Fungsi, Tugas dan Wewenang DPR

2.2. Fungsi, Tugas dan Wewenang DPR

Dalam menjalankan fungsinya Tugas dan wewenang banyak diatur dalam pasal 5 ayat 1 UUD 1945 41 Tugas dan wewenag DPR secara lebih rinci diatur dalam pasal 33 ayat 2 No.4 tahun 1999 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD yang menentukan tugas dan wewenang DPR sebagai berikut : . Dimana pasalnya menjelaskan bahwa presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang berada di tangan presiden. Dari rumusan pasal ini berarti RUU berasal dari presiden. Dan wewenang DPR adalah membahas secara bersama-sama RUU yang diajukan oleh presiden kemudian memberi pendapat berupa penolakan atau persetujuan terhadap RUU untuk disahkan untuk menjadi undang-undang. DPR juga berhak mengajukan RUU dan kemudian dibahas dan disahkan secara bersama-sama dengan presiden. Pasal 21 UUD 1945 ini dikenal sebagai hak inisiatif DPR. Tugas dan wewenang DPR dalam bidang anggaran diatur dalam pasal 23 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi anggaran pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang. Bidang anggaran ini merupakan tugas dan wewenang DPR dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. 42 1. Bersama-sama dengan presiden membentuk undang-undang 2. Bersama-sama dengan presiden menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negara. 3. Melaksanakan pengawasan terhadap : 41 Lihat UUD 1945 setelah amandemen 42 Zakaria Bangun, Sistem Ketatanegaraan RI Pascaamandemen UUD 1945, Medan:Penerbit Media Perintis, 2007, hal. 264-265 Universitas Sumatera Utara a. Pelaksanaan undang-undang b. Pelaksanaan APBN c. Kebijakan Pemerintah sesuai denga jiwa UUD 1945 dan Ketetapan MRP 4. Membahas hasil pemeriksaan atas pertanggung jawaban keuangan negara yang diberitahukan oleh BPK yang disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR untuk mempergunakan sebagai bahan pengawasan. 5. Membahas untuk meratifikasi dan atau memberi persetujuan atas pertnyataan perang serta pembuatan perdamaian dan perjanjian dengan negara lain yang dilakukan oleh presiden. 6. Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat 7. Melaksanakan hal-hal yang ditugaskan oleh Ketetapan MPR atau undang undang kepada DPR ang meliputi : a. Menyampaikan memorandum untuk mengingatkan presiden apabila DPR menganggap presiden melanggar haluan negara dan meminta MPR mengadakan sidang istimewa apabila memorandum kedua tidak diindahkan. b. Memberikan persetujuan kepada presiden tentang pengangkatan dan pemberhentian Kapolri dan Panglima TNI c. Mengajukan dua orang calon kepada Presiden untuk mengisi jabatan Ketua, Wakil Ketua dan ketua muda dan hakim anggota MA d. Mengajukan tiga orang calon kepada Presiden untuk mengisi setiap lowongan jabatan ketua, wakil ketua dan anggota BPK Universitas Sumatera Utara e. Memberikan persetujuan kepada pengusulan Gubernur dan deputi gubernur senior BI serta pengangkatannya f. Memilih dan mengajukan anggota Komisi Nasional HAM untuk diresmikan oleh Presiden g. Memberikan persetujuan kepada Presiden tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota Komisi Persaingan Pengawas Usaha h. Memberikan persetujuan kepada Presiden tentang pengangkatan anggota KPU Selain itu dalam pasal 28 UU No. 22 tahun 2003 mengatur pelaksanaan tugas dan wewenang DPR antara lain 43 • Mengajukan rancangan undang-undang : • Mengajukan pertanyaan • Menyampaikan usul dan pendapat • Memilih dan dipilih • Membela diri • Imunitas • Protokoler • Keuangan dan administrasi Adanya reformasi melalui amandemen Undang-undang Dasar 1945 telah mendorong pergeseran kekuasaan legislasi yang selama orde baru ditangan 43 H.subandi al Marsudi, Pancasila dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi, Jakarta : PT Raja Grafindo 2004 hal. 57 Universitas Sumatera Utara eksekutif menjadi kembali ketangan eksekutif. Hal ini tentunya telah menjadikan lembaga negara ini kembali dalam fungsi aslinya sebagaimana yang diajarkan dalam Trias Politica. Universitas Sumatera Utara

BAB III PEMBAHASAN

HUBUNGAN LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF PASCA REFORMASI 1. Sistem Presidensil di Indonesia Dalam UUD jelas dikatakan bahwa negara Indonesia merupakan Negara yang menganut sisitem pemerintahan Presidensil. Hal ini di cirikan dengan adanya pasa 4 UUD 1945 dimana Presiden memiliki peranan sebagai kepala Negara dan pemegang kekuasaan pemerintahan. Sistem presidensil tidak mengenal adanya pemegang supremasi tertinggi didalam Negara, kedaulatan Negara dipegang oleh tiga lembaga tinggi Negara yaitu legislatif, ekskekutif dan yudikatif. Sebagaimana yang dirumuskan oleh montesquie melalui trias politica. Adapun hal utama yang muncul dalam perdebatan tentang sistem pemerintahan demokrasi adalah hubungan antara lembaga eksekutif dan legislatif. Sebagaimana yang diatur dalam sistem Presidensil bahwa kekuasaan lembaga eksekutif adalah kekuasaan sentral dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan. Lembaga ini merupakan perancang dan pelaksana utama dari kebijakan-kebijakan negara. Sedangkan lembaga legislatif yang muncul dari kerangka pemikiran untuk menyeimbangkan kekuasaan penyelenggaraan pemerintahan negara, dalam perspektif kedaulatan rakyat merupakan lembaga yang mewakili kehendak dan kepentingan kelompok-kelompok yang ada di dalam masyarakat dan diwujudkan dalam pembentukan undang-undang. Dalam hal ini kemudian muncul tantangan untuk menciptakan keseimbangan kekuasaan di antara kedua lembaga ini dengan Universitas Sumatera Utara