4.2.3. Kondisi Kelancaran Transportasi di Ruas Jalan Medan – Binjai
Dari berbagai pengalaman maupun informasi yang diterima dapat diketahui bahwa secara umum kondisi transportasi nasional, khususnya dalam hal kelancaran
arus transportasi di setiap ruas jalan menuju dan dari satu kabupatenkota ke kabupatenkota lainnya semakin menurun. Fakta ini dirasakan semakin nyata akibat
pertumbuhan jumlah kendaraan yang menggunakan sarana jalan mengalami pertumbuhan melebihi keseimbangan ketersediaan ruas jalan yang ada. Kondisi
tersebut menyebabkan pelayanan kepada masyarakat kian terabaikan, jalan makin tidak efisien dan perekonomian suatu wilayah akan senantiasa menemui hambatan
dalam pertumbuhannya. Sebagai salah satu wilayah perkotaan di Indonesia, Kota Binjai sebenarnya
juga mengalami kondisi faktual yang tidak jauh berbeda. Idealnya saat ini fungsi otonomi daerah juga berkontribusi terhadap sasaran untuk mendongkrak pendapatan
asli daerah PAD. Akan tetapi jika perencanaan serta kebijakan mengenai problem tersebut tidak diperhatikan justru menjadi penghambat yang cukup mengganggu
dengan tujuan melayani masyarakat perkotaan yang penuh dengan kompleksitas aktivitas rutin. Secara umum persepsi masyarakat yang berdomisili di sepanjang ruas
jalan Medan-binjai tentang kelancaran arus transportasi tersebut dapat dilihat melalui Tabel 4.3 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Tanggapan Responden terhadap Kelancaran Transportasi Jalan Medan-Binjai
o Pertanyaan
Sang at Setuju
Setu ju
Rag u-ragu
Kura ng Setuju
Tidak Setuju
Jumla h
F f
Kelancaran transportasi jalan
Medan-Binjai yang ada di sekitar tempat tinggal
BapakIbu sudah jauh dari kondisi kemacetan
lalu lintas yang membuat masyarakat
sekitar tidak nyaman. 3
1 3
2 7
7 6
6 4
1 4
00 1
00
Bapak Ibu telah dapat merasakan
kenyamanan selama beraktivitas karena
adanya dukungan ruas jalan Medan-Binjai di
sekitar lingkungan anda. 1
1 1
2 2
2 7
2 7
00 1
00
Kondisi yang terjadi dalam kurun
waktu 1 tahun belakangan, jalan
Medan-Binjai yang ada di sekitar lingkungan
anda jauh dari adanya kerawanan kecelakaan
lalu lintas. 1
2 9
9 2
2 9
3 9
00 1
00
Jumlah 4
7 8
08 00
Rata-rata 1
2 6
6 7
00
Sumber: Analisis Data Primer, 2011 Pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tanggapan masyarakat yang menjawab
sangat setuju dan setuju sebanyak 40 responden 40 mengenai kelancaran transportasi jalan Medan-Binjai yang ada sudah jauh dari kondisi kemacetan lalu
lintas yang membuat masyarakat sekitar tidak nyaman, sedangkan menjawab ragu- ragu sebanyak 46 responden 46, menjawab kurang setuju dan tidak setuju hanya 8
responden 14. Merasakan kenyamanan selama beraktivitas karena adanya dukungan ruas jalan Medan-Binjai di sekitar lingkungan anda mendapat tanggapan
11 sangat setuju dan 22 setuju, sedangkan ragu-ragu 40, kurang setuju dan
Universitas Sumatera Utara
tidak setuju 27. Kondisi yang terjadi dalam kurun waktu 1 tahun belakangan, jalan Medan-Binjai yang ada di sekitar lingkungan anda jauh dari adanya kerawanan
kecelakaan lalu lintas mendapat tanggapan 10 sangat setuju dan 29 setuju, sedangkan ragu-ragu 29, kurang setuju dan tidak setuju 39.
Secara rata-rata tanggapan responden tentang kelancaran transportasi Jalan Medan - Binjai mendapat tanggapan 11 sangat setuju dan 26 setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa kelancaran transportasi jalan Medan-Binjai termasuk kategori kurang baik, karena tanggapan responden berada pada posisi nilai antara 36,2 -
52,3, yaitu tanggapan terhadap jawaban sangat setuju dan setuju = 11 + 26 = 37. Artinya kelancaran transportasi jalan Medan-Binjai belum dirasakan oleh
masyarakat, hal ini disebabkan masih terdapatnya kemacetan di jalan Medan-Binjai. Tabel 4.3 di atas memberikan deskripsi yang cukup jelas bahwa secara umum
kelancaran arus transportasi pada ruas jalan Medan-Binjai Kota Binjai masih tergolong kurang baik, secara mendalam analisis tentang kondisi kemacetan lalu
lintas, kenyamanan beraktivitas, kerawanan terjadinya kecelakaan lalu lintas masih dapat dirasakan kekhawatirannya. Misalnya terdapat informasi sekunder yang
menjelaskan bahwa pertumbuhan jumlah kendaraan yang ada di Kota Binjai justru senantiasa mengalami peningkatan. Adapun peningkatan yang paling cepat justru
terjadi pada kuantitas kendaraan roda dua Sepeda Motor yakni hingga 85 dari keseluruhan jumlah kendaraan yang ada. Kondisi ini menjelaskan bahwa dalam
menjalani aktivitas kesehariannya masyarakat Kota Binjai lebih cenderung memilih menggunakan kendaraan roda dua. Dengan demikian di masa yang akan datang
Universitas Sumatera Utara
tentunya memerlukan pemikiran dan perencanaan yang cermat sehingga keruwetan arus trasportasi di ruas jalan Medan-Binjai ini nantinya senantiasa lancar dan
masyarakat tetap nyaman menggunakan dan memanfaatkannya sebagai sarana utama melakukan aktivitas sehari-hari.
4.2.4. Kesejahteraan Masayarakat