116
5.9 Membandingkan Hasil Loading Test Dengan MEH
Untuk membandingkan hasil penurunan yang terjadi berdasarkan Metode Elemen Hingga dan Loading Test di lapangan dapat dilihat pada Tabel 5.8 sebagai berikut:
Tabel 5.8. Perbandingan Penurunan antara Metode ELemen Hingga MEH dengan Loading Test di Lapangan.
Panjang Tiang
Diameter Tiang
Uji Pembebanan Loading Test
Plaxis ASTM Model Mohr Coulomb
Penurunan Beban Maximum Penurunan Permanen
Rebound Maximum Elastic Beban
Terbesar Penurunan
Beban Terbesar
Penurunan Hasil dari
Loading Test Mohr
Coulomb ASTM
Hasil dari Loading
Test Mohr
Coulomb ASTM
Hasil dari Loading Test
Mohr Coulomb
ASTM m
m ton
mm ton
mm mm
mm mm
mm mm
mm 22
1,00 700
8,12 700
8,20 8,12
8,20 1,69
1,93 6,43
6,27
Hasil dari data yang diperoleh di lapangan pada saat pembebanan vertikal compressive Loading Test dimana saat pembebanan 200 = 700 ton test pile mengalami penurunan sebesar 8,12 mm dan jika dimodelkan dengan pemodelan Elemen Hingga ASTM penurunan yang terjadi
sebesar 8,20 mm dan angka tersebut tidak melebihi angka keamanan menurut ASTM D-1143-81 prosedur Standard Loading Test untuk pondasi tiang yaitu sebesar 25,4 mm.
Universitas Sumatera Utara
5.10 Analisis pada Program Berbasis Numerik
Pada analisis ini, pondasi bored pile yang digunakan pada program berbasis numerik menggunakan elemen-elemen segitiga dengan 15 titik nodal dan model
tanah yang digunakan hanya model tanah Mohr Coulomb. Hal ini disebabkan karena terbatasnya data yang diperoleh dari lapangan tidak diperolehnya data laboratorium.
Sehingga model tanah yang digunakan kurang dapat memprediksi tanah di sekitar tiang bor.
Gambar 5.7 Regangan Total pada Tanah di sekitar Tiang Bor Pada Gambar 5.7 menunjukkan regangan total yang terjadi di sekitar tiang
bor. Warna merah pada shading memperlihatkan regangan yang besar sedangkan untuk yang berwarna biru memperlihatkan regangan yang kecil bahkan tidak terjadi
sama sekali. Hal tersebut juga dapat diperlihatkan pada garis kontur dimana mesh yang lebih rapat banyak terdapat di sekitar tiang bor.
Gambar 5.8 Perpindahan Total pada Tanah di sekitar Tiang Bor
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 5.8 menunjukkan perpindahan yang terjadi pada tanah di sekitar tiang bor. Perbedaan warna tersebut menunjukkan perbedaan perpindahan yang
terjadi. Perpindahan yang kecil ditunjukkan oleh bagian tanah yang berwarna biru, sedangkan untuk perpindahan yang terbesar ditunjukkan dengan warna merah.
Gambar 5.9 Tegangan Total pada Tanah di sekitar Tiang Bor Gambar 5.9 diatas menunjukkan tegangan total yang terjadi pada tanah di
sekitar tiang bored pile. Pembentukkan Mesh yang berada di bagian bawah sekitar tiang terlihat lebih banyak rapat dibandingkan dengan yang berada jauh dari tiang
bor. Hal ini menunjukkan tegangan total yang berada di bagian bawah sekitar tiang lebih besar dibandingkan dengan yang berada jauh dari tiang, serta di tunjukkan juga
bagian yang berwarna merah yang terdapat di bagian sekitar tiang bor.
Gambar 5.10 Excess Pore Pressure pada Tanah di sekitar Tiang Bor
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 5.10 menunjukkan kondisi tekanan air pori excess dimana memperlihatkan bahwa tekanan air pori di sekitar tiang bor lebih besar dibandingkan
dengan yang jauh dari tiang bor. Hal tersebut diperlihatkan dengan tekanan air pori excess
yang besar di tunjukkan dengan yang berwarna merah, sedangkan untuk tekanan air pori excess yang kecil di tunjukkan dengan yang berwarna hijau.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penyelidikan tanah di lapangan, pemodelan Elemen Hingga dan hasil Loading Test
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Daya Dukung Ultimit dari titik SPT1 pada bored pile sepanjang 22 meter
diperoleh sebesar 617,09 ton dan pada titik SPT2 sebesar 637,10 ton. Serta berdasarkan hasil daya dukung Loading Test nilai daya dukung ultimit untuk 3
metode diantaranya yang menggunakan metode Davisson 685 Ton, metode Mazurkiewicz 718 Ton dan metode Chin 833 Ton.
2. Dengan menggunakan Metode Brom’s daya dukung lateral pondasi tiang bor adalah 11,906 ton.
3. Dengan menggunakan metode Converse-Labare besarnya efisiensi tiang kelompok adalah sebesar 0,582.
4. Pada waktu diberikan beban sebesar beban maksimum 700 ton, penurunan yang lebih besar terdapat pada hasil Pemodelan Elemen Hingga MEH yaitu
sebesar 8,20 mm, dibandingkan dengan penurunan yang terjadi hasil dari Loading Test
di lapangan yaitu sebesar 8,12 mm. 5. Penurunan Permanen plastis yang terlihat pada waktu beban maksimum
200 terbesar terdapat pada hasil Metode Elemen Hingga MEH yaitu sebesar 1,93 mm, sedangkan pada hasil Loading Test diperoleh sebesar 1,69
mm.
Universitas Sumatera Utara