akhir pembelajaran keenam terdapat ulangan evaluasi formatif. Ulangan evaluasi formatif bertujuan untuk mengukur sejauh
mana siswa dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan dalam satu subtema. Guru dapat mengukur tingkat
kesulitan dan pemahaman yang siswa alami sehingga dapat mengulang kembali atau menegaskan materi yang masih
belum dipahami oleh siswa. Daftar pustaka juga disertakan pada lembar kerja siswa.
Daftar pustaka digunakan peneliti dalam menyusun lembar kerja siswa. Daftar pustaka memuat sumber-sumber yang
digunakan dalam lembar kerja siswa. Daftar pustaka disusun sesuai abjad nama depan pengarang buku. Daftar pustaka yang
digunakan antara lain buku, artikel, dan sumber yang mendukung dari internet.
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi
Produk
Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh dua dosen pakar Kurikulum SD 2013 yaitu pak R dan GK.
Validasi ahli dilakukan dengan cara seseorang atau beberapa ahli pembelajaran
melakukan penilaian pada perangkat pembelajaran dengan menggunakan in
strumen validasi Sa’dun Akbar. 2014: 37. Validasi
bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang
dibuat. Validator dapat memberikan saran dan kritik yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan revisi. Peneliti melakukan
validasi produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini kepada dua orang pakar Kurikulum SD
2013. Pakar Kurikulum SD 2013 tersebut adalah pak R dan pak GK dosen pakar Kurikulum SD 2013, produk divalidasi sebanyak satu
kali pada setiap dosen dalam satu produk, validasi ini dilakukan pada tanggal 15 Desember 2014. Terdapat beberapa aspek dalam
instrumen penilaian yang digunakan. Aspek yang dinilai yaitu 1 identitas RPPTH, 2 perumusan indikator, 3 perumusan tujuan
pembelajaran, 4 pemilihan materi ajar, 5 pemilihan sumber belajar, 6 pemilihan media belajar, 7 metode pembelajaran, 8 skenario
pembelajaran, 9 penilaian dan 10 lembar kerja siswa dan 11 penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berdasarkan hasil validasi pada kedua kompenen tersebut memperoleh skor rata-rata 4,
2 dengan kategori “baik” dan 3,97 dengan “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk
digunakan uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Kedua pakar Kurikulum SD 2013 tersebut memberikan saran perbaikan
untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu 1 bebrapa kata kerja kurang sesuai, 2 perumusan indikator masih minim, 3
beberapa perumusan tujuan pembelajaran perlu dilengkapi dengan
degree, 4 materi pembelajaran perlu diringkas lagi, 5 skenario pembelajarari ajar perlu disesuaikan dengan lingkungan anak, 6
buku guru dan buku siswa digunakan, 7 sumber belajar yang dikutip diperbaiki sesuaikan dengan format EYD, 8 kesesuaian tugas
dengan rubrik penilaian dicek kembali, 9 kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian beberapa diperbaiki, 10
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam RPPTH. Saran yang diberikan yaitu 1 perhatikan penggunaan EYD, 2
rangkuman materi perlu disarikan diringkas, 3 indikator yang menunjukan kemampuan tingkat tinggi perlu ditambah, 4 kata kerja
perlu lebih operasional Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua pakar
tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel berikut:
Tabel 6. Komentar Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi No.
Aspek yang dinilai Saran
Revisi B. Perumusan Indikator
2. Kesesuaian
penggunaan kata kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur.
penggunaan kata kerja “memahami”
kurang operasional sebaiknya diganti
dengan
“menceritakan kembali atau
“menjelaskan”. Mengganti kata kerja
“memahami” menjadi
“menceritakan kembali atau
menjelaskan”.
4 Rumusan indikator
menunjukan kemampuan berpikir
tingkat tinggi Masih minim
Merevisi kata kerja yang masih minim
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran