2.6 Daya Dukung Lateral Pondasi Tiang Bor
Gambar 2.4 Gaya Lateral Pada Pondasi Tiang a Gaya Lateral Pada Tiang Pondasi
b Gaya Tahanan Tanah Akibat dibebani Arah Lateral c Defleksi, Putaran Sudut, Momen, Geser dan Tekanan Tanah
Aktif Akibat Beban Lateral Beban lateral yang harus didukung pondasi tiang bergantung pada rangka
bangunan yang mentransfer gaya lateral ke kolom bagian bawah. Pondasi tiang yang dipasang vertikal harus dirancang untuk menahan beban lateral yang cukup besar,
maka tanah yang berfungsi sebagai pendukung juga harus mampu menahan gaya yang bekerja.
Gaya lateral yang besarnya bergantung pada kekakuan tiang, tipe tiang, jenis tanah, sifat gaya-gaya dan besarnya defleksi yang terjadi. Apabila gaya lateral yang
bekerja besar maka tiang yang dirancang dapat menggunakan tiang miring.
Universitas Sumatera Utara
Beban lateral yang diijinkan pada pondasi tiang diperoleh berdasarkan salah satu dari dua kriteria berikut ini :
a Beban lateral ijin yang ditentukan dengan membagi beban lateral ultimit dengan nilai faktor keamanan
b Beban letral ditentukan berdasarkan defleksi maksimum yang diijinkan 0,25 inch
Dalam perhitungan pondasi tiang yang menerima beban lateral selain perlu mempertimbangkan kondisi kepala tiang juga perlu dilakukan pertimbangan terhadap
perilaku tiang. Untuk menentukan apakah tiang berperilaku seperti tiang panjang elastis atau tiang pendek kaku ditentukan oleh Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Kriteria Jenis Tiang Jenis tiang
Modulus Tanah Kaku
Pendek L
≤ 2T L
≤ 2R Elastis
Panjang L
≥ 4T L
≥ 3,5R
ܴ = ට
ாூ
ర
........................................................... 2.8
Dimana, E = modulus elastisitas tiang tonm
2
I = momen inersia m
4
D = diameter tiang m k
s
= modulus subgrade tanah dalam arah horizontal tonm
3
, dimana:
݇
௦
= 0,67
ೠ
......................................................... 2.9
Universitas Sumatera Utara
ܭ =
ೞ
ଵ,ହ
.............................................................. 2.10
K = modulus tanah tonm
3
ܶ = ට
ாூ ƞ
ఱ
............................................................. 2.11
Dimana, E
= modulus elastisitas tiang tonm
2
I = momen inersia m
4
Ƞ
h
= koef.variasi modulus yang diperoleh dari hasil uji beban dimana:
Ƞ
h
= 67 x C
u
dengan C
u
= kohesi tanah kNm
2
Setelah kita menentukan jenis perilaku tiang, kita dapat menganalisis daya dukung ultimit tiang pondasi. Untuk tiang pondasi yang dirancang untuk menerima
beban lateral juga beban tersebut. Berikut metode untuk mencari besar daya dukung lateral pada pondasi tiang dan defleksi maksimumnya, yaitu :
a Metode Brinch Hansen
Metode ini didasarkan pada teori tekanan tanah dan memiliki keuntungan karena dapat diterapkan baik pada tanah homogen, tanah dengan c-ø dan
tanah berlapis, tetapi hanya berlaku untuk tiang pendek dn dalam solusinya membutuhkan cara coba-coba untuk mendapatkan titik rotasi dari tiang.
Universitas Sumatera Utara
b Metode Brom’s
Metode perhitungan
ini menggunakan
teori tekanan
tanah yang
disederhanakan dan menganggap bahwa sepanjang kedalaman tiang, tanah mencapai nilai ultimit.
Keuntungan dari metode Broms ini yaitu dapat digunakan pada tiang panjang maupun tiang pendek, serta dapat digunakan pada kondisi kepala
tiang terjepit maupun bebas. Kerugian dari metode Broms yaitu hanya berlaku untuk lapisan tanah
homogen dan juga tidak dapat digunakan pada tanah berlapis.
2.7 Interpretation Methode