikator pada variabel perilaku konsumsi adalah sebagai berikut : Tabel V. 14 Descriptive Statistics Descriptive Statistics 47 1.00 5.00 3.1915 1.55533 47 1.00 5.00 3.2128 1.65419 47 1.00 5.00 4.1277 1.13477 47 1.00 5.00 2.2553 1.22418 47 1.00 5.00 2.1702 1.06972 47 1.00 5.00 2.8936 1.33895 47 1.00 5.00 2.2979 1.24961 47 1.00 5.00 3.3191 1.40041 47 1.00 5.00 2.1702 1.10962 47 1.00 5.00 2.1702 1.32401 47 PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Valid N listwise N Minimum Maximum Mean St d. Dev iation Berdasarkan hasil nilai rata – rata atau mean per indikator menunjukkan bahwa penilaian tertinggi terjadi pada item no. 3 yaitu menggunakan provider untuk gadget dengan melihat terjangkaunya tarif yang berlaku dengan rata-rata sebesar 4,13 dan penilaian terendah terjadi pada item no.5,9 dan 10 yaitu meluangkan waktu untuk ke salon, bioskop dan mengkonsumsi makanan dan minuman di KFC, Mc Donals, Pepsi, Dunkin Donats dan alin - lain dengan rata – rata sebesar 2,17.

C. Analisis Data dan Pembahasan

Analisis korelasi spearman rank untuk melihat hubungan antara akses media sosial dengan minat baca, menonton televisi dan perilaku konsumsi di OMK Paroki St. Theresia Lisieux Boro dan menggunakan tingkat kemaknaan α = 0,05. 1. Hubungan antara Akses Media Sosial dengan Minat Baca OMK Paroki St. Theresia Lisieux Boro 1 Rumusan Hipotesis H : Tidak ada hubungan akses media sosial OMK St. Theresia Lisieux Boro ditinjau dari minat baca. H 1 : Ada hubungan akses media sosial OMK St. Theresia Lisieux Boro ditinjau dari minat baca. 2 Pengujian Hipotesis Tabel V.15 Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman Hubungan Koefisien Korelasi p value Media sosial – Minat baca 0.314 0.032 Sumber : Hasil SPSS, 2015 Berdasarkan Tabel V.15 hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi rank spearman sebesar 0,314 dengan probabilitas sebesar 0,0320,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan positif antara akses media sosial dengan minat baca di OMK St. Theresia Lisieux Boro. Artinya semakin tinggi akses media social maka minat baca semakin meningkat, demikian juga sebaliknya semakin rendah akses media sosial maka minat baca semakin menurun. 2. Hubungan antara Akses Media Sosial dengan Intensitas Menonton televisi OMK Paroki St. Theresia Lisieux Boro 1 Rumusan Hipotesis H : Tidak ada hubungan akses media sosial OMK St. Theresia Lisieux Boro ditinjau dari intensitas menonton televisi. H 1 : Ada hubungan akses media sosial OMK St. Theresia Lisieux Boro ditinjau dari intensitas menonton televisi. 2 Pengujian Hipotesis Tabel V.16 Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman Hubungan Koefisien Korelasi p value Media sosial – menonton televisi 0.425 0.003 Sumber : Hasil SPSS, 2015 Berdasarkan Tabel V.16 hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi rank spearman sebesar 0,425 dengan probabilitas sebesar 0,0030,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan positif antara akses media sosial dengan menonton televisi di OMK St. Theresia Lisieux Boro. Artinya semakin tinggi akses media sosial maka akses intensitas menonton televisi semakin meningkat, demikian juga sebaliknya semakin rendah akses media sosial maka akses intensitas menonton televisi semakin menurun. 3. Hubungan antara Akses Media Sosial dengan Perilaku konsumsi OMK Paroki St. Theresia Lisieux Boro 1 Rumusan Hipotesis H : Tidak ada hubungan akses media sosial OMK St. Theresia Lisieux Boro ditinjau dari Perilaku konsumsi. H 1 : Ada hubungan akses media sosial OMK St. Theresia Lisieux Boro ditinjau dari Perilaku konsumsi. 2 Pengujian Hipotesis Tabel V.17 Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman Hubungan Koefisien Korelasi p value Media sosial – perilaku konsumsi 0.503 0.000 Sumber : Hasil SPSS, 2015 Berdasarkan Tabel V.17 hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi rank spearman sebesar 0,503 dengan probabilitas sebesar 0,0000,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan positif antara akses media sosial dengan perilaku konsumsi di OMK St. Theresia Lisieux Boro. Artinya semakin tinggi akses media sosial maka perilaku konsumsi semakin meningkat, demikian juga sebaliknya semakin rendah akses media sosial maka perilaku konsumsi semakin menurun.

D. Pembahasan

1. Hubungan Akses media sosial dengan Minat Baca

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan akses media sosial dengan minat baca OMK St. Theresia Lisieux Boro. Hal ini didukung dengan hasil statistik yang menunjukkan nilai sig. sebesar 0,032 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan dugaan awal penelitian ini. Dugaan awal peneliti bahwa hubungan akses media sosial OMK St. Theresia Lisieux Boro ditinjau dari minat baca. Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang atau OMK terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Minat baca usia remaja sering didominasi berbagai hal yang sifatnya menghibur pilihan jenis buku yang sering mereka konsumsi adalah cerita- cerita hiburan, kemajuan teknologi pun juga tidak kalah pentingnya dalam dominasi penghambat minat baca remaja akibat teknologi yang lebih canggih dan menarik perhatian dan waktu luang mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara akses media sosial dengan minat baca adalah positif, artinya semakin tinggi akses media sosial maka minat baca semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena dengan akses media sosial OMK St. Theresia Lisieux Boro lebih mengetahui tentang berbagai informasi baik nasional maupun internasioanal. Namun kadang informasi yang diperoleh dari media sosial kuang lengkap dan sumbernya kadang tidak jelas sehingga untuk mendukung informasi tersebut OMK St. Theresia Lisieux Boro menambah pengetahuannya dengan membaca buku. Ketika ada peristiwa atau obyek yang menarik perhatian maka seseorang akan berusaha unuk mencari informasi tersebut secara detail, sehingga mendorong keinginan OMK St. Theresia Lisieux Boro untuk membaca. Variabel minat baca responden memberikan penilaian tertinggi pada jenis bacaan sehari – hari, hasil penelitian menunjukkan bahwa responden paling banyak membaca majalah dan koran. Hal ini disebabkan karena majalah dan koran harganya cenderung lebih murah dan mudah didapat. Majalah dan koran juga memuat berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pembacanya, dari berita nasional, internasional, IPTEK, lifestyle , dan lain – lain, sehingga banyak disukai oleh responden. Berita atau informasi dari koran dan majalah responden dapat mengetahui perkembangan media sosial, seperti perkembangan teknologi gadget, dan aplikasi media sosial. Akses media sering artinya dalam sehari membuka aplikasi media sosial 5 kali atau lebih, frekuensi membuka aplikasi yang semakin tinggi dapat meningkatkan minat baca. Saat ini akses media sosial sangat mudah, bahkan dapat dilakukan dengan gadget. Jaman era globalisai yang sedang berlangsung sekarang ini banyak orang di sekitar kita khsusnya anak remaja memiliki gadget dengan melihat keunggulan gadget yang dipilih. Maksudnya gadget tidak hanya memiliki fungsi untuk berbicara tanpa bertatap muka tetapi juga memiliki fungsi untuk mengakses internet agar mereka dapat memaksimalkan pemanfaatkan akses media sosial. Jenis media sosial yang digandurungi oleh remaja jaman sekarang adalah WhatsApp, twitter, facebook, line, path, instagram dan bee talk.

2. Hubungan akses media sosial dengan intensitas menonton televisi

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan akses media sosial dengan intensitas menonton televisi OMK St. Theresia Lisieux Boro. Hal ini didukung dengan hasil statistik yang menunjukkan nilai sig. sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan dugaan awal penelitian ini. Dugaan awal peneliti bahwa hubungan akses media sosial OMK St. Theresia Lisieux Boro ditinjau dari menonton televisi. Hubungan antara intensitas menonton televisi dengan akses media sosial pada remaja adalah dengan menonton televisi remaja akan terpengaruh dengan iklan atau tawaran yang disediakan oleh televisi yang berkaitan dengan akses media sosial, misalnya tayangan televisi tentang aplikasi media sosial yang baru dan menarik. Keberadaan televisi membawa pengaruh yang besar bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja. Tidak dapat dipungkiri semakin banyaknya acara televisi dengan berbagai program dan acara yang menarik membawa akibat bagi remaja karena acara program televisi yang mudah dikonsumsi anak seusia mereka. Bagi anak usia remaja khususnya pelajar menonton televisi bisa dijadikan sebagai sarana belajar, bermain dan juga sebagai pengisi waktu luang. Tapi disisi lain, seharusnya

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON IKLAN MAKANAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI SISWA SMK PANCA BUDI 2 MEDAN.

0 3 29

INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI MEDIA SOSIAL INTERNET DENGAN PERILAKU Intensitas menonton tayangan kekerasan di media sosial internet dengan perilaku agresif anak sekolah di SD Negeri 1 Tirtomoyo.

1 3 22

INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI MEDIA SOSIAL INTERNET DENGAN PERILAKU Intensitas menonton tayangan kekerasan di media sosial internet dengan perilaku agresif anak sekolah di SD Negeri 1 Tirtomoyo.

0 2 17

PENGARUH MINAT ANAK DALAM MENONTON ACARA TELEVISI TERHADAP PERILAKU SOSIAL Pengaruh Minat Anak Dalam Menonton Acara Televisi Terhadap Perilaku Sosial Anak Kelompok B Di TK PGRI Doplang.

0 3 11

PENGARUH MINAT ANAK DALAM MENONTON ACARA TELEVISI TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B Pengaruh Minat Anak Dalam Menonton Acara Televisi Terhadap Perilaku Sosial Anak Kelompok B Di TK PGRI Doplang.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN Hubungan Antara Intensitas Menonton Tayangan Reality Show Televisi Dengan Perilaku Prososial Remaja.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN Hubungan Antara Intensitas Menonton Tayangan Reality Show Televisi Dengan Perilaku Prososial Remaja.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA Hubungan Antara Intensitas Menonton Tayangan Kekerasan Di Televisi Dengan Perilaku Agresi Pada Siswa Sd N Trangsan 03.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA Hubungan Antara Intensitas Menonton Tayangan Kekerasan Di Televisi Dengan Perilaku Agresi Pada Siswa Sd N Trangsan 03.

0 13 13

Perbedaan akses media sosial berdasarkan minat baca, intensitas menonton televisi, dan perilaku konsumsi anak muda di Paroki Pringwulung.

0 0 127