Investasi PMA Industri Manufaktur akan mengalami penurunan sebesar 753.399.122,234 Rupiah, dengan asumsi X
1
, X
2
,X
3
dan X
4
Konstan.
4.3.3 Uji Hipotesis Secara Simultan
Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji F dengan langkah – langkah
sebagai berikut :
Tabel 9. Analisis Varian ANOVA
Sumber Varian
Jumlah Kuadrat Df
Kuadrat Tengah F hitung
F tabel
Regresi 9967979114756340000000.0 5 1993595822951269000000 27,144 6,26
Sisa 293785718957632800000.000 4 73446429739408100000.0
Total 10261764833713980000000 9
Sumber: Lampiran 2 dan 4
1. Untuk menguji pengaruh secara simultan serempak digunakan uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Ho :
1
=
2
=
3
=
4
=
5
= 0 Secara keseluruhan variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap
variabel terikat. Hi :
1
2
3
4
5
0 Secara keseluruhan variabel bebas ada pengaruh terhadap variabel
terikat. b.
= 0,05 dengan df pembilang = 5 df penyebut = 4
c. F tabel
= 0,05 = 6,26
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d. F hitung =
Rata - rata kuadrat regresi Rata - rata kuadrat sisa
1993595822951269000000
= --------------------------------- = 27,144
73446429739408100000.0
e. Daerah pengujian
Gambar 9.
Distribusi Kriteria PenerimaanPenolakan Hipotesis
Secara Simultan atau Keseluruhan
Sumber : Lampiran 2 dan 5
Ho diterima apabila F hitung ≤ 6,26
Ho ditolak apabila F hitung 6,26 f.
Kesimpulan Oleh karena F hitung = 27,144 F tabel = 6,26 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan variabel bebas yaitu Kurs Valas X
1
, Jumlah Industri Manufaktur X
2
, Inflasi X
3
, Produk Domestik Regional Bruto X
4
dan Tingkat Suku Bunga Internasional X
5
, berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Investasi PMA
Industri Manufaktur Y.
27,144 6,26
Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H
tabel
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3.4 Uji Hipotesis Secara Parsial
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Kurs Valas X
1
, Jumlah Industri Manufaktur X
2
, Inflasi X
3
, Produk Domestik Regional Bruto X
4
dan Tingkat Suku Bunga X
5
. Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat dalam analisis sebagai berikut :
Tabel 10.
Hasil Analisis Variabel Kurs Valas X
1
, Jumlah Industri Manufaktur X
2
, Inflasi X
3
, Produk Domestik Regional Bruto X
4
dan Tingkat Suku Bunga X
5
terhadap Investasi PMA Industri Manufaktur. Variabel
Koefisien Regresi
t hitung t tabel
r
2
Parsial Kurs Valas X1
632789,7 0,202
2,376 0,01
Jumlah Industri Manufaktur X2
-1864650,497 -0,616 2,376
0,086 Inflasi X3
-926230400,062 -0,672
2,376 0,101
Produk Domestik Regional Bruto X4
34967,261 3,748
2,376 0,777
Tingkat Suku Bunga X5 -753399122,234
-0,348 2,376
0,035 Variabel terikat : Investasi PMA Industri Manufaktur
Konstanta : - 139395986443 Koefisien Korelasi R : 0,986 R
2
: 0,971
Sumber:
Lampiran 3 Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing-
masing variabel terhadap variable terikatnya, dapat dianalisa melalui uji t dengan ketentuan sebagai berikut :
a Pengaruh secara parsial antara Kurs Valas X
1
terhadap Investasi PMA Industri Manufaktur Y
Langkah-langkah pengujian : i.
Ho :
1
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
1
0 ada pengaruh ii.
= 0,05 dengan df = 4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iii. t hitung =
β Se
β
1 1
= 0,202 iv.
level of significan = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,376
v. pengujian
Gambar 10. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Kurs
Valas X
1
terhadap Investasi PMA Industri ManufakturY
Sumber
: Lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 0,202
t-tabel sebesar 2,376 Ho diterima dan Hi ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Kurs Valas X
1
tidak berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Investasi PMA Industri Manufaktur Y. Hal ini didukung juga dengan nilai
signifikansi dari Kurs Valas X
1
sebesar 0,850 yang lebih besar dari 0,05.
Nilai r
2
parsial untuk variabel Kurs Valas sebesar 0,01 yang artinya bahwa Kurs Valas X
1
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Investasi PMA Industri Manufaktur Y sebesar 1
, sedangkan sisanya 99 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.
2,376 -2,376
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
0,202
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b Pengaruh secara parsial antara Jumlah Industri Manufaktur
X
2
terhadap Investasi PMA Industri Manufaktur Y
Langkah-langkah pengujian : i.
Ho :
2
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
2
0 ada pengaruh ii.
= 0,05 dengan df = 4 iii.
t hitung = β
Se β
2 2
= - 0,616 iv.
level of significan = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,376
v. pengujian
Gambar 11. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor
Jumlah Industri Manufaktur X
2
, terhadap Investasi PMA
Industri Manufaktur Y
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar -0,616 t tabel sebesar -2,376 maka Ho diterima dan Ha ditolak, pada
level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Jumlah Industri Manufaktur X
2
tidak berpengaruh secara nyata negatif terhadap Investasi PMA Industri Manufaktur Y. Hal ini didukung
juga dengan nilai signifikansi dari Jumlah Industri Manufaktur X
2
sebesar 0,572 yang lebih besar dari 0,05.
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
-2,288 2,376
- 0,616
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Nilai r
2
parsial untuk variabel Jumlah Industri Manufaktur sebesar 0,086 yang artinya bahwa Jumlah Industri Manufaktur X
2
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Investasi PMA Industri Manufaktur Y sebesar 8,6 , sedangkan sisanya 91,4
tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.
c Pengaruh secara parsial antara Inflasi
X
3
terhadap Investasi PMA Industri Manufaktur Y
Langkah-langkah pengujian : i.
Ho :
3
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
3
0 ada pengaruh ii.
= 0,05 dengan df = 4 iii.
t hitung = β
Se β
3 3
= -0,672 iv.
level of significan = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,376
v. pengujian
Gambar 12. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Inflasi X
3
terhadap Investasi PMA Industri Manufaktur Y
Sumber : Lampiran 3
2,376 -0,672
- 2,376 Daerah Penerimaan
Ho Daerah Penolakan
Ho Daerah Penolakan
Ho
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar -0,672 t tabel sebesar -2,376 maka Ho diterima dan Ha ditolak, pada level
signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Inflasi X
3
tidak berpengaruh secara nyata negatif terhadap Investasi PMA Industri
Manufaktur Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Inflasi X
3
sebesar 0,539 yang lebih besar dari 0,05. Nilai r
2
parsial untuk variabel Inflasi sebesar 0,101 yang artinya Inflasi X
3
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Investasi PMA Industri Manufaktur Y sebesar 10,2 ,
sedangkan sisanya 89,8 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.
d Pengaruh secara parsial antara Produk Domestik Regional
Bruto X
4
terhadap Investasi PMA Industri Manufaktur Y
Langkah-langkah pengujian : vi.
Ho :
4
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
4
0 ada pengaruh vii.
= 0,05 dengan df = 4 viii.
t hitung = β
Se β
3 3
= 3,748 ix.
level of significan = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,376
x. pengujian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 13. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Produk
Domestik Regional Bruto X
4
terhadap Investasi PMA
Industri Manufaktur Y
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 3,748 t tabel sebesar 2,376 maka Ho ditolak dan Ha diterima, pada level
signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Produk Domestik Regional Bruto X
4
berpengaruh secara nyata positif terhadap Investasi PMA Industri Manufaktur Y. Hal ini didukung juga
dengan nilai signifikansi dari Produk Domestik Regional Bruto X
4
sebesar 0,020 yang lebih kecil dari 0,05. Nilai r
2
parsial untuk variabel Produk Domestik Regional Bruto sebesar 0,777 yang artinya Produk Domestik Regional Bruto
X
4
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Investasi PMA Industri Manufaktur Y sebesar 77,7 , sedangkan sisanya
22,3 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.
2,376 3,748
- 2,376 Daerah Penerimaan
Ho Daerah Penolakan
Ho Daerah Penolakan
Ho
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
e Pengaruh secara parsial antara Tingkat Suku Bunga X
5
terhadap Investasi PMA Industri Manufaktur Y
Langkah-langkah pengujian : xi.
Ho :
5
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
5
0 ada pengaruh xii.
= 0,05 dengan df = 4 xiii.
t hitung = β
Se β
3 3
= -0,348 xiv.level of significan = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,376
xv. pengujian
Gambar 14. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Tingkat Suku
Bunga Internasional X
5
terhadap Investasi PMA Industri
Manufaktur Y
Sumber
: Lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar -0,348
t tabel sebesar -2,376 maka Ho diterima dan Ha ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Tingkat Suku Bunga
X
5
tidak berpengaruh secara nyata terhadap Investasi PMA Industri Manufaktur Y. Hal ini didukung juga dengan nilai
2,376 -0,348
- 2,376 Daerah Penerimaan
Ho Daerah Penolakan
Ho Daerah Penolakan
Ho
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
signifikasi dari Tingkat Suku Bunga X
5
sebesar 0,720 yang lebih besar dari 0,05.
Nilai r
2
parsial untuk variabel Tingkat Suku Bunga sebesar 0,035 yang artinya Tingkat Suku Bunga X
5
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Investasi PMA Industri
Manufaktur Y sebesar 3,5 , sedangkan sisanya 96,5 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.
Kemudian untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling dominan empat variabel bebas terhadap
Investasi PMA Industri Manufaktur : Kurs Valas X
1
, Jumlah Industri Manufaktur X
2
, Inflasi X
3
, Produk Domestik Regional Bruto X
4
dan Tingkat Suku Bunga X
5
dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana
dalam perhitungan ditunjukkan oleh variabel Produk Domestik Regional Bruto dengan koefisien determinasi parsial r
2
sebesar 0,777 atau sebesar 77,7 .
4.3.5 Pembahasan