54
BAB IV Gambaran Umum Subjek Penelitian
A. Deskripsi Tempat Penelitian
1. Sejarah Sambel Layah
Sambel Layah pertama berdiri berada di Purwokerto tepatnya jalan Suparno. Pada awal berdiri Sambel Layah ini di
bawah Manejemen Salsalbila group yang membawahi bebek goreng Haji Slamet, gulai kepala ikan mas Agus untuk kawasan
Jawa Tengah. Bapak Indrawawan Maianggoro kelahiran Tegal yang tinggal di Sukaraja, selaku Owner membuka usaha warung
makan yang di kasih nama Sambel Layah. Sambel Layah artinya cobek kecil yang di ambil dari bahasa Banyumas. Dalam pemilihan
warna untuk rumah makan Sambel Layah, bliau tidak asal memilih warna, warna merah dipilih karena warna tersebut identik dengan
mengundang nafsu seseorang untuk makan. Slogan Sambel Layah adalah “Terdahsat dan Terfenomenal” artinya setiap membuka
cabang baru pasti akan ramai dan akan antri. Sebelum terjun kedunia kuliner, Bliau bekerja di
NASMOCO selaku manajer keuangan. Produk Sambel Layah ini sebetulnya adalah produk dari istri Bliau. Omset pertama dalam
waktu 2 bulan, Bliau mampu menjual 2000 paket ayam. Setelah sukses di Purwokerto, Bliau membuka cabang di Purbalingga,
Cilacap, Tegal, Pekalongan, dan di Jogja di jalan kaliurang Km
8.5. di jogja ini adalah outlet yang ke 9 pada tanggal 14 maret 2014 dan sampai saat ini untuk kawasan Yogyakarta sudah ada 5 cabang
dan target di Yogyakarta akan membuka 9 outlet di antaranya di Bantul, Wates dan Wonosari. Pada tahun ini Sambel Layah sudah
berumur 2 tahun dan sampai bulan Mei 2015 sudah mencapai 22 outlet.
Visi dan misi Sambel layah adalah peduli dengan kaum Duafa. Sambel Layah ini juga memiliki yayasan, ambulance, dan
membagi nasi boks disetiap bulan. Standar produk desetiap outlet dipastikan sama, karena karyawan mendapat pelatihan terlebih
dahulu di Purwokerto dan terdapat fasilitas untuk karyawan untuk berangkat Umroh. Setiap membuka cabang baru biaya yang
dibutuhkan sekitar Rp 150.000.000,00 sampai dengan Rp 300.000.000,00 hal ini tergantung dengan luas lahan,peralatan dan
bahan bangunan gedung. Keuntungan yang di peroleh sambel layah tidak sepenuhnya ke owner, namun 50 untuk karyawan dan
50 untuk perusahaan. 50 ke perusahaan masih dalam pembagian yaitu 35 untuk kaum duafa, yang 15 untuk
perusahaan. Keuntungan yang didapat per paket hanya Rp 200.
2. Produk dan Harga Sambel Layah