maupun internal. Secara eksternal, pengujian dapat dilakukan test restest. Equivalent,
dan gabungan keduanya. Secara internal, reliabilitas alat ukur dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada
instrumen dengan teknik tertentu. Teknik yang digunakan dalam pengukuran Reliabilitas menggunakan
bantuan program SPSS for Windows versi 16.0 dengan Cronbach Alpha. Reliabel jika Cronbach Alpha 0,6.
J. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Menurut Santoso dan Tjiptono 2001:212 uji normalitas ini
dilakukan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas
dengan melakukan uji histogram, uji normal p-plot, uji chi square, skewness
dan kurtosis atau uji kolmogorov smirnov. Uji normalitas yang akan digunakan adalah uji Histogram dan p-plot.
2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas adalah pengujian pada model regresi, dimana
tujuan pengujian ini untuk menguji apakah ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independent, jika terjadi korelasi maka dinamakan
multikolinieritas. Santoso dan Tjiptono, 2001:203. Sedangkan untuk mengetahui gejala tersebut dapat dideteksi dari besarnya nilai VIF
Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Apabila nilai VIF
tidak melebihi angka 4 atau 5 maka model regresi bebas dari masalah multikolinieritas dan suatu model dikatakan baik bila tidak terdapat gejala
multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedatisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedatisitas adalah dengan melihat grafik plot antar prediksi variabel
dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedatisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola titik
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah di prediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di-
standardized ghozali, 2006. Dasar analisisnya sebagai berikut :
a Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur bergelombang melebar kemudian menyempit
maka terjadi heteroskedatisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini mengidikasikan tidak terjadi heteroskedatisitas.
K. Teknik analisis data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 teknik analisis data yaitu analisis regresi linier berganda dan uji beda.
a. Regresi Linier Berganda
Regresi Linier Berganda dilakukan untuk menguji hipotesis 1-3. Regresi linier berganda merupakan perluasan dari regresi linier sederhana,
yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas sanusi, 2013:134-135. Persamaan
dari regresi linier berganda ini adalah : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Dimana: Y = variabel tak bebasterikat minat beli
a = konstanta X
1,
X
2,
X
3
= variabel bebas Country of Origin, Brand Image dan Persepsi akan Harga
b
1,
b
2
, b
3
= koefisien regresi e = variabel pengganggu
Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan
menganggap variabel independen yang lain konstan.