2 Hak Petisi 3 Hak angket. UUD 1945 dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia

memuaskan maka hal ini menununjukkan kebijakan eksekutif diragukan untuk dilaksanakan.

b.2 Hak Petisi

Fungsi ini hampir sama dengan hak interpelasi yaitu untuk memintai keterangan eksekutif mengenai suatu kebijakan akan tetapi didalam hak ini tidak diikuti dengan perdebatan terbuka karena sifatnya hanya meminta jawaban sesuai materi jawabannya. Pertanyaan dapat diberikan secara lisan ataupun tulisan serta dapat dijawab secara lisan maupun tulisan.

b.3 Hak angket.

Hak angket merupakan hak badan legislatif untuk mengadakan suatu peneyelidikan terhadap suatu kebijakan pemerintah yang dianggap gagal. Dalam hal ini badan legislatif akan membentuk panitia angket dan melaporkan hasil penyelidikan kepada anggota DPR lainnya. 5.6 Konsepsi Sistem Presidensial 5.6.1 Sejarah singkat Sejarah sistem presidensial berawal dari lahirnya negara baru Amerika Serikat buah dari perjuangan rakyat koloni inggris di benua Amerika untuk memiliki pemerintahan sendiri lepas dari pusat kekuasaan, Kerajaan Inggris, namun hak dan kedudukannya tidak sederajat dengan hak dan kedudukan penduduk di Inggris. Keinginan rakyat Amerika sudah tentu berbenturan dengan inggris yang tidak ingin wilayah koloninya lepas dari negara induk. Kehendak Universitas Sumatera Utara mereka untuk merdeka akhirnya harus ditempuh melalui peperangan panjang dan melelahkan, dengan inggris 1775 – 1783 , yang kala itu merupakan “Negara adikuasa dan adidaya”. Dan akhirnya rakyat koloni memenangkan peperangan dan selanjutnya mereka menyatakan diri merdeka, sebagai bangsa Amerika. 27 Para pendiri bangsa sadar bahwa untuk keluar dari kesulitan dibutuhkan pemerintahan yang kuat. pemerintahan kuat diartikan sebagai pemerintahan yang memiliki landasan atau konstitusi yang kokoh dan kuat . Sejarah Amerika mencatat perjuangan tokoh – tokoh seperti Hamilton, Madison, dan Jay, tercatat sebagai perjuangan yang gigih agar rakyat Amerika menerima konstitusi. Sejarah konstitusi Amerika Serikat mewariskan Deklarasi Kemerdekaan 4 Juli 1776, sampai Pasal Konfederasi 1781, Kesimpulan Perang Revolusi 1783, Penyusunan Konstitusi 1787, dan pengesahan Pernyataan hak-hak Dasar Bii of Rights, 1791. Sejarah Amerika Serikat juga dihiasi para pemimpin bangsanya yang memiliki integritas pribadi yang kuat dan visi tajam mengenai demokrasi, Sejarah Amerika mencatat dengan tinta emas peran George Washington, Abraham Lincons, Thomas jaferson, Roosevelt, J.F. Kennnedy, Ronal Reagen, hingga Clinton di era modern. 28 Konstitusi Amerika Serikat terbentuk atas dasar keinginan pendiri bangsa akan adanya kepemimpinan pemerintahan yang kokoh namun tetap berorientasi pada kepentingan umum dan melindungi kepentingan individu. Maka Undang- Undang Dasar Amerika Serikat 1787 merangkum teori kedaulatan rakyat dan pemisahan kekuasaan di atas kenyataan objektif bahwa negara bekas koloni Inggris tersebut tidak ada raja. Konstitusi Amerika Serikat menekankan pemegang 27 Hendarmin Ranadierksa, Arsitektur Konstitusi Demokratik, Bandung : Fokus Media, 2007, hal. 127 28 Ibid, Hal. 129 Universitas Sumatera Utara kekuasaan adalah produk dari kedaulatan rakyat. Para pemuat konstitusi memberikan istilah atas fungsi kepala negara dengan kekuasaan eksekutif dalam negara republik dengan sebutan Presiden. Agaknya tidak salah kalau ada yang mengartikan bahwa Presiden dalam sistem presidensial adalah “ raja” yang dipilih rakyat. Yang paling menonjol dalam Konsistusi Amerika adalah prinsip pemisahan kekuasaan lembaga-lembaga Negara seperti yang dikendaki dalam teori Trias Politica. 29

5.6.2. Prinsip – Prinsip Sistem Presidensial

Pemikiran inilah yang kemudian tatkala banyak di ikuti oleh negara-negara menganut demokrasi pada masa sekarang ini. Adanya pembagian kekuasaan di dalam negara dianggap dapat memberikan keseimbangan balance di dalam negara dimana ketiga lembaga negara itu dapat saling melakukan proses control. Di dalam sistem presidensial dapat dicatat adanya prinsip – prinsip sebagai berikut : 1 Kepala Negara menjadi Kepala Pemerintah. 2 Pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen DPR. Pemerintah dan parlemen sejajar. 3 Menteri – menteri bertanggung jawab kepada Presiden. 4 Eksekutif dan legislatif sama- sama kuat 30 Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam sistem ini Presiden menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan serta tidak bertanggung jawab kepada Parlemen oleh karenanya kekuasaan yang diberikan 29 Ibid, Hal. 130-131 30 Moh. Mahfud MD, Op.Cit, Hal. 74 Universitas Sumatera Utara kepada seorang Presiden cukuplah besar walaupun demikian DPR dan Presiden memiliki Posisi yang sejajar dan tidak dapat saling menjatuhkan.

5.6.3 Ciri umum Sistem Presidensial .

Ciri umum sistem presidensial. 1 Presiden dan legislatif dipilih dalam pemilu 2 Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. 3 Dipercaya sebagai sistem yang stabil.. 31 Dalam sistem Presidensial, Presiden dan legislatif masing-masing dipilih langsung oleh rakyat dalam pemilihan umum. Artinya keduanya bertanggung jawab pada rakyat. Sebagai pelaksana fungsi pemerintahan Presiden adalah figure yang memperoleh mandat rakyat untuk memperoleh mandat rakyat untuk melaksanakan tugasnya berdasarkan periode waktu yang ditentukan kontitusi. Presiden juga memiliki jabatan yang memiliki dua fungsi, fungsi Kepala Negara dan fungsi Kepala Pemerintahan. Selaku Kepala Negara Presiden sebagai simbol representasi negara dan simbol pemersatu bangsa sementara selaku Kepala Pemerintahan, Presiden harus bertanggung jawab penuh atas jalannya pemerintahan. Dengan adanya kedua fungsi dalam satu figure maka kedudukan Presiden dalam pemerintahan menempati posisi sentral. Dengan kedua posisi tersebut maka logis bila kedudukan Presiden lebih kuat dalam lebih beribawa dibandingkan dengan jabatan dua lembaga Trias Politika lainnya. Legislatif dan Yudikatif, yang masing- masing hanya mengemban satu fungsi. Selain itu sistem Presidensial dipercaya memiliki Stabilitas politik yang baik dan telah ditunjukkan 31 ibid, hal. 133-135 Universitas Sumatera Utara oleh pemerintahan di Amerika Serikat, dimana sejak konstitusi sistem Presidensial ini telah diberlakukan lebih dari dua ratus tahun yang lalu.

5.7 UUD 1945 dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia

Undang – Undang Dasar 1945 yang berlaku sekarang adalah UUD 1945 yang ditetapkan berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 beserta perubahan – perubahan Perubahan Pertama 1999, Perubahan Kedua 2000, Perubahan Ketiga 2001, dan Perubahan Keempat 2002 . penegasan ini sangat perlu untuk membedakan dengan UUD 1945 yang ditetapkan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dan berlaku untuk seluruh indonesia sampai 27 Desember 1949, dan untuk Negara bagian RI sampai 7 Agustus 1950. Secara hukum Yuridis sangat Penting membedakan pengertian UUD 1945 yang ditetapkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dan UUD 1945 yang ditetapkan berlaku kembali melalui dekrit Presiden 5 juli 1959 tersebut. UUD 1945 yang berlaku sejak Juli 1959 dimaksudkan sebagai pengganti UUD sementara 1950. Dekrit merupakan jalan pintas membentuk UUD tetap yang semestinya ditetapkan oleh Konstituante. Tidak semua ketentuan dalam UUD 1945 yang ditetapkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945, masih berlaku berdasarkan dekrit 5 Juli 1959. Ketentuan-ketentuan yang tidak berlaku terjadi karena adanya perubahan sifat dan kedudukan UUD 1945 menjadi UUD tetap, lampau waktu, atau materinya tidak dibutuhkan pada saat UUD 1945 berlaku kembali. Universitas Sumatera Utara Sejak tahun 1999 ada 3 pengertian lain lagi terhadap UUD 1945, yaitu termasuk perubahan-perubahannya. Dengan demikian ada tiga pengertian UUD 1945, yaitu: 1. UUD 1945 Yang ditetapkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 2. UUD 1945 berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli tahun 1959 3. UUD 1945 termasuk perubahn-perubahannya. 32 Jadi Pengertian Undang-undang yang berlaku saat ini adalah Undang-undang dasar 1945 termasuk perubahan-perubahannya. 5.8 Kerangka Konsep 5.8.1 Negara