mengetahui leraning to know, menjadi dirinya sendiri learning to be, belajar bekerja learning to do, dan belajar hidup bersama learning to live
together. Pengembangan kurikulum program belajar pendidikan dasar harus memfasilitasi peserta didik untuk belajar lebih bebas dan mempunyai
pandangan sendiri yang disertai dengan rasa tanggung jawab pribadi yang lebih kuat untuk mencapai tujuan hidup pribadinya atau tujuan bersama
sebagai anggota masyarakat. 4.
Menjadi hakekat dari pendidikan karakter. Jadi, sekolah sangat dituntut dalam membangun penguatan pendidikan
karakter dengan baik dan serius, karena pendidikan sangat penting terutama pendidikan karakter, selain pendidikan karakter yang hanya mendidik
pemikiran tanpa membangun karakter maka sulit untuk diharapkan bisa membangun masa depan diri, serta masa depan bangsa.
c. Pendekatan tematik integratif
Menurut Majid 2014:85 mengatakan konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan yakni
jakob 1989 dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Forgarty pada tahun 1991 dengan konsep pembelajaran terpadu. Pembelajaran tematik
merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar-
mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengatahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran jadi
bermakna bagi peserta didik.
Menurut Hosnan 2014:364 Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaraan, sehingga siswa dapat
memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri bebagai pengatahuan yang dipelajarinya. Pembelajaran tematik lebih
menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Dari penjelasan yang dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa
Pendekatan Tematik Integratif pendekatan pembelajaran yang dilakukan secara terpadu, yang berarti setiap beberapa mata pelajaran akan digabungkan menjadi
satu tema pokok yang saling keterkaitan antar bidang studi, antar konsep, antar pokok bahasan, antar tema bahkan antar topik melalui pengalaman langsung
sehingga pembelajaran dapat bermakna bagi siswa. 1.
Prinsip Pembelajaran Tematik Integratif Beberapa prinsip yang berkenaan dengan Pembelajaran tematik integratif
menurut Majid 2014:89 sebagai berikut: a.
Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini
menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran
b. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata
pelajaran yang mungkin saling terkait. Dengan demikian materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermkna.
c. Pembelajaran tematik integratif tidak boleh betentangan dengan tujuan
kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya Pembelajaran tematik
integratif harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.
d. Meteri pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu
mempertimbangkan karakteristik sisawa seperti, minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengatahuan awal.
e. Materi pelajaran yang diapadukan tidak terlalu dipaksakan. Arinya,
materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah diadukan. 2.
Karakteristik Pembelajaran Tematik Integratif Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, Pembelajaran tematik
integratif memiliki karakteristik-karakteristik menurut Majid 2014:89 sebagai berikut:
a. Berpuasat pada siswa
Pembelajaran tematik berpuast pada siswa student centered. Hal ini sesuai dengan pendekatan modern yang lebih banyak menempatkan
siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagi fasilitator yaitu memberikan kumudahan-kemudahan kepada
siswa untuk melakukan aktivitas belajar. b.
Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada
siswa direct experiences. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata konkret sebagai dasar untuk
memahami hal-hal yang lebih abstrak. c.
Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas.
Dalam pembelajaran tematik, pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasaan
tema-temayang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. d.
Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini
diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah- masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
e. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes fleksibel dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang lain, bahkan mengaitkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada
f. Menggunakan prinsip belajara sambil bermain dan menyenagkan.
3. Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik
Adapun rambu-rambu pembelajaran tematik menurut Majid 2014:91 adalah sebagai berikut
a. Tidak semua mata pelajaran harus diastukan
b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester
c. Kompetensi dasar yang tidak dipadukan, tidak harus dipadukan.
Kompentesi dasar yang tidak dapat diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.
d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap
diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri. e.
Kegitan pembelajaran ditekakan kepada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral.
f. Tema-tema yamg dipilih disesuiakan dengan karakteristik siswa,
lingkungan, dan daerah setempat.
d. Pendekatan saintifik