Strategi Pembelajaran Kontekstual Pengembangan Materi dalam Pembelajaran Kontekstual

16 2 Pengalaman langsung Experiencing Pembelajaran menerapkan konsep pengalaman langsung adalah proses pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengonstruksi pengetahuan dengan cara menemukan dan mengalami sendiri secara langsung. 3 Aplikasi atau penerapan Applying Pembelajaran menerapkan konsep aplikasi adalah proses pembelajaran yang menekankan pada penerapan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang dipelajari dalam situasi dan konteks lain yang berbeda sehingga bermanfaat bagi kehidupan siswa. 4 Kerja sama Coorperating Pembelajaran menerapkan konsep kerja sama adalah proses pembelajaran yang mendorong kerja sama diantara siswa, diantara siswa dengan guru dan sumber belajar. 5 Alih pengetahuan Transfering Pembelajaran menerapkan konsep pengaturan diri adalah proses pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengatur diri dan pembelajarannya secara mandiri. 6 Penilaian autentik Authentic Assessment Pembelajaran menerapkan konsep Asesmen autentik adalah proses pembelajaran yang mengukur, memonitor, dan menilai semua aspek hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik, baik tampak sebagai hasil akhit dari suatu proses pembelajaran maupun berupa perubahan dan perkembangan aktivitas, dan perolehan belajar selama proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.

d. Strategi Pembelajaran Kontekstual

Bern dan Erickson dalam Komkom Komalasari 2011: 23-24 mengemukakan lima strategi dalam mengimplementasikan kontekstual, yaitu: 17 1 Pembelajaran berbasis masalah, pendekatan yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep dan ketrampilan dari berbagai disiplin ilmu. Pendekatan ini meliputi: mengumpulkan dan menyatukan informasi dan mempresentasikan penemuan. 2 Pembelajaran kooperatif, pendekatan yang mengorganisasikan pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil, dimana siswa bekerja bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3 Pembelajaran berbasis proyek, pendekatan yang memusat pada prinsip dan konsep utama suatu disiplin, melibatkan siswa dalam memecahkan masalah dan tugas penuh makna lainnya, mendorong siswa untuk bekerja mandiri membangun pembelajaran, dan pada akhirnya menghasilkan karya nyata. 4 Pembelajaran pelayanan, pendekatan yang menyediakan suatu aplikasi praktis suatu pengembangan pengetahuan dan keterampilan baru untuk kebutuhan di masyarakat melalui proyek dan aktivitas. 5 Pembelajaran berbasis kerja, pendekatan di mana tempat kerja, atau seperti tempat kerja, kegiatan terintegrasi dengan materi kelas untuk kepentingan para siswa dan bisnis.

e. Pengembangan Materi dalam Pembelajaran Kontekstual

Pengembangan materi pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran. Pembelajaran kontekstual menghendaki materi pembelajaran tidak semata-mata dikembangkan dari buku teks, tetapi materi dikembangkan dari lingkungan kehidupan siswa sehari-hari, baik lingkungan fisik, kehidupan sosial, budaya, ekonomi maupun psikologis, dan keterpaduan antar materi pelajaran. Menurut Komalasari 2011: 37-39 materi pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pendekatan pembelajaran kontekstual 18 memiliki karakteristik tersendiri, di mana dalam pemilihan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang harus dibelajarkan kepada siswa hendaknya memerhatikan beberapa hal, salah satunya yaitu lingkungan. Keterkaitkan dengan konteks lingkungan dimana siswa berada, meliputi: 1 Lingkungan fisik Lingkungan fisik berkenaan dengan aspek alamiah seperti sumber daya alam, flora, fauna, sungai, limbah, iklim, termasuk pula pelestarian lingkungan yang ada disekitar kehidupan siswa. 2 Lingkungan sosial Lingkungan sosial berkenaan dengan interaksi siswa dengan kehidupan bermasyarakat, misalnya: 1 mengenai pola interaksi dan kehidupan keluarga, masyarakat, sekolah; 2 mempelajari organisasi sosial yang ada di lingkungan rumah, dan di masyarakat sekitar sekolah; 3 mempelajari berbagai pemasalahan sosial yang ada di dalam kehidupan siswa. 3 Lingkungan budaya Lingkungan budaya berkenaan dengan budaya materi dan materi yang ada di lingkungan sekitar siswa. Budaya materi berkaitan dengan bangunan, gedung, candi, prasasti, cagar alam, peralatan senjata, peralatan mata pencaharian, alat transportasi, dan sebagainya. Lingkungan budaya berupa nonmateri, meliputi: sistem kepercayaan dan agama yang dianut masyarakat, sistem norma yang berlaku di masyarakat, sistem mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, sistem ilmu pengetahuan, kesenian bahasa, keberagaman suku dan ras. 4 Lingkungan politis Lingkungan politis berkenaan dengan pemerintahan dan segenap lembaga pemerintahan, serta kekuasaan dan kewenangan yang melekat pada jabatan atau kedudukan lembaga pemerintahan tertentu yang ada di lingkungan siswa. 19 5 Lingkungan psikologis Lingkungan psikologis berkenaan dengan suasana psikologis manusia yang hidup dan bertempat tinggal pada wilayah tertentu misalnya suasana ramai, gaduh, tenang, dan tertib, indah, bersih, kerusuhan, bising, gerah, suasana konflik, dampak bencana alam. 6 Lingkungan ekonomi Lingkungan ekonomi berkenaan dengan mata pencaharian penduduk sekitar, rata-rata penghasilan penduduk, status ekonomi penduduk, pemenuhan kehidupan sehari-hari, dan ketersediaan sarana dan prasarana sesuai dengan status ekonomi yang dimiliki masyarakat. Kesemua lingkungan tersebut seyogianya menjadi bahan pertimbangan guru ketika mengorganisasikan materi pembelajaran, sehingga materi pembelajaran terkait dengan kehidupan siswa, digali dari kehidupan siswa, bermanfaat bagi siswa dalam memecahkan masalah dilingkungan kehidupannya, sesuai dengan kebutuhan, sehingga materi pembelajaran bermakna secara luas bagi kehidupan siswa dan masyarakat di sekitarnya.

6. Materi Pelajaran Matematika SMP