78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah  awal  yang  dilakukan  peniliti  dalam  penelitian pengembangan  perangkat  pembelajaran  ini  adalah  dengan  melakukan
analisis  kebutuhan.  Analisis  kebutuhan  dilakukan  oleh  peneliti berdasarkan  langkah-langkah  pengembangan  perangkat  pembelajaran
yang  telah  dijabarkan  pada  bab  III.  Peneliti  melakukan  analisis kebutuhan  dengan  melakukan  wawancara.  Wawancara  dilakukan
kepada  satu  orang  guru  kelas  IV  SD  Negeri  Kalasan  1,  Sleman, Yogyakarta  yaitu  dengan  Ibu  Sri  Rejeki  pada  hari  Sabtu,  tanggal  13
Mei  2014  pada  pukul  11.30  WIB  sampai  dengan  11.00  WIB. Wawancara  tersebut  bertujuan  untuk  mengetahui  dan  mengidentifikasi
permasalahan  yang  dihadapi  di  lapangan  sesuai  dengan  fakta  yang terjadi.  Permasalahan  tersebut  berkaitan  dengan  pemahaman  mengenai
Kurikulum  SD  2013  dan  berkaitan  dengan  ketersediaannya  perangkat pembelajaran  yang  digunakan  untuk  mencapai  tujuan  pembelajaran.
Dari  hasil  wawancara  tersebut  dapat  dijadikan  sebagai  acuan  dalam pengembangan  perangkat  pembelajaran  yang  disusun  sesuai  dengan
upaya  pencapaian  tujuan  seperti  yang  diharapkan  dalam  Kurikulum 2013.
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Peneliti  melakukan  wawancara  kepada  satu  orang  guru kelas  IV  SD  Negeri  Kalasan  1,  Sleman,  Yogyakarta  pada  hari
Sabtu,  tanggal  17  Mei  2014.  Wawancara  tersebut  berpedoman pada  13  butir  pertanyaan  untuk  melakukan  analisis  kebutuhan
perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Berikut data hasil wawancara  dengan dua orang guru SD Negeri
Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir.
Pertanyaan  pertama  yaitu  mengenai  pemahaman  guru mengenai  Kurikulum  SD  2013.  Guru  tersebut  memberikan
jawaban  bahwa  mereka  hanya  memahami  Kurikulum  SD  2013 sejauh  yang  diterima  dan  diberikan  dari  pemerintah.  Guru  juga
memahami  Kurikulum  SD  2013  sesuai  dengan  kemampuan sendiri dari Dinas.
Pertanyaan  kedua  yaitu  mengenai  pemahaman  guru  terkait dengan  perumusan  indiaktor  dan  tujuan  pembelajaran  yang
mempertimbangkan keutuhan pribadi. Guru memberikan jawaban bahwa  mereka  hanya  menggunakan  indikator  dan  tujuan  yang
sesuai  dengan  buku  guru  dan  dikembangkan  dengan  mengikuti rambu-rambu  yang  diberikan.  Guru  juga  memaparkan  bahwa
dalam  pembelajaran  indikator  dan  tujuan  yang  digunakan  hanya mengikuti pada buku tanpa mengembangkannya.
Pertanyaan ketiga yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru  terkait  dengan  pendekatan  tematik  integratif  dalam
pembelajaran.  Guru  tersebut  memaparkan  bahwa  tematik integratif  adalah  pembelajaran  yang  saling  terkait  pada  setiap
muatan  pelajarannya. Dalam perpindahan antar  muatan pelajaran tidak terlihat dan sangat halus.
Pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru  terkait  dengan  penerapan  pendekatan  saintifik  dalam
pembelajaran. Kedua guru tersebut memaparkan bahwa terdapat 3 ranah  dalam  pendekatan  saintifik  yaitu  kognitif,  psikomotor  dan
afektif.  Guru  tersebut  juga  memaparkan  bahwa  pendekatan saintifik  merupakan  metode  yang  digunakan  dalam  pembuatan
Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran.  Selain  itu,  menurut  guru tersebut  dengan menggunakan pendekatan saintifik  pembelajaran
lebih mudah dilakukan. Pertanyaan  kelima  yaitu  tentang  pemahaman  guru  terkait
dengan  penilaian  otentik  guru  tersebut  masih  sangat  merasa kesulitan  mengenai  penilaian  otentik  pada  Kurikulum  SD  2013.
Menurut guru tersebut pada penilaian otentik harus mengeluarkan
Kompetensi  Dasar  untuk  melakukan  penilaian  terutama  pada penilaian sikap dan spiritual.
Pertanyaan keenam  yaitu mengenai  keperluan  guru tentang contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Para guru tersebut sangat
memerlukan contoh-contoh rubrik  penialain  terutama dari  Dinas. Guru  tersebut  memaparkan  bahwa  pada  saat  penataran  tidak
diberikan  contoh  rubrik  penilaian  yang  jelas  sehingga  masih bingung  dan  kesulitan  dalam  penilaian  terutama  penilaian  sikap
dan spiritual. Pertanyaan ketujuh yaitu mengenai pemahaman guru terkait
dengan  penguatan  pendidikan  karakter  dalam  pembelajaran. Menurut    guru  tersebut  pendidikan  karakter  merupakan
pendidikan  yang  terkait  dengan  sikap  dan  moral  siswa.  Guru membentuk  siswa  menjadi  lebih  baik  dalam  tingkah  laku,  sopan
santun  maupun  kebiasaan  yang  dilakukan.  Guru  tersebut menegaskan bahwa pendidikan karakter lebih kepada membentuk
jiwa anak yang baik menjadi lebih baik. Pertanyaan  kedelapan  yaitu  terkait  pemahaman  guru
dengan  jenis-jenis  karakter  yang  akan  dikembangkan  oleh Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  Nasional.  Guru
menjabarkan beberapa
sikap yang
dikembangkan oleh
Kementrian  dan  Kebudayaan  Nasional  yaitu  sopan  santun, kebiasaan dan tingkah laku sehari-hari.
Pertanyaan  kesembilan  yaitu  terkait  dengan  kesulitan- kesulitan  yang  dialami  guru  dalam  mengembangakan  perangkat
pembelajaran  mengacu  Kurikulum  SD  2013.  Guru  sangat mengalami  kesulitan  mengenai  perangkat  pembelajaran.  Guru
tersebut  memaparkan  bahwa  mereka  mengelami  kesulitan  dalam bahan  ajar  yang  kurang  luas,  alat  peraga  ataupun  media  yang
belum tersedia dan membutuhkan dana yang banyak untuk setiap pembelajaran karena harus memfotokopi lembar kerja siswa atau
menyediakan alat tulis seperti perwarna dan lain sebagainya. Hal tersebut  terjadi  karena  kurangnya  dana  yang  diberikan  dari
pemerintah dan sekolah untuk mengembangkan pembelajaran. Pertanyaan  kesepuluh  yaitu  mengenai  contoh-contoh
perangkat  pembelajaran  yang  sesuai  tuntutan  Kurikulum  2013 tersedia  di  Sekolah  tersebut.  Guru  menjelaskan  bahwa  perangkat
pembelajaran yang tersedia di sekolah sangat sedikit. Pertanyaan  kesebelas  yaitu  mengenai  apakah  masih
memerlukan  contoh-contoh  perangkat  pembelajaran  yang  sesuai dengan  tuntutan  Kurikulum  SD  2013.  Guru  mengatakan  bahwa
masih  sangat  dibutuhkan  contoh-contoh  perangkat  pembelajaran yang  sesuai  dengan  tuntutan  Kurikulum  SD  2013.  Guru
mengharapkan  pihak  pemerintah  dapat  memberikan  contoh  yang baik  pada  saat  penataran  atau  sosialisasi  sehingga  guru  tidak
mengalami kesulitan dan merasa bingung. Pertanyaan  keduabelas  yaitu  mengenai  karakteristik  atau
ciri-ciri  RPPTH  yang  mengacu  Kurikulum  SD  2013  yang dibutuhkan.  Guru  tersebut  tidak  menjabarkan  mengenai
karakteristik RPPTH yang dibutuhkan. Guru tersebut menjelaskan bahwa  pada  saat  penataran  tidak  diberikan  contoh  RPPPTH  dan
format  yang  digunakan  berbeda-beda  sehingga  belum  ada kepastian mengenai format yang benar.
Pertanyaan  ketigabelas  yaitu  mengenai  saran  yang  dapat guru  berikan  terkait  dengan  penyusunan  perangkat  pembelajaran
yang  mengacu  pada  Kurikulum  SD  2013.  Guru  tersebut memberikan  saran  kepada  pemerintah  untuk  mohon  diberikan
contoh  yang  lengkap  pada  perangkat  pembelajaran  secepatnya sehingga kurikulum 2013 dapat dijalankan dengan baik.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, peneliti  dapat  menarik  kesimpulan  bahwa  pemahaman  guru
terhadap  Kurikulum  SD  2013  hanya  sejauh  yang  diterima  dari pemerintah,  sekemampuan  sendiri  dari  dinas.  Guru  hanya
mengikuti  indikator  dan  tujuan  yang  sesuai  dengan  buku  dan
mengembangkannya  dengan  memperhatikan  rambu-rambu  yang telah  diberikan.  Pemahaman  guru  mengenai  pendekatan  tematik
integratif  dan  saintifik  juga  belum  begitu  mendalam.  Kesulitan yang dialami oleh guru berkaitan dengan perangkat pembelajaran,
media pembelajaran dan penilaian otentik yang diharapkan. Guru  telah  mampu  melaksanakan  pembelajaran  yang
mengacu  pada  Kurikulum  SD  2013  tetapi  belum  begitu memahami  secara  lebih  mendalam.  Guru  juga  belum  dapat
mengembangkan  materi  yang  terdapat  pada  buku.  Guru  hanya mengikuti  apa  yang telah disediakan di  dalam buku. Guru masih
sangat  membutuhkan  contoh  perangkat  pembelajaran  yang  baik dan benar terutama dari pemerintah. Guru merasa sangat kesulitan
dalam  penilaian  otentik  terutama  pada  penilaian  sikap  sosial  dan penilaian  sikap  spiritual.  Selain  itu  media  yang  disediakan  di
sekolah  kurang  mendukung  dalam  proses  pembelajaran.  Faktor biaya juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran.
B. Deskripsi Produk Awal