Inflasi dapat didefinisikan sebagai proses kenaikan harga – harga
yang berlaku dalam suatu perekonomian. Sukirno, 2002 : 15
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inflasi adalah proses kenaikan harga -harga umum barang-barang secara terus menerus, ini
tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan presentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidaklah
bersamaan, yang penting terdapat kenaikan harga umum secara terus menerus selama satu periode tertentu.
2.2.6.2 Jenis Inflasi
Inflasi dapat digolongkan dalam beberapa macam penggolongan antara lain: Boediono, 2001: 156-159
a. Penggolongan Inflasi menurut parah tidaknya inflasi :
1. Inflasi Ringan Adalah
laju inflasi
di bawah
10 setahun.
2. Inflasi
Sedang Adalah
laju inflasi
antara 10-30
setahun. 3.
Inflasi Berat
Adalah laju
inflasi antara
30-100 setahun.
4. Hiperinflasi
Adalah laju
inflasi diatas
100 setahun
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Penggolongan inflasi menurut asal dari inflasi :
1. Inflasi
yang berasal
dari dalam
negeri domestic inflation
Adalah inflasi yang timbul karena adanya deficit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, panen
yang gagal dan sebagainya. 2.
Inflasi yang
berasal dari
luar negeri
imported inflation Adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga di
luar negeri atau kenaikan harga langganan berdagang, kenaikan harga yang kita impor mengakibatkan adanya
kenaikan indeks biaya hidup, karena sebagian dari barang- barang yang tercakup didalamnya berasal dari impor, selain
itu juga secara tidak langsung akan menaikkan indeks harga melalui kenaikan biaya produksi atas bahan mentahnya yang
harus di impor. c.
Penggolongan inflasi menurut mekanisme timbulnya inflasi : Menu rut Sukirno 2004 : 333, teori kuantitas membedakan
sumber terjadinya inflasi dibagi menjadi dua, yaitu : 1.
Inflasi tekanan permintaan demand pull inflation Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan
berbagai barang bertambah terlalu kuat yang mengakibatkan tingkat harga umum naik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 1. Demand Pull Inflation
Sumber : Sukirno. 2004, Teori Pengantar Ekonomi Makro, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. :
334 Sebagaimana dalam gambar perekonomian dimulai
pada P
1
dan tingkat output riil dimana P
1,
Q
1
berada pada perpotongan antara kurva permintaan D
1
dan kurva penawaran S. Kurva permintaan bergeser keluar D
2
penggeseran seperti itu dapat berasal dari faktor kelebihan pengeluaran permintaan.
Pergeseran kurva permintaan menaikkan output riil dari Q
1
ke Q
2
dan tingkat harga dari P
1
ke P
2
maka inilah yang disebut demand pull inflation inflasi tarikan
permintaan yang disebabkan penggeseran kurva permintaan menarik keatas tingkat harga dan menyebabkan
inflasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Inflasi dorongan penawaran cost push inflation
Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi, biasanya ditandai dengan kenaikan harga barang serta turunnya
produksi. Misalnya kenaikan harga barang baku yang didatangkan dari luar negeri dan kenaikan harga BBM.
Gambar 2.
Cost Push Inflation
Sumber : Sukirno. 2004, Teori Pengantar Ekonomi Makro, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal.
: 335 Pada gambar diatas telah disajikan kurva penawaran
S
1
ke S
2
, harga tertentu naik dan menyebabkan inflasi dorongan biaya. Naiknya harga dan turunnya output sering
kali diberi nama “stagnasi inflasi”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.6.3 Dampak Inflasi