Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa pada model penelitian ini tidak terjadi pelanggaran
asumsi klasik.
4.3.2 Analisis Hasil Perhitungan Koefisien Regresi
Linier Berganda
Dalam analisis ini digunakan analisis regresi linier berganda dan untuk mengolah data yang ada diguanakan alat bantu komputer dengan
program SPSS Statistic Program For Social Science versi 13.0. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut : Y = -139.395.986.443 + 632.789,7 X
1
– 1.864.650,497 X
2
– 926.230.400,062 X
3
+ 34.967,261 X
4
– 753.399.122,234 X
5
Berdasarkan persamaan tersebut di atas, maka dapat dijelaskan melalui penjelasan sebagai berikut:
βo = nilai konstanta sebesar -139.395.986.443 Rupiah. Menunjukkan bahwa Investasi PMA Industri Manufaktur turun sebesar
139.395.986.443 Rupiah, dengan asumsi variabel Kurs Valas X
1
, Jumlah Industri Manufaktur X
2
, Inflasi X
3
, Produk Domestik Regional Bruto X
4
, dan Tingkat Suku Bunga X
5
, konstan.
β
1
= 632.789,7 menunjukkan bahwa faktor Kurs Valas X
1
berpengaruh positif, dapat diartikan apabila Kurs Valas mengalami kenaikan satu rupiah maka Investasi PMA Industri
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Manufaktur akan naik sebesar 632.789,7 Rupiah, dengan asumsi X
2
, X
3
,X
4
dan X
5
Konstan. β
2
= -1.864.650 menunjukkan bahwa faktor Jumlah Industri
Manufaktur X
2
berpengaruh negatif, dapat diartikan apabila Jumlah Industri Manufaktur mengalami kenaikan satu unit
maka Investasi PMA Industri Manufaktur akan mengalami penurunan sebesar 1.864.650 Rupiah, dengan asumsi X
1
, X
3
,X
4
dan X
5
Konstan. β
3
= -926.230.400,062 menunjukkan bahwa faktor Inflasi X
3
berpengaruh negatif, dapat di artikan apabila Inflasi mengalami kenaikan sebesar satu persen maka Investasi PMA Industri
Manufaktur akan mengalami penurunan sebesar 926.230.400,062 Rupiah, dengan asumsi X
1
, X
2
,X
4
dan X
5
Konstan. β
4
= 34.967,261 menunjukkan bahwa faktor Produk Domestik Regional Bruto X
4
berpengaruh positif, dapat diartikan apabila ada kenaikkan Produk Domestik Regional Bruto
sebesar satu juta rupiah maka Investasi PMA Industri Manufaktur akan mengalami peningkatan sebesar 34.967,261
Rupiah, dengan asumsi X
1
, X
2
,X
3
dan X
5
Konstan. β
5
= -753.399.122,234 menunjukkan bahwa faktor Tingkat Suku Bunga X
5
berpengaruh negatif, dapat di artikan apabila ada kenaikkan Tingkat Suku Bunga sebesar satu persen maka
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Investasi PMA Industri Manufaktur akan mengalami penurunan sebesar 753.399.122,234 Rupiah, dengan asumsi X
1
, X
2
,X
3
dan X
4
Konstan.
4.3.3 Uji Hipotesis Secara Simultan