pendapatan pemerintah daerah sehingga dana untuk pembangunan transportasi dan lain-lain juga meningkat.
Jalan mempunyai peranan untuk mendorong pengembangan dan pertumbuhan suatu daerah UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Artinya, infrastruktur jalan
merupakan urat nadi perekonomian suatu wilayah karena perannya dalam menghubungkan antar lokasi aktivitas penduduk. Keberadaan infrastruktur jalan yang
lancar penting perannya untuk mengalirkan pergerakan komoditas dan orang, selanjutnya dapat menggerakkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh
karena itu pengadaan jalan sangat penting dilakukan untuk menunjang pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dan perekonomian.
Selanjutnya pengadaan jalan diarahkan untuk memperkokoh kesatuan wilayah nasional sehingga menjangkau daerah-daerah terpencil. Pengadaan jalan tersebut
dilaksanakan dengan mengutamakan pembangunan jaringan jalan di pusat-pusat produksi serta jalan-jalan yang menghubungkan pusat-pusat produksi dengan daerah
pemasaran. Selain upaya pembangunan jalan juga dilakukan penanganan jalan dengan pemeliharaan rutin dan berkala yang ketiga upaya penanganan tersebut
ditujukan untuk menjaga kondisi jalan dalam keadaan lancar dan mantap.
2.6. Penelitian Terdahulu
Wahyu 2010 melakukan penelitian yang cukup relevan dengan judul penelitian yakni; Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Jalan Tol Solo-Ngawi
Terhadap Masyarakat Desa Gemahripah Kecamatan Lohjinawi Kabupaten Boyolali.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitiannya beliau mendasarkan pada tujuan untuk mengidentifikasikan karakteristik masyarakat Desa Gemahripah yang terkena pembangunan jalan tol,
menganalisis dampak sosial ekonomi pembangunan jalan tol Solo-Ngawi terhadap petani dan bukan petani Desa Gemahripah dilihat dari aspek ekonomi, aspek sosial
dan aspek psikologis, dan menganalisis perbedaan dampak sosial ekonomi pembangunan jalan tol Solo-Ngawi terhadap petani dan bukan petani Desa
Gemahripah. Melalui penelitian ini disimpulkan bahwa mayoritas umur masyarakat dalam kategori produktif 76, pendidikan formal tergolong rendah yaitu SD 54,
jumlah anggota keluarga tergolong sedang, luas lahan tergolong sempit, mayoritas pendapatan tergolong sedang, tingkat kekayaan tergolong sedang, interaksi
sosialkekerabatan tergolong tinggi, penerimaan dan pelaksanaan adat istiadat dalam kategori tinggi, total rata-rata potensi kehilangan pendapatan Rp 1.157.076, petani
menjadi bekerja di luar sektor pertanian sedangkan pekerjaan non petani tidak berubah, total luas lahan rata-rata sawah,pekarangan,tegalan mengalami perubahan,
mayoritas masyarakat masih bingung pindah rumahtempat tinggal, kecemasan tergolong tinggi, keresahan tergolong tinggi, stres tergolong tinggi. Dari analisis X²
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dampak ekonomi yang signifikan dari pembangunan jalan tol Solo-Ngawi terhadap masyarakat Desa Gemahripah, ada
perbedaan dampak sosial yang signifikan dari pembangunan jalan tol Solo Ngawi terhadap masyarakat Desa Gemahripah, tidak ada perbedaan dampak psikologis yang
signifikan dari pembangunan jalan tol Solo – Ngawi terhadap masyarakat Desa Gemahripah.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya Djuri 2000 telah melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pembangunan Jalan Lingkar Luar outer ringroad pada pengembangan Kota Medan.
Penelitian ini merupakan suatu studi kasus yang dilakukan pada lokasi jalan Ngumban Surbakti Kota Medan. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa proses
pembangunan jalan lingkar luar jalan Ngumban Surbakti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengembangan Kota Medan. Beberapa penjelasan hasil
analisis regresi linier menyimpulkan bahwa pembangunan yang dilaksanakan senantiasa berpengaruh signifikan terhadap perekonomian masyarakat Kota Medan
yang juga mencakup pendapatan perkapita masyarakat Kota Medan. Kondisi ini justru didukung oleh semakin berkembangnya skala aktivitas perekonomian
masyarakat Kota Medan khususnya yang berada di sepanjang jalan lingkar luar Kota Medan.
2.7. Kerangka Pemikiran Penelitian