Gambar 5.1. Pemodelan Lapisan Tanah dan Tiang Bor
5.6. Hasil Loading Test dengan Pemodelan Elemen Hingga MEH
Apabila dihubungkan hasil Loading Test antara beban dengan penurunan dengan konsolidasi ASTM maka kurva yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 5.2
sebagai berikut:
Gambar 5.2. Kurva Hubungan Antara Beban dan Penurunan MEH 0,00
1,00 2,00
3,00 4,00
5,00 6,00
7,00 8,00
9,00 100
200 300
400 500
600 700
800
P en
u ru
n an
m m
Beban Ton
MEH
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 5.1 dapat disimpulkan bahwa pada waktu beban maksimum diberikan penurunan yang terjadi sebesar 8,20 mm. Penurunan beban maksimum ini lebih besar dari
pada penurunan beban maksimum yang terjadi pada waktu Loading Test di lapangan. Besarnya penurunan yang terjadi untuk pemberian beban yang lainnya dapat dilihat pada
Tabel 5.3 dibawah ini: Tabel 5.3. Hubungan Beban dan Penurunan dengan Metode Elemen Hingga
No. Remark
Load Ton
Penurunan dengan MEH mm
1 0,00
0,00 2
25 87,50
0,60 3
50 175,00
1,33 4
25 87,50
0,73 5
0,00 0,13
6 50
175,00 1,33
7 75
262,50 2,26
8 100
350,00 3,31
9 75
262,50 2,72
10 50
175,00 2,12
11 0,00
0,71 12
50 175,00
1,90 13
100 350,00
3,33 14
125 437,50
4,46 15
150 525,00
5,62 16
125 437,50
5,03 17
100 350,00
4,43 18
50 175,00
3,03 19
0,00 1,35
20 50
175,00 2,54
21 100
350,00 3,96
22 150
525,00 5,70
23 200
700,00 8,20
24 150
525,00 6,99
25 100
350,00 5,59
26 50
175,00 3,94
27 0,00
1,93
Universitas Sumatera Utara
5.7 Kurva Hubungan Beban dan Penurunan 5.7.1 Beban 200
Kurva dibawah ini menunjukkan hubungan antara beban dan penurunan yang terjadi pada saat pemberian beban 200 dari working load seperti terlihat pada
Gambar 5.3.
Gambar 5.3. Kurva Hubungan antara Beban dan Penurunan 200 Tabel 5.4. Perhitungan Penurunan Maksimum, Plastis dan Elastis beban 200
Beban 200 Penurunan
Beban Penurunan
Plastis Penurunan
Elastis 700 ton
mm mm
mm Lapangan
8,12 1,69
6,43 MEH
8,20 1,93
6,27 Dari Gambar 5.3 dan Tabel 5.4 menunjukkan bahwa hubungan antara beban dan
penurunan pada saat diberikan beban sebesar 200 dari working load maka dapat dianalisa sebagai berikut:
a Penurunan yang terjadi pada saat pemberian beban 200 adalah 8,12 mm
sedangkan pada hasil output pemodelan Elemen Hingga adalah 8,20 mm. Ini 0,00
1,00 2,00
3,00 4,00
5,00 6,00
7,00 8,00
9,00 100
200 300
400 500
600 700
800
P en
u ru
n an
m m
Beban Ton
Load Lapangan MEH
Universitas Sumatera Utara
berarti ada selisih 0,08 mm dari hasil Pemodelan Elemen Hingga yang lebih besar dibandingkan dengan hasil Loading Test di lapangan.
b Penurunan permanen atau rebound plastis adalah sebesar 1,69 mm sedangkan
pada hasil output pemodelan Elemen Hingga adalah 1,93 mm, ini berarti ada selisih 0,24 mm dari hasil pemodelan Elemen Hingga yang lebih besar dari hasil
Loading Test di lapangan.
c Rebound Elastis
pada saat pemberian beban 200 adalah 6,43 mm sedangkan pada hasil output pemodelan Elemen Hingga adalah 6,27 mm, ini berarti bahwa
ada selisih 0,16 mm dari hasil pemodelan Elemen Hingga yang lebih kecil dari hasil Loading Test di lapangan.
5.7.2 Beban 150
Kurva dibawah ini menunjukkan hubungan antara beban dan penurunan yang terjadi pada saat pemberian beban 150 dari working load seperti terlihat pada
Gambar 5.4.
Gambar 5.4. Kurva Hubungan antara Beban dan Penurunan 150 0,00
1,00 2,00
3,00 4,00
5,00 6,00
100 200
300 400
500 600
P en
u ru
n an
m m
Beban Ton
MEH Load Lapangan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Perhitungan Penurunan Maksimum, Plastis dan Elastis beban 150 Beban 150
Penurunan Beban
Penurunan Plastis
Penurunan Elastis
525 ton mm
mm mm
Lapangan 4,77
0,72 4,05
MEH 5,62
1,35 4,27
Dari Gambar 5.4 dan Tabel 5.5 menunjukkan bahwa hubungan antara beban dan penurunan pada saat diberikan beban sebesar 150 dari working load maka dapat
dianalisa sebagai berikut: a
Penurunan yang terjadi pada saat pemberian beban 150 adalah 4,77 mm sedangkan pada hasil output pemodelan Elemen Hingga adalah 5,62 mm. Ini
berarti ada selisih 0,4 mm dari hasil Pemodelan Elemen Hingga yang lebih besar dibandingkan dengan hasil Loading Test di lapangan.
b Penurunan permanen atau rebound plastis adalah sebesar 0,72 mm sedangkan
pada hasil output pemodelan Elemen Hingga adalah 1,35 mm, ini berarti ada selisih 0,63 mm dari hasil pemodelan Elemen Hingga yang lebih besar dari hasil
Loading Test di lapangan.
c Rebound Elastis
pada saat pemberian beban 150 adalah 4,05 mm sedangkan pada hasil output pemodelan Elemen Hingga adalah 4,27 mm, ini berarti bahwa
ada selisih 0,22 mm dari hasil pemodelan Elemen Hingga yang lebih kecil dari hasil Loading Test di lapangan.
5.7.3 Beban 100
Kurva dibawah ini menunjukkan hubungan antara beban dan penurunan yang terjadi pada saat pemberian beban 100 dari working load seperti terlihat pada
Gambar 5.5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.5. Kurva Hubungan antara Beban dan Penurunan 100 Tabel 5.6. Perhitungan Penurunan Maksimum, Plastis dan Elastis beban 100
Beban 100 Penurunan
Beban Penurunan
Plastis Penurunan
Elastis 350 ton
mm mm
mm Lapangan
2,74 0,39
2,35 MEH
3,31 0,71
2,60 Dari Gambar 5.5 dan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa hubungan antara beban dan
penurunan pada saat diberikan beban sebesar 100 dari working load maka dapat dianalisa sebagai berikut:
a Penurunan yang terjadi pada saat pemberian beban 100 adalah 2,74 mm
sedangkan pada hasil output pemodelan Elemen Hingga adalah 3,31 mm. Ini berarti ada selisih 0,57 mm dari hasil Pemodelan Elemen Hingga yang lebih besar
dibandingkan dengan hasil Loading Test di lapangan. Hal ini agak sedikit berbeda disebabkan karena kontribusi hanya dilakukan dipermukaan tanah akibat dari
keterbatasan data yang diperoleh di lapangan serta karena ketidakmampuan model tanah pada program untuk memprediksi kondisi tanah di lapangan.
0,00 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
3,00 3,50
50 100
150 200
250 300
350 400
P en
u ru
n an
m m
Beban Ton
MEH Load Lapangan
Universitas Sumatera Utara
b Penurunan permanen atau rebound plastis adalah sebesar 0,39 mm sedangkan
pada hasil output pemodelan Elemen Hingga adalah 0,71 mm, ini berarti ada selisih 0,32 mm dari hasil pemodelan Elemen Hingga yang lebih besar dari hasil
Loading Test di lapangan.
c Rebound Elastis
pada saat pemberian beban 100 adalah 2,35 mm sedangkan pada hasil output pemodelan Elemen Hingga adalah 2,60 mm, ini berarti bahwa
ada selisih 0,25 mm dari hasil pemodelan Elemen Hingga yang lebih besar dari hasil Loading Test di lapangan.
5.8 Perbandingan Antara Hasil Loading Test di Lapangan dengan Metode Elemen Hingga MEH
Apabila dihubungkan kurva beban – penurunan antara yang dihasilkan dari Loading Test di lapangan dengan kurva beban – penurunan yang dihasilkan dari Metode Elemen Hingga
ASTM, maka akan menghasilkan kurva seperti yang terlihat pada Gambar 5.6 sebagai berikut:
Gambar 5.6. Kurva Hubungan Beban dan Penurunan antara Loadig Test dengan Metode Elemen Hingga MEH
Dari Gambar 5.6 dapat disimpulkan bahwa penurunan yang terjadi pada waktu diberikan pembebanan yang maksimal terdapat pada waktu perhitungan metode elemen hingga ASTM
0,00 1,00
2,00 3,00
4,00 5,00
6,00 7,00
8,00 9,00
100 200
300 400
500 600
700 800
P en
u ru
n an
m m
Beban ton
MEH Load Lapangan
Universitas Sumatera Utara
hingga mencapai 8,20 mm. Akan tetapi pada saat beban maksimum tersebut di unloading, nilai rebound elastic yang dihasilkan pada waktu metode elemen hingga ASTM lebih kecil
dibandingkan dengan nilai rebound elastic yang dihasilkan pada waktu loading test di lapangan. Perbandingan besarnya penurunan yang terjadi antara metode elemen hingga
ASTM dengan loading test di lapangan dapat dilihat pada Tabel 5.7 di bawah ini: Tabel 5.7. Perbandingan Hubungan Beban dan Penurunan antara Metode Elemen Hingga
dengan Hasil Loading Test di Lapangan.
No. Remark
Load Ton
Penurunan Loading Test
mm Penurunan MEH
mm
1 0,00
0,00 0,00
2 25
87,50 0,60
0,60 3
50 175,00
1,21 1,33
4 25
87,50 0,95
0,73 5
0,00 0,18
0,13 6
50 175,00
1,17 1,33
7 75
262,50 1,92
2,26 8
100 350,00
2,74 3,31
9 75
262,50 2,48
2,72 10
50 175,00
2,11 2,12
11 0,00
0,39 0,71
12 50
175,00 1,43
1,90 13
100 350,00
2,77 3,33
14 125
437,50 3,67
4,46 15
150 525,00
4,77 5,62
16 125
437,50 4,74
5,03 17
100 350,00
4,16 4,43
18 50
175,00 3,27
3,03 19
0,00 0,72
1,35 20
50 175,00
1,83 2,54
21 100
350,00 3,24
3,96 22
150 525,00
4,88 5,70
23 200
700,00 8,12
8,20 24
150 525,00
7,25 6,99
25 100
350,00 5,92
5,59 26
50 175,00
4,35 3,94
27 0,00
1,69 1,93
Universitas Sumatera Utara
116
5.9 Membandingkan Hasil Loading Test Dengan MEH