d. Jika waktu yang dimaksudkan di atas telah tercapai, maka kurangi beban dengan tahapan pengurangan sebesar 50 dari beban
perencanaan atau 25 dari beban total pengujian untuk setiap 1 jam. e. Jika tiang mengalami keruntuhan maka pemompaan Hydraulic Jack
dilanjutkan hingga penurunan yang terjadi adalah sama dengan 15 dari diameter.
Prosedur pembeban pondasi tiang dengan standar pembebanan loading di dasarkan pada American Standard for Testing Material “ Standard Method
Of Testing piles Under Axial Compressive Load” .
Percobaan pembebanan vertikal compressive loading test dengan 4 cycle sebagai berikut:
Cycle I
: 0 - 25 - 50 - 25 - 0
Cycle II
: 0 - 50 - 75 - 100 - 75 - 50 - 0
Cycle III
: 0 - 50 - 100 - 125 - 150 - 125 - 100 - 50 -
Cycle IV :
0 - 50 - 75 - 100 - 150 - 175 - 200 - 175 - 150 - 100 - 75 - 50 - 0.
2.11.4 Prosedur Pengukuran Penurunan Tiang
Untuk pergeseran aksial baca penurunan pada tiap pengujian berbeda pada posisi kepala tiang. Pembacaan dapat dilakukan pada lempeng pengujian
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Lakukan pembacaan sesuai dengan interval waktu terhadap beban
dan penurunan yang terjadi. 2.
Selama pembacaan pastikan tiang tidak runtuh, lakukan pembacaan tambahan dan catat hasil pembacaan pada interval tidak lebih 10
menit selama setengah jam atau 20 menit sesudah tiap penambahan beban.
3. Sesudah beban penuh sesuai rencana, pastikan tiang belum runtuh
lakukan pembacaan pada interval tidak lebih 20 menit pada 2 jam pertama, tidak lebih 1 jam untuk 10 jam berikutnya dan tidak lebih
2 jam untuk 12 jam berikutnya. 4.
Jika tidak terjadi keruntuhan tiang, segera lakukan pembacaan sebelum beban pertama dikurangi. Selama pengurangan beban
dilakukan, pembacaan dilaksanakan dan catat dengan interval tidak lebih 20 menit.
5. Lakukan pembacaan akhir 12 jam sesudah beban dipindahkan.
6. Besar beban ton, lama pembebanan dan besar penurunan dimuat
dalam tabel jadwal loading test
American Standart Test Method ,
2010
.
2.11.5 Peralatan Pengujian
a. Dongkrak Hydraulic Jack 1 No.of Unit
: 1 satu unit 2 Kapasitas
: 1000 ton
Universitas Sumatera Utara
3 Diameter of Piston : 430 mm
4 Effective Area : 1465,06 cm
2
5 Jack Diameter : 560 mm
6 Height : 540 mm
7 Travel Piston Max. : 150 mm
8 Brand : Enerpac
Hydraulic Jack berfungsi memberikan tekanan pada beban yang akan
diterima oleh tiang bor, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.18.
Gambar 2.18. Posisi Dial Gauge, Steel Plate dan Hydraulic Jack Data Proyek Paragon Square, 2012
b. Pompa Hand Pump
1 Unit
: 1 satu unit 2 Max.Pressure : 10.000 psi
3 Merk : Enerpac
Hand Pump berfungsi memberikan tekanan press kepada Hydraulic
Jack .
Universitas Sumatera Utara
c. Dial GaugeDial Indicator 1 Unit
: 1 satu 2 Merek
: Mitutoyo 3 Kapasitas
: 50 mm 4 Ketelitian
: 0.01 mm Dial
GaugeDial Indicator
berfungsi sebagai
pembacaan hasil
penurunan tiang bor, dipasang secara diagonal. Jarum Dial Gaugae ditumpukan pada Reference Beam yang dibuat dari profil baja L 50 x 50
x 50 mm yang dipasangdisupport ke tanah secara kaku dan bebas getaran-getaran. Dial Gage harus memiliki graduasi minimum kurang
dari atau sama dengan 1 dari beban maksimum yang diberikan dan harus sesuai dengan Standar. Seperti pada Gambar 2.19 di bawah ini.
Gambar 2.19. Dial Gauge Data Proyek Paragon Square, 2012 d. Pressure GaugeManometer
1 Unit : 1 satu
2 Merek : Yamamoto
3 Kapasitas : 700 kgcm
2
Pressure GaugeManometer berfungsi pengontrol besar beban yang
dikontrol pada manometer Pressure Gauge yang dipasang pada pompa Hydraulic Pump.
Universitas Sumatera Utara
2.12 Perbandingan Standart Operation Prosedure ASTM D-1143 1981 dengan ASTM D-1143 2007
Di dalam kedua ASTM ini terdapat perbedaan-perbedaan yang sangat mencolok, yang dapat kita lihat pada Tabel 2.8 berikut ini:
Tabel 2.8. Perbandingan Standart Operation Prosedur ASTM D-1143 1981 dengan ASTM D-1143 2007
ASTM D-1143 1981 ASTM D-1143 2007
1. Prosedur Loading Test
A. Standart loading procedur a Loading in excess of standart
test load settlement equals 15 of the pile diameter
B. Quick load
test method
for individual piles
a Tahapan pembebanannya 10- 15
b Interval waktu pembebanan 2,5 menit-5 menit
C. Constanta settlement increment loading method for individual
piles a Total
penurunan 10
dari diameter tiang
2. Peralatan
A. Dial Indicator
a Dial Gauges travel 50 mm 2 inchi.
b Ketelitian alat 0,3 mm. B.
Kawat harus tidak lebih dari 1 inchi 25 mm dari muka skala.
C. Pemasangan plat baja sampai 2
inchi 50 mm. D. Reference beam 2,5 inchi 8 ft.
1. Prosedur Loading Test A. Slow maintained test
a Loading in excess of standart test
load settlement
equals 10of the pile diameter
B. Quick load
test method
for individual piles
a Tahapan pembebanannya 5 b Interval waktu pembebanan 4
menit-15 menit C. Constanta
movement increment
test a Total
penurunan 15
dari diameter tiang
2. Peralatan A. Dial Indicator
a Dial gauges travel 100 mm 4 inchi.
b Ketelitian alat 0,1 mm. B.
Kawat harus tidak lebih dari 1 inchi 25 mm dari muka skala.
C. Pemasangan plat baja sampai 2
inchi 50 mm. D. Reference beam 2,5 inchi 8 ft.
Universitas Sumatera Utara