Program Berbasis Numerik TINJAUAN PUSTAKA

2.13 Program Berbasis Empiris

Program berbasis empiris merupakan suatu program komputer yang dapat melakukan analisis penurunan pondasi tiang yang terjadi setelah diberikannya pembebanan. Program ini dirancang sesuai dengan teori analisis Metode Reese Right dan Metode Vesic. Akan tetapi program ini hanya dirancang untuk dapat melakukan in put data saja dan out put yang dihasilkan berupa penurunan yang terjadi pada pondasi tiang akibat diberikannya pembebanan. Adapun proses dari Program Berbasis Empiris ini adalah sebagai berikut: Langkah awal dari program berbasis empiris yaitu membuka program yang kemudian akan muncul window pemasukan data. Kemudian in put judul file yang akan dibuat. Langkah pertama analisis program berbasis empiris yaitu dengan memasukkan data-data tiang sesuai dengan data rencana tiang, seperti jenis tiang yang akan digunakan dan diameter tiang. Langkah selanjutnya pemberian beban rencana . Selanjutnya langkah yang paling penting adalah memasukkan profil tanah dari data hasil penyelidikan tanah di lapangan data lapisan tanah, terutama yang diperoleh dari data SPT. Langkah yang terakhir yaitu memasukkan nilai faktor keamanan yang telah direncanakan, dan out put yang dihasilkan dari program berbasis empiris ini berupa grafik vertical load vs settlement.

2.14 Program Berbasis Numerik

Program berbasis numerik merupakan suatu program komputer yang secara khusus dapat melakukan analisis deformasi dan stabilitas perilaku tanah berdasarkan metode elemen hingga. Kondisi sesungguhnya dapat dimodelkan dalam bentuk Plane Universitas Sumatera Utara Strain maupun Axisymetris. Program ini mampu melakukan analisa terhadap masalah-masalah geoteknik, seperti teknik tentang displacement, tegangan-tegangan yang terjadi pada tanah, dan lain-lain. Pada intinya program ini dirancang untuk dapat melakukan geometrik yang akan dianalisa. Parameter-parameter yang digunakan dalam program berbasis numerik ini diantaranya: a Berat Volume Tanah Kering ߛ ௗ௥௬ b Berat Volume Tanah Basah ߛ ௪௘௧ c Kohesi Tanah c d Sudut Geser ø e Permeabilitas Arah Horizontal k x f Permeabilitas Arah Vertikal k y g Modulus Young E ref h Poisson’s Ratio v i Sudut Dilatansi ψ Program berbasis numerik ini menggunakan elemen segitiga dengan pilihan 6 titik nodal maupun 15 titik nodal. Pada analisis ini digunakan segitiga dengan 15 titik nodal agar dapat dilakukan interpolasi dan peralihan nodal dengan menggunakan turunan berderajat dua. Program berbasis numerik ini terdiri dari 4 tahapan, yaitu : 1 Input Program 2 Calculation Program 3 Output Program Universitas Sumatera Utara 4 Curve Program Adapun proses dari program berbasis numerik adalah sebagai berikut: Langkah awal yaitu membuka program berbasis numerik dan memulainya dari start , kemudian pilih New Project dan klik OK, window General Setting akan muncul yang terdiri dari dua tab yaitu sheet Project dan Dimensions. Langkah pertama dari setiap analisis adalah membuat parameter dasar dari metode elemen hingga. Tahap ini dilakukan pada windows General Setting yang mencantumkan tipe analisis, tipe elemen, basic unit, dan ukuran bidang gambar. Apabila tahap pengisian General Setting telah selesai maka bidang gambar akan muncul dengan sumbu x dan y. Sumbu x menuju ke arah kanan dan sumbu y ke arah atas. Untuk membuat objek gambar dapat dipilih dari tombol icon pada toolbar atau dari menu Geometry Icon Boundary Condition dapat dicari dibagian tengah toolbar atau di menu Loads . Pada prinsipnya semua batas harus mempunyai satu kondisi batas boundary condition pada tiap arah. Jika suatu model tidak diberi boundary condition maka kondisi alamiah akan terjadi dimana gaya yang ditentukan sama dengan nol dan terjadi free displacement. Simulasi sifat tanah pada geometri perlu dilakukan agar dapat dilakukan analisis elemen hingga. Program berbasis numerik ini dilengkapi dengan data base mengenai material tanah dan struktur beam,anchors dan geotextile, namun pengguna program ini dapat juga memasukkan data base sesuai kebutuhan. Tahapan pendefinisian material tanah dilakukan setelah pemberian boundary conditions. Universitas Sumatera Utara Perilaku tanah dan batuan di bawah beban umumnya bersifat non-linier. Perilaku ini dapat dimodelkan dengan berbagai persamaan, diantaranya model Mohr- Coulomb , Linear Elastic Model, Hardening Soil Model, Soft Soil Model, dan Soft Soil Creep Model . Pada analisis ini digunakan model Mohr-Coulomb yang memerlukan 5 buah parameter yaitu modulus elastisitas E , Poisson’s Ratio ν , kohesi c , sudut geser tanah φ , dan sudut dilatansi ψ . Dipilih metode Mohr-Coloumb karena metode ini berdasarkan parameter-parameter tanah yang ada paling mendekati dengan sifat tanah di lokasi. Material Type menggambarkan hubungan antara air dan sifat tanah, dimana tanah dibedakan menjadi 3, yaitu: Drained, yaitu tanah yang diijinkan adanya excess pore pressure , contoh pada kasus full drainage pada tanah permeabilitas tinggi dan atau dengan beban rendah. Pada umumnya tanah lempung adalah undrained, di mana digunakan adanya excess pore pressure dengan permeabilitas yang rendah dan beban yang berat. non-porous behaviour, digunakan dalam analisa batuan. Program berbasis numerik ini dapat membangun jaring mesh secara otomatis, dimana jaring – jaring tersebut membagi geometri menjadi beberapa elemen. Pembuatan jaring elemen berdasarkan prinsip triangulasi yang akan membentuk jaringan yang kokoh dan jaringan tersebut bentuknya tidak teratur unstructured mesh . Initial condition berfungsi untuk mendefinisikan keadaan awal geometri sebelum dilakukan tahap perhitungan. Keadaan awal meliputi kondisi air tanah awal Initial ground water condition, konfigurasi awal dari geometri dan keadaan awal tegangan efektif. Pengaktifan tegangan awal dengan cara Gravity loading tidak dapat Universitas Sumatera Utara dilakukan melalui menu Initial conditions. Pengaktifan dilakukan di tahap perhitungan. Tahapan Perhitungan dimulai setelah menekan tombol Calculate dan menyimpan data input pada tahap pemasukkan data. Program penghitungan digunakan untuk mendefinisikan dan mengeksekusikan fasa-fasa perhitungan. Tahap awal dari analisis digunakan untuk menghitung tegangan-tegangan awal akibat berat sendiri massa tanah dan tegangan horizontal. Permukaan potongan melintang model yang dianalisa, bentuknya tidak horizontal nonhorizontal surface sehingga untuk mencari tegangan dan regangan awalnya digunakan cara Gravity Loading . Metode ini digunakan untuk menghitung tegangan awal dengan cara memasukkan beban tanah pada tahap perhitungan, oleh karena itu default dari program yang memakai persamaan Jaky K = 1 – sin ø tidak diperlukan dalam mencari regangan dan tegangan awal dari model elemen hingga. Apabila proses perhitungan telah selesai kita bisa melihat hasil berupa gambar dan nilai-nilai hasil proses perhitungan dengan menekan tombol output. Untuk mendapatkan nilai faktor keamanan pada titik titik yang ditinjau tekan tombol Curve. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI

3.1 Konsep Analisa Struktur

Konsep analisa struktur mencakup pembahasan tentang besarnya deformasi yang digambarkan dalam bentuk grafik dalam hubungannya antara besar beban yang diberikan dengan penurunan yang terjadi pada proses loading test. Yang dimaksud dengan penurunan disini adalah pembacaan rata-rata deformasi kepala tiang setelah dikoreksi dengan besarnya deformasi dari meja beban. Untuk penelitian ini dibahas tentang cara menghitung kapasitas daya dukung tiang tunggal berdasarkan data lapangan bored log menggunakan metode Reese Wright, dan program berbasis empiris. Dan berdasarkan hasil data loading test digunakan metode Davisson 1972, metode Mazurkiewicz 1972 dan metode Chin 1971. Pada analisa ini, sebagai pembanding yang memiliki nilai keakuratan yang baik, digunakan program berbasis numerik. Dimana proses kerja program ini didasarkan pada teori metode Metode Elemen Hingga MEH. Program berbasis numerik ini mengacu pada suatu analisa statis non linear untuk menyelidiki struktur dua dimensi yang dilakukan dengan meninjau beban dorong statis ekivalen struktur yang menangkap pusat masa tiang, yang nilainya ditingkatkan secara berangsur-angsur sampai akhirnya melampaui pembebanan yang menyebabkan keruntuhan pada tanah pendukungnya. Kemudian beban semakin ditingkatkan sehingga tanah mengalami perubahan sifat dari elastis menjadi plastis Sumber : Zainul Arifin. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Daya Dukung Pondasi Bored Pile Diameter 0,8 Meter Menggunakan Metode Analitis dan Metode Elemen Hingga pada Proyek Pembangunan Hotel Sapadia Medan

17 153 144

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Borepile Tunggal Dengan Menggunakan Model Tanah Mohr Coulomb Pada Proyek City Hall Town Square Medan

7 87 199

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 1 30

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 0 2

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 0 6

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 6 86

Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Tiang Bor Tunggal Diameter 0,80 M Dengan Menggunakan Model Tanah Soft Soil Dan Mohr-Coulomb Pada Proyek Hotel Sapadia Medan

0 0 2

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE DIAMETER 0.8 METER MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA PADA PROYEK

0 4 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Daya Dukung Bored Pile Diameter Satu Meter Dengan Menggunakan Uji Beban Statik dan Menggunakan Model Tanah Mohr Coulomb Pada Proyek Paragon Square Tangerang, Banten

0 5 55

ANALISIS DAYA DUKUNG BORED PILE DIAMETER SATU METER DENGAN MENGGUNAKAN UJI BEBAN STATIK DAN MENGGUNAKAN MODEL TANAH MOHR COULOMB PADA PROYEK PARAGON SQUARE TANGERANG, BANTEN TESIS

0 0 21