13
Komalasari dalam buku Pembelajaran Kontekstual: Teori dan Aplikasi 2011: 6 menjelaskan pembelajaran kontekstual adalah
pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik dalam
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi
kehidupannya. Trianto dalam buku yang berjudul Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif
2011: 107
menjelaskan pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pemanduan materi pembelajaran dengan konteks
keseharian siswa di dalam pembelajaran kontekstual akan menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam dimana siswa
kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikannya. Berdasarkan beberapa definisi pembelajaran kontekstual
tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konteksual adalah suatu sistem pengajaran yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, untuk mendorong siswa menemukan makna materi dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Teori Belajar Pendukung Pembelajaran Kontekstual
Komkom Komalasari 2011: 19-23 menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual dikembangkan berdasarkan teori-teori
belajar tertentu, yaitu: 1
Teori Perkembangan dari Piaget Menurut Piaget, bagaimana seseorang memperoleh
kecakapan intelektual berhubungan dengan proses mencari
14
keseimbangan antara apa yang ia rasakan dan ketahui pada satu sisi dengan apa yang ia lihat sebagai suatu fenomena baru sebagai
pengalaman dan persoalan. Teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme,
yang memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana seseorang secara aktif membangun sistem makna dan
pemahaman realitas melalui pengalaman dan interaksi mereka Trianto. 2011: 29.
2 Teori Discovery Learning dari Bruner
Bruner menjelaskan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Teori
Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang.
Perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan, yaitu:
a Tahap enaktif, seseorang melakukan aktivitas dalam
upayanya untuk memahami lingkungan sekitarnya. b
Tahap ikonik, seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal atau
melalui perumpamaan. c
Tahap simbolik, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam berbahasa dan logika. 3
Teori Meaningful Learning dari Ausebel Menurut Dahar dalam Trianto 2011: 37 menjelaskan
bahwa belajar bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam
stuktur kognitif seseorang.
15
Belajar akan lebih bermakna bagi siswa jika materi pelajaran diurutkan dari umum ke khusus dan dihubungkan
dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Pengetahuan awal yang dimiliki siswa sangat mempengaruhi
kemampuannya dalam mempelajari konsep baru. 4
Teori Belajar Vygotsky Teori Vygotsky lebih menekankan pada aspek sosial.
Vygotsky menjelaskan proses pembelajaran akan terjadi jika orang bekerja dan menangani tugas-tugas yang belum dipelajari,
namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan mereka, yakni sedikit di atas daerah tingkat perkembangan orang
tersebut Trianto. 2011: 39. Pengetahuan dan perkembangan kognitif seseorang
berasal dari sumber-sumber sosial diluar dirinya. Hal ini tidak berarti bahwa seseorang bersikap pasif dalam perkembangan
kognitifnya, tetapi juga menekankan pentingnya peran aktif orang lain dalam mengkonstruksi pengetahuannya.
c. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual