commit to user 52
menghargai nilai-nilai luhur karya sastra sehinga menumbuhkan penghargaan atas karya sastra khususnya drama sebagai sesuatu yang layak diterima.
4. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif
a. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Salah satu hal yang menandai profesionalisme guru adalah komitmennya untuk selalu memperbarui dan meningkatkan kemampuannya
dalam suatu proses bertindak dan berefleksi. Guru harus mempunyai pengetahuan dan persediaan strategi-strategi pembelajaran. Guru yang baik
tidak akan terpaku pada satu strategi saja. Anita Lie 2005: 15 mengungkapkan bahwa Strategi pembelajaran
kooperatif merupakan pembelajaran yang mengutamakan adanya sifat kerja sama antarpeserta didik yang tersusun dalam suatu tim atau kelompok belajar
guna mencapai tujuan belajar secara bersama. Para peserta didik belajar bersama dalam kelompok yang anggotanya terdiri dari empat sampai lima
orang. Kegiatan dalam kelompok tersebut diarahkan untuk mempelajari materi pengajaran yang sudah dijelaskan pokok-pokoknya oleh pengajar dan
juga mendiskusikan tugas-tugas terstruktur. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk membangkitkan
interaksi personal yang efektif di dalam kelompok melalui diskusi. Aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mendengarkan penjelasan guru,
mempelajari materi pembelajaran, berdiskusi, melaporkan, bertanya jawab dan memberikan kesimpulan materi yang telah didiskusikan.
b. Makna Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dalam kumpulan kecil empat orang. Murid-murid bekerja sama, membantu sesama sendiri untuk
memenuhi kehendak tugas individu dan kumpulan. Semua ahli dalam kumpulan saling bergantung antara satu sama lain untuk mencapai kejayaan
dalam pembelajaran.
commit to user 53
Semua ahli kumpulan perlu menyadari bahwa mereka merupakan bagian dari kumpulan tersebut. Tujuan mereka adalah sama “kejayaan”.
Pembelajaran kooperatif menggalakkan pelajar berperan positif, menghargai, menyokong, dan menghormati sesama ahli dalam kumpulan.
Proses pembelajaran kooperatif bermula dengan pembentukan kumpulan kelompok kecil. Setiap pasangan pelajar membuat aktivitas belajar
yang berstruktur untuk menyelesaikan segala tugas melalui perbincangan. Pembelajaran kooperatif juga selaras dengan konsep pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Dengan strategi pembelajaran kooperatif peserta didik dapat
mencapai hasil belajar secara maksimal, sehingga angggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses dalam belajar. Komponen
yang essensial dari kerja sama ketergantungan positif, interaksi tatap muka, pertanggung jawaban individu dalam kelompok, hubungan antarindividu dan
ahli-ahli dalam grup dan pengelolaan kelompok. Pengertian pembelajaran kooperatif juga disampaikan oleh Ghazali
A. Syukur 2002: 123 bahwa pembelajaran kooperatif adalah sejenis cara belajar berkelompok yang melibatkan empat sampai enam siswa. Di dalam
kelompok ini, siswa bekerja bersama-sama di bawah pengawasan guru untuk menyelesaikan persoalan pembelajaran. Di dalam diskusi tersebut, siswa-
siswa dapat mengemukakan pendapatnya dan seorang siswa yang diangkat sebagai pemimpin kelompok dapat berinisiatif untuk menyimpulkan hasil
diskusi. Guru harus menempatkan siswa sebagai insan yang secara alami memiliki pengalaman, pengetahuan, keinginan, dan pikiran yang dapat
dimanfaatkan untuk belajar, baik secara individual maupun secara berkelompok. Strategi ini dapat membuat siswa mempunyai keyakinan bahwa
dirinya mampu. Jadi strategi ini dapat memanfaatkan potensi siswa seluas- luasnya.
Pranowo 2004: 2 menyimpulkan bahwa metode kooperatif adalah aktivitas pembelajaran yang difokouskan pada pertukaran informasi
terstruktur antarpelajar dalam kelompok dan masing-masing pembelajar
commit to user 54
bertanggungjawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani. Fokus pembelajarannya, yakni adanya “pertukaran informasi antarpelajar yang
bersifat sosial dan kemandirian pembelajaran dalam proses pembelajaran”. Adapun prinsip-prinsip strategi pembelajaran kooperatif, yaitu: 1
saling ketergantungan agar terjalin kerjasama yang harmonis antarpelajar, tercipta tanggungjawab perseorangan agar pembelajar mempunyai komitmen
yang kuat untuk mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya; 2 terjadi tatap muka agar bentuk keterampilan sosial yang dilakukan memungkinkan
pembelajar berinteraksi dengan anggota kelompok untuk mencapai tujuan; 3 komunikasi antaranggota agar dapat memberi bekal keterampilan
berkomunikasi sehingga mereka bersedia mendengarkan pendapat anggota lain sekaligus dapat menyatakan pendapatnya dengan baik dan komunikatif;
dan 4 terjadi kelompok heterogen baik segi kemampuan, ketertarikan, etnis, jenis kelamin, dan status sosial sehingga terjadi pembelajaran yang saling
melengkapi satu sama lain. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa strategi
pembelajaran kooperatif intinya adalah adanya saling ketergantungan positif di antara peserta didik, dapat dipertanggungjawabkan secara individu, dan
melatih keterampilan sosial. Selain itu, strategi pembelajaran tersebut mempunyai standar: 1 berlatih mendengarkan secara aktif; 2 saling kerja
sama satu dengan yang lain; 3 adanya partisipasi dari setiap anggota kelompok; dan 4 tugas-tugas dapat dikerjakan dengan baik.
c. Ciri-ciri Strategi Pembelajaran Kooperatif